"BANG JEAN, BANG JERE, CEPETAN LAMA AMAT SIH LO TIBANG PAKE SEPATU DOANG"
Anak gadis berusia 18 tahun itu berteriak kencang memanggil kedua kakak kembarnya. Rena, dengan dress selutut ditambah polesan tipis diwajahnya menambah kesan cantik yang natural. Gadis itu mendengus sebal karena tidak mendapat balasan dari kedua kakak kembarnya.
"GUE HITUNG SAMPE TIGA KALO GA SELESAI KITA TINGGAL, SATU, DUA, TIG—
IH AYAH!!!!"
Kesal Rena pada sang ayah yang kini membekap mukutnya. Jefran, sang ayah hanya tertawa melihat wajah cemberut milik anak gadis kesayangannya.
"Lagian kamu berisik banget, gausah teriak-teriak juga kali, kuping ayah pengang tau gak?"
Sementara Rose— sang bunda hanya menggelengkan kepalanya. Pertengkaran semacam ini selalu menjadi makanannya sehari-hari.
*****
"Ke Qatar aja yah, aku pengen nonton pildun langsung disana loh". Ucap Jere membujuk sang ayah
"Bang yang ultah kan bukan cuma lo doang, gue sama bang Jean juga ultah, seharusnya keputusan kita bertiga lah". Ucap Rena kesal.
"Pokonya gue gamau ke Qatar, gue gamau nonton pildu, gue mau ke korea ketemu idola gue". Lanjut anak gadis itu.
Jere lagi-lagi membulatkan matanya, ia tak terima dengan keputusan adik kembarnya.
"Ren lo tahun ini udah 4 kali ketemu oppa-oppa korea lo itu anjir?? pokonya ke Qatar, Jen lo kali ini di pihak gue kan?". Tanya Jere pada Jean yang dari tadi hanya diam asik menonton.
Sementara Rose menatap suaminya yang dari tadi menghela nafasnya kasar. Rose pun tersenyum sambil mengelus tangan sang suami.
"Capek yah denger mereka tengkar?"
Jefran tersenyum dan menarik pinggang istrinya mendekat, dan memeluk pinggang ramping istrinya.
"Anak-anak kamu kalo berantem gak pernah liat tempat, masa di resto juga masih berantem sih?". Ucap Jefren yang jengah dengan kedua anaknya.
"Tuh liat Jean, cuma Jean yang sibuk sama dunianya sendiri". Lanjutnya sambil menunjuk anak sulungnya yang tengah asik bermain game di handphonenya.
Rose pun tersenyum mengecup singkat pipi suaminya.
"Tengahi mereka dulu gih jef, gaenak kan sama pengunjung lain kalo berisik gini". Ucap Rose yang diangguki oleh Jefran.
"Pokonya ke Korea! Titik! Korea! Korea! Korea!"
"Gak gak gak! Gue sama Jean udah sepakat mau nonton pildun! Qatar Jaya! Jaya! Jaya!"
"Lah sejak kapan bang Jean mau ke Qatar? Orang dari tadi dia sibuk sama gamenya"
"Barusan dia telepati gue"
"LO TUH—
"Ekhem"
Jere dan Rena menoleh karena mendengar deheman yang cukup kencang dari sang ayah. Mereka pun sama-sama bungkam menatap ayahnya takut.
"Udah berantemnya?"
"BELUM". Jawab Jere dan Rena serempak.
![](https://img.wattpad.com/cover/258892348-288-k843274.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Home Sweet Home
FanficJAEROSE FAM Jefran sadar kesalahan fatal yang ia lakukan membuat keluarga kecilnya hancur. Ia berusaha mengembalikan suasana rumah yang hangat seperti sebelumnya walau anak-anaknya memaksa dirinya untuk menjauh.