Rifam memarkir kan motor nya, Aziel yang pada dasar nya urat malu sudah putus, ia santai-santai saja saat beberapa tukang kebun menatap nya aneh.
"Ayo." Rifam segera menarik tangan Aziel.
"Selamat datang Tuan muda." sambut beberapa pelayan yang membuka kan pintu.
"Kau sudah datang?" Kenny menuruni tangga, ia menghampiri Rifam dengan senang.
Kening nya mengerut saat melihat bocaj pecicilan di samping putra nya.
"Dominan mana lagi yang kau bawa?" tanya Kenny.
"Dia musuh ku." sahut Rifam.
"Ah..salam kenal Tuan, nama ku Aziel Egysa." Aziel membungkuk kan tubuh nya.
"Ya, aku Kenny Jaerlyn Papa Rifam. Mari duduk." Kenny mempersilahkan keduanya.
Aziel mengedarkan pandangan nya, interior rumah Kenny sangat mewah menurut nya.
"Aku akan segera kembali." Kenny pergi meninggalkan keduanya.
"Apa itu ibu mu?"
Pertanyaan Aziel di angguki oleh Rifam.
"Jadi...orang tua mu..mereka.."
"Simpan saja pertanyaan mu itu." Rifam memotong ucapan Aziel.
"Hey...Aziel pakai lah ini, ini pakaian baru milik Kakak ku, pasti akan muat jika kau pakai." Kenny datang membawa kemeja milim Aldi. "Aku takut kau masuk angin." lanjutnya.
Aziel dengan malu mengambil baju itu.
"Pakai lah di kamar mandi, di ujung dapur ada kamar mandi." ucap Kenny.
"Mari Tuan akan saya antar." Pelayan dengan ramah mempersilahkan Aziel.
"Dia tak kalah tampan dengan pria pertama mu itu." cetus Kenny saat Aziel sudah pergi.
"Aku tak minat padanya." sahut Rifam.
Kenny terkekeh mendengar nya. "Hey, apa ini?" Kenny menangkup wajah Rifam, ia menelisik melihat pelipis Rifam yang sedikit lebam.
"Ahh...ini..tadi.."
"Dia bertengkar." Aziel datang dengan cepat menjawab pertanyaan Kenny, membuat Rifam ingin sekali menyumpal mulut pria itu.
Wajah Kenny merubah muram, ia menatap Aziel meminta penjelasan.
"Dia menghajar seorang hama Tuan, hah...dia sangat menggemaskan saat menghajar nya." tutur Aziel.
Rifam semakin ingin memotong lidah Aziel dengan pisau tajam.
"Kalian berdua duduk, kita perlu bicara."
Rifam dengan ragu duduk bersebelahan dengan Aziel dan berhadapan dengan Kenny.
"Jadi ada yang ingin kau jelaskan Rifam?" tanya Kenny.
Rifam menghela napas nya.
"Dia yang memulai. Aku hanya membalas, dia me maki ku, dan lihat ini Pa dia yang mulai duluan memukul ku." jelas Rifam.
KAMU SEDANG MEMBACA
PAPA! DREAM S2 [END]
Storie d'amoreDREAM S2 Part lengkap✔ Luka itu merembes ikut melukai hati putra ku juga, banyak hal yang tak kau ketahui selama bertahun-tahun ini. putra ku sudah besar, kemarin usia nya sudah tujuh belas tahun, dan sekarang usia ku tepat berusia tiga puluh lima t...