Hyungseok duduk di sofa menyaksikan tayangan televisi dengan tangannya yang sibuk membantu Jonggun mengeringkan rambutnya, ruangan itu terlihat damai tanpa kehadiran pria lain disana. Dia diberitahu Jonggun bahwa pekerjaan Jungoo mengharuskan pria itu untuk pergi keluar kota, tinggal lah mereka berdua malam ini dan untuk beberapa hari ke depan.
Hyungseok sudah menyantap makan malamnya lebih dulu, dia tak sanggup untuk sekadar menunggu Jonggun selesai mandi. Jadi dia hanya menyisakan sekotak ayam goreng untuk yang lebih tua, meski begitu dia tetap menemani pria yang kini duduk dibawah sofa sambil menyantap makan malamnya.
"Kak, mulai besok aku bakal pulang telat"
Jonggun yang semula menatap layar kaca itu kini menengadah menatapnya, Hyungseok menangkap itu sebagai tanda baginya untuk melanjutkan penjelasannya."Aku ada persiapan untuk tampil di festival sekolah"
Pria itu kembali meluruskan pandangannya sambil bergumam menanggapi perkataan Hyungseok.
"Jadi aku harus pergi ke rumah teman untuk latihan menyanyi" lanjutnya."Menyanyi? Memangnya bisa?"
Jonggun memasang senyum meremehkan di bibirnya, melihat itu Hyungseok menghela napasnya karena tahu kakaknya itu selalu mencari kesempatan untuk mengganggunya. Tapi pertanyaan yang sama juga menghantui pikirannya sejak sore tadi, sejak Deokhwa memintanya bergabung untuk tampil di festival nanti.Terlebih persiapan mereka kurang dari seminggu, walau begitu keadaannya, yang dia harus lakukan hanyalah mencoba. Memang hatinya yang lembut itu tak kuasa menolak permintaan Deokhwa yang memohon padanya tapi sebenarnya dia juga ingin menunjukkan kesungguhan dirinya untuk membantu anak itu.
"Itulah kenapa aku harus latihan!" ucap Hyungseok sambil menggoyangkan kepala Jonggun ke kanan dan kiri, pria itu masih tertawa kecil mengejeknya.
"Ya, telepon aku kalau kamu butuh jemputan"
Hyungseok mengangguk, setelahnya dia pamit masuk ke dalam kamarnya untuk mengerjakan tugas sekolah.Hyungseok dan Deokhwa juga memanfaatkan waktu istirahat pada jam makan siang untuk berdiskusi soal penampilan mereka nanti, hal ini lah yang membuat Hyungseok terlihat menjauh dari teman sekelasnya beberapa hari terakhir. Ditambah Hyungseok belum menjelaskan tentang masalahnya dengan Jin Hobin, yang lebih aneh lagi orang yang digosipkan dia pukuli malah terlihat akrab dengannya sekarang.
Karena itu, rumor soal Hyungseok yang memukuli Deokhwa pun perlahan menghilang, tetapi teman-temannya masih mengingikan penjelasan dari omega cantik itu karena masih banyak tuduhan lain yang dilayangkan padanya.
"Rumornya jadi lebih buruk" ucap Haneul gadis itu murung sejak kejadian di kantin itu, mulutnya gatal ingin bertanya pada Hyungseok. Dia sendiri paham jika hal itu terlihat berat bagi Hyungseok, jadi dia tak punya hak untuk memaksanya tapi hal inilah yang membuatnya lebih frustasi.
"Bahkan ada yang bilang kalau Hyungseok pindah dari sekolahnya karena kasus kekerasan" Hyundoo menimpali.
Zin diam mendengarkan pembicaraan mereka, dia juga beranggapan bahwa akan lebih baik jika mereka menunggu sampai Hyungseok mau berbicara lebih dulu kepada mereka. Jika melihat apa yang dia amati selama ini, Hyungseok belum sepenuhnya menerima mereka. Meski mulutnya ramah selalu berhias senyuman tapi faktanya mata omega itu tetap terlihat waspada, dia seperti tengah menunggu reaksi orang lain pada setiap tindak tanduknya.
Entah apa yang sudah anak itu lalui, Zin bisa menebak dengan jelas bahwa hyungseok orang yang sangat memikirkan pendapat orang lain. Mungkin itu juga sebabnya dia tengah menghindar dari mereka saat ini, sebab dia belum siap mendengar apa yang teman-temannya pikirkan.
Memandang lurus ke depan dia bisa melihat Jay yang sedang menyimak juga, dia terlihat resah duduk di bangkunya. Semenjak Hyungseok datang dia dapat melihat berbagai ekspresi dari Jay yang belum pernah dia lihat sebelumnya, meski dia hanya mau berinteraksi dengan mereka ketika mereka bersama Hyungseok tapi ini lebih baik dari sebelumnya.

KAMU SEDANG MEMBACA
CAROUSEL
FanfictionHyungseok selalu mengingat nasihat ibunya yang mengatakan bahwa dirinya harus menjaga dan merawat tubuhnya dengan baik sebab di tempat yang jauh itu, belahan jiwanya dapat merasakan sakit yang dia terima. Hyungseok selalu menanti saat dimana dirinya...