CHAPTER 10

7.1K 687 37
                                    

Sehabis menyelesaikan urusannya di ruang perpustakaan, Chika menuju untuk kembali ke kelas. Dia berjalan seorang diri menyusuri koridor yang terlihat lenggang, lantaran sudah masuk jam pelajaran. Di tengah langkah tenangnya, dengan tiba-tiba terlihat Adel bersama Olla berlari melewatinya. Ia lekas menoleh ke belakang, dan mendapati Christy yang tampak mengejar kedua temannya tersebut.

Chika merentangkan sebelah tangannya, dan menghentikan Christy saat itu juga. "Christy, tunggu.."

Seketika Christy pun berhenti dan menatap Chika yang berdiri tepat di depannya. "Kenapa, Kak Chika? Kangen, ya?" ujar Christy menaik turunkan alisnya.

Chika memalingkan wajah seraya menahan senyum. Ia sedikit menghela, lalu kembali beralih pada adik kelasnya tersebut. "Aku minta maaf soal semalem. Aku pikir, kamu gak jadi jemput aku ke sekolah---"

"Gak usah minta maaf Kak, kayak apa aja," sahut Christy menyela ucapan Chika. "Lagian, Kak Chika gak salah kok." Keduanya saling menatap beberapa detik, hingga suara teriakan Adel yang membuat Christy lebih dulu memutus kontak mata tersebut.

"BURUAN, CHRIS, ELAH.."

"Aku buru-buru nih, Kak, duluan ya," ucap Christy dengan langsung berlari mengejar Adel dan juga Olla. Sementara Chika masih terdiam di tempat. Ia membuang napas, lantas mengayunkan tungkainya. Semoga saja, Christy benar tidak marah padanya.

**

Bel pulang sekolah sudah berbunyi sejak beberapa menit yang lalu, tetapi Chika masih berada di dalam kelas tampak berkutat dengan buku beserta tas miliknya.

"Chika, ada yang nyariin lo tuh."

Chika mengangkat kepalanya saat mendengar penuturan yang memang ditujukan untuknya. "Siapa? Christy?" tanya Chika.

"Bukan, anak OSIS," beritahunya.

Seketika Chika tersadar. Astaga, kenapa dia berkata seperti itu? Kenapa nama Christy serta-merta bisa terucap dari mulutnya? Menepis semua yang ada di kepala, Chika mengangguk samar. "O-oh iya, bentar." Balasnya, kemudian menyampirkan tasnya ke pundak, lalu beranjak keluar, dan menemui seseorang yang dimaksud oleh temannya semula.

"Kak, ini laporan dari sie perlengkapan udah beres."

Chika mengambil berkas laporan dari tangan orang di depannya itu, lalu memeriksanya. "Makasih, ya," ucap Chika.

Siswi tersebut mengangguk seraya tersenyum pada Chika. "Mari, Kak."

Chika lekas melangkahkan kakinya meninggalkan halaman sekolah. Akan tetapi, belum sampai dirinya keluar dari gerbang depan, tiba-tiba Chika melihat Christy melaluinya begitu saja. Sontak kedua alisnya pun menaut, tumben sekali anak itu tidak mengajaknya pulang bersama.

..

..

Ketika sedang mengendarai motornya, Christy tidak sengaja melihat Callie di pinggir jalan, dengan di sampingnya terdapat sebuah mobil. Tanpa pikir panjang, Christy pun menghampiri temannya tersebut.

"Kenapa, Call?" tanya Christy setelah menaikkan kaca helmnya.

Callie menoleh, dan terlihat Christy di sana. "Gak tau, mobilnya tiba-tiba mogok."

Christy turun dari motor, lantas ikut melihat kondisi mesin mobil Callie yang tengah diperiksa oleh seorang pria yang sepertinya beliau adalah sopir dari kendaraan tersebut. "Bisa, Pak?" tanya Christy.

"Belum ketemu apanya yang rusak," jawab sang sopir.

Christy yang memang tidak mengerti dengan urusan mesin pun akhirnya memutuskan untuk menghubungi Olla yang ahli dalam perkara mesin dan perbengkelan. "Gue telepon Olla aja deh, gak ngerti," ujarnya pada Callie.

CHRISTY : 1472Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang