dijemput lagi.

224 16 0
                                    

seperti biasa, marvin sudah berada dirumah milik haikal sekarang dan sedang sarapan bersama disana.

haikal muak melihat marvin, pasalnya ia masi teringat dengan ucapan yang marvin kirim tadi malam pada dirinya.

'bun emang bole haikal bawa mobil kesekolah?' tanya marvin tiba tiba kepada bunga

'ituma terserah haikal aja , bunda ma gak bakal melarang asal dia hati hati aja' jawab bunga

haikal tersenyum dan menatap sinis kearah marvin. marvin menyipitkan kedua matanya kearah haikal.

'apa lo liat liat, mau gua colok mata lo?' ketus haikal, yang membuat bunga langsung melirik ke arah dirinya.

'wih santai dong pak osis'

'bun, marahin marvin buat haikal dong bun' rengek haikal kepada bunga. bunga hanya menggeleng saja tak mengeeti dengan urusan mereka berdua.

'udah dibilang, lo jangan libatin bunda dong ah lawan gua sendiri kalau bisa' kata marvin sambil menjulurkan lidah nya.

'terserah lo, jangan ikutin gua! gua mau berangkat' kata haikal ,

'loh itu makan nya gak di abisin sayang?' tanya bunga kepada haikal ,

haikal menggelengkan kepalanya, ia mengambil tas nya dan mencium pipi bunga sebelum pergi meninggalkan marvin disana.

'bun , haikal pergi ya' katanya.

'kal tunggu , yelah lo ma pundungan' teriak marvin, tak ada jawaban dari haikal. dengan terburu buru marvin mengahmpiri bunga dan juga mengecup pipi bunda nya haikal itu.

'bun marvin juga berangkat ya' ucap marvin yang langsung berlali mengejar haikal.

'iya sayang, hati hati dijalan ya!' teriak bunga kepada marvin, marvin hanya mengacungkan jempol tangan nya.

marvin tersenyum saat ia lihat jika haikal berada di samping mobilnya, dengan langkah pelan ia menghampiri haikal.

'yu berangkat' ajak marvin

lagi lagi tak ada jawaban dari haikal ia lebih memilih masuk kedalam mobil marvin dan duduk disebelah marvin.

di dalam perjalanan kesekolah tak ada yang memulai pembicaraan, haikal tentu saja masi kesal dengan segala sikap marvin malam tadi kepada dirinya. bagaimana bisa ia tak boleh bermain dengan jaemin , sahabatnya.

'kal , kok diem aja?' tanya marvin sambil kedua mata nya fokus ke jalanan.

'ya karena gua mau' jawab haikal ketus

'mulai , lo masi pundung soal tadi?'

'ya lo sadar diri aja marv' ketus nya lagi.

'yaudahdeh maaf ya de , kaka gak bakal ngulangin hal yang bikin kamu marah lagi deh' kata marvin , sambil tangan kiri nya ia gunakan untuk mengusap pelan rambut haikal.

'jijik marv ah'

marvin hanya terkekeh mendengar ucapan haikal , bukan nya sakit hati melainkan marvin malah menganggap bahwa itu lucu.

'btw , kemarin gua jalan sama jennie' ucap marvin tiba tiba.

'anjing banget lo marvin'

'oke , next?' tanya haikal

'kayaknya gua bakal nembak jennie , gimana menurut lo?' tanya marvin

haikal diam, kalau bole jujur ia tak ingin marvin bersama dengan jennie dan kalau boleh jujur haikal ingin sekali menampar wajah marvin sekarang.

'ya mana gua tau , gua juga gak tau jennie jennie itu yang mana?' ketus haikal , sambil mengyilangkan kedua tangan nya.

'bener juga , yaudah gimana kalau nanti malem gua ajak lu buat ketemu sama jennie?'

Ketua OSIS & Si anak nakal (MARKHYUCK)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang