"Rifam cepat turun, kau lama sekali!"
"Oke Pa, bersabarlah sedikit!"
Kenny mendengus mendengar sahutan putra nya itu.
Sudah sebulan Rifam tinggal bersama nya, itu karena Raga.
Pria menyebalkan yang menjadi bajingan tengik.
Hah..jika saja Kenny tak mencintai pria itu mana mau ia menunggu seperti ini.
Dan jangan lupakan si konyol Rifam yang selalu membuat kepala nya sakit setiap pagi, karena tingkah konyol nya.
"Bagaimana penampilan ku Pa?" Rifam datang dengan meluncur dari tangga.
Tak
Kenny menjitak kepala Rifam kesal. "Kau sudah tak sayang nyawa hah?!" omel nya, Rifam meringis mengusap kepala nya.
"Pa, ini namanya bakat." bantah Rifam.
"Oh ya Tuhan..sifat pecicilan mu ini turun dari siapa."
Rifam hanya mengidikan bahu, lalu segera pergi ke dapur mengambil air.
"Grand ma bilang Papa jauh lebih pecicilan, Papa juga heboh Papa sangat-sangat cerewet."
Kenny menganga tak percaya dengan ucapan putra nya, bagaimana bisa Bunda nya membuka aib nya saat remaja.
"Aku akan melarang mu bertemu grand ma, jika kau terus bergosip tentang ku."
Rifam menggeleng ribut. "Ye..Papa jangan main ancam dong, lagipula aku dan grand ma hanya membahas Papa sesekali."
"Oh ya Pa, aku sudah melihat toxedo di kamar Daddy kemarin ada dua pasang, itu akan bagus untuk mu, kau akan terlihat manis saat bersanding dengan Daddy di altar nanti."
Kenny mencubit tangan Rifam, putra nya sangat menyebalkan.
"Aww..Pa, kau ini jika sedang salah tingkah jangan mencubit ku." Rifam meringis.
"Kau yang memulai."
Rifam terkekeh geli, ia memeluk Kenny dari samping.
Ia tak pernah berpikir kebahagiaan itu akan datang kepada keluarga nya, pada akhir nya Daddy dan Papa nya lah yang akan menikah.
Wanita ular itu memang busuk, membuat perusahaan Daddy nya hampir saja tercoreng karena perbuatan nya.
"Tuan Raga Argian bersedia kah kau..."
"Berhenti!"
Seorang pria dengan gaya berandal tiba-tiba saja menghentikan upacara pernikahan Raga.
Banyak blitz kamera mengarah padanya, pernikahan pengusaha besar di hentikan oleh seseorang?
Raga mengerutkan kening nya, lalu turun dari altar ia menghampiri pria itu.
"Siapa kau?" tanya Raga.
Tatapan pria itu terus tertuju pada wanita yang berdiri di altar, yang tak lain adalah Sefiya.
"Dia kekasih ku." ucap pria itu.
Mendengar ucapan pria itu, semua orang banyak yang berbisik-bisik.
Raga menghembuskan napas nya. Ia menetralkan emosi nya, banyak orang saat ini.
"Apa yang kau katakan, dia calon istri ku." ucap Raga.
"Dia kekasih ku, mungkin ya kau memiliki banyak uang namun aku sangat mencintai nya dan ku mohon mengertilah, apalagi saat aku tahu aku akan menjadi seorang ayah."
Kedua mata Raga membola, apa-apaan ini?
Sefiya tampak kesal, ia menghampiri pria itu.
"Bicara apa kau ini brengsek?!" teriak nya.
Suasana semakin memanasa, Raga memijat pangkal hidung nya.
"Aku bicara yang sebenarnya, kembali lah Sefiya aku akan berusaha semampu ku untuk menbahagia kan mu. Kau menipu nya kan, di sini ada bayi kita." Pria itu mengusap perut Sefiya.
Bugh
Tubuh nya tersungkur ke lantai karena Sefiya mendorong nya, wajah wanita itu berubah merah padam, ia memaki dan menghina pria itu.
Raga membuang pandangan nya.
"Dad, sudah ku katakan dia wanita buruk." Rifam berbisik di telinga Raga, entah sejak kapan bocah itu menghampiri Raga.
Rifam tersenyum senang saat mengingat kejadian sebulan lalu, ia bersyukur pria aneh itu datang dan menghentikan pernikahan Raga.
Berita itu sempat meluluh-lantah kan media, sampai setiap stasiun televisi memuat kabar duka dari pernikahan Raga, bahkan ada artikel muncul dengan judul 'pengusaha besar tertipu, dan memiliki cinta sepihak?'
Rifam rasanya ingin tertawa saat membaca artikel itu, padahal sudah jelas Daddy nya akan melangsung kan pernikahan lagi minggu depan dengan Papa nya.
Akhirnya penghalang itu pergi juga, Rifam sanga bersyukur.
"Aku bahagia Pa." ucap Rifam, ia mencium pipi kiri Kenny.
"Benarkah?"
"Tentu saja, aku akan melihat Papa dan Daddy setiap hari mulai minggu depan, kalian akan sarapan bersama ku setiap pagi, dan jangan lupakan aku akan melihat kalian bersantai di depan televisi berdua, ahh..sungguh manis saat membayang kan nya."
Kenny sendiri menjadi salah tingkah, ia jadi ikut membayangkan ucapan putra nya.
"Kau akan menjadi pasangan hidup Daddy, kau bisa melanjutkan hubungan kalian yang tertunda sejak lama itu."
"Semuanya berakhir Pa, aku sungguh bahagia."
Kenny mengelus kepala Rifam dengan lembut.
"Ya aku pun bahagia, rasanya ini seperti mimpi."
Keduanya terkekeh, Rifam melepas pelukan nya.
"Ayo Pa, kita harus melakukan perawatan agar Daddy semakin jatuh cinta padamu, ayo kita sudah terlambat."
Rifam menarik tangan Kenny. "Kau yang membuat kita terlambat."
"Hahah..aku kan terlambat bangun karena kau tak membangunkan ku."
Keduanya pergi sesuai rencana, Kenny dan Rifam terkadang berdebat dengan suatu hal yang tak berguna seperti tadi contoh nya.
KAMU SEDANG MEMBACA
PAPA! DREAM S2 [END]
RomanceDREAM S2 Part lengkap✔ Luka itu merembes ikut melukai hati putra ku juga, banyak hal yang tak kau ketahui selama bertahun-tahun ini. putra ku sudah besar, kemarin usia nya sudah tujuh belas tahun, dan sekarang usia ku tepat berusia tiga puluh lima t...