Setelah sadarkan diri, Christy kemudian dipindahkan ke ruang rawat dari ruangan ICU semula. Dengan keadaannya seperti ini, Cindy sang dokter yang langsung menangani Christy pun memintanya untuk tetap dirawat di rumah sakit sebelum benar-benar pulih sepenuhnya, karena anak itu menyebutkan sakit di kepala dan bagian perutnya.
"Masih mual?" tanya perempuan berkalungkan stetoskop di samping Christy.
"Enggak," balas Christy yang terdengar parau.
"Bunda ke ruangan Zee dulu ya, dia juga dirawat di sini." Christy tak memberi tanggapan dengan memilih memejamkan matanya. Kemudian Shani beralih pada Cindy. "Saya titip Christy." Ujarnya.
Cindy tersenyum hangat. "Mbak tidak usah khawatir, Christy juga putri saya."
Shani balas tersenyum kemudian berlalu meninggalkan ruangan. Namun, belum terlewat satu menit, pintu kembali terbuka dengan kasar memperlihatkan Olla, Adel, dan Flora yang hampir tersungkur ke lantai. Sementara Febi yang berjalan di belakang mereka pun menggelengkan kepalanya.
"M-maaf, Dokter," ucap Flora tampak sungkan saat melihat Cindy yang masih berada di dalam ruangan tersebut.
Cindy terkekeh lantas melirik Christy yang terdengar menghela nafasnya. "Mama mau visite dulu gak papa?"
"Enggak papa Tante, Christy biar kita yang jaga. Tante udah capek ngurusin pasien lain, mending istirahat aja Tan, Christy mah, aman," tutur Adel semringah.
"Ya udah, tolong temenin Christy dulu, ya."
"Siap, Tan."
Setelah Cindy terlihat beranjak keluar, keempat orang itu lantas mendekati Chisty yang terbaring di atas tempat tidur rumah sakit.
"Chris, nyokap lo cantik juga," celetuk Adel yang seketika mendapat jitakan di kepalanya dari Olla. "Gue tau lo suka sama yang lebih tua, tapi gak sama nyokapnya Christy juga, anjir."
"Udah-udah, ini rumah sakit bukan base camp," ucap Febi melerai mereka. "Gimana kondisi lo, Chris?"
Christy berusaha tersenyum. "Gak kenapa-napa kok Kak, cuma lebay aja harus dirawat segala."
"Lebay-lebay perhatiin badan lo!"
"Oh iya, La, motor gue gimana?" tanya Christy kemudian.
"Emang rada-rada nih anak, baru juga bangun malah nanyain motor," semprot Olla menatap malas ke arah temannya tersebut.
"Motor gue bukan sembarangan motor."
"Cakep!" Flora tiba-tiba menyahuti Christy.
"Bukan pantun, dasar, pohon!"
Sontak Adel mengernyit tidak mengerti. "Kok pohon?" tanyanya.
"Flora 'kan?"
"Lah?"
**
Chika berjalan menyusuri lorong rumah sakit seorang diri. Dia hendak kembali ke ruangan Zee setelah dari kantin gedung tersebut. Namun, pandangannya tidak sengaja melihat Olla yang merupakan teman Christy tengah berjalan arah berlawanan dengannya.
"Eh, Kak Chika," ujar Olla yang menyapanya lebih dulu.
Chika tersenyum sekilas. "Olla, lagi apa di sini?"
"Nungguin Christy, Kak, dirawat dia."
Seketika Chika membelalakkan matanya. "Hah? Christy?"
Olla menepuk jidat. "Astaga, sampai lupa Kak Chika pacarnya Christy." Ucapnya. "Iya, dia dirawat di sini, Kak." Sambung Olla memberitahu.
KAMU SEDANG MEMBACA
CHRISTY : 1472
Fanfiction"Pantesan matahari udah gak keliatan, orang dia minder kalah cantik sama Kak Chika." 2023 ; fanfic shoujo-ai