CHAPTER 21

7.4K 738 6
                                    

Semenjak putus dari Chika, semakin hari, perasaan hampa, kosong dan sesak semakin menggerogoti hati Christy. Sebelumnya; sekala tertampil notifikasi pesan dari Chika yang memintanya untuk mengantar ke suatu tempat atau hanya jalan-jalan menaiki motor. Akan tetapi, sekarang tak ada lagi.

Sampai sejauh ini, keduanya tidak lagi saling berinteraksi, tidak lagi berkabar barang sedikit. Bahkan, kontak Christy pun diblokir oleh gadis itu.

"Christy, jangan galau mulu, Christy," papar Lulu kala melihat temannya tersebut hanya menekuk wajahnya sedari tadi.

Sementara Christy tak memberi respon lebih dengan menggelengkan kepala, lantas kembali mereguk nutrisari dingin miliknya.

"Udah gak usah mikirin dia mulu, dia aja belum tentu mikirin lo."

Seketika Christy bergeming. Sepertinya, ada benarnya apa yang Lulu ujarkan padanya.

"Katanya nanti bakal ada ajang balapan lagi nih. Lo mau kagak, Christy?"

"Nah, boleh tuh," sahut Adel meyikut pelan lengan temannya tersebut.

"Gak usah dulu lah kalau Christy, waktu itu kecelakaan," kata Gita menimpali obrolan.

"Dia udah putus, Kak, aman," balas Lulu lagi.

"Apa hubungan, anjir?" tanya salah satu dari mereka.

Sontak Lulu terkekeh. "Waktu itu 'kan Christy emang kepikiran pacarnya mulu, gak fokus, jadi aja kecelakaan," jelasnya.

Lekas Christy menoleh. "Lo kayaknya seneng banget gue putus?"

Tanpa disangka, kepala Lulu mengangguk, kemudian merangkul pundak Christy. "Iya, karena lo sering kumpul lagi sama kita."

Christy pun diam sebentar, lalu tersenyum tipis. "Sorry, ya."

"Gak papa,"

"Jadi gimana nih, Chris?"

"Gas!"

..

..

Di sisi lain, sore ini Chika masih berada di sekolahnya setelah melaksanakan rapat organisasinya. Sampai sekitar pukul lima, ia baru bubaran dari rapatnya tersebut. Chika pun berjalan beriringan di koridor bersama Jesslyn, menuju gerbang depan.

"Hai, Kak Chika."

Lekas keduanya menoleh, dan mendapati seorang adik kelas mereka yang menyapa Chika itu.

Sedangkan Chika hanya tersenyum sekilas. "Hai,"

Siswi kelas sepuluh yang diyakini bernama Raisha tersebut masih menampilkan senyumnya pada Chika. "Kalau dilihat-lihat dari cara jalannya Kak Chika, kayaknya Kak Chika cocok jalan sama aku. Malam ini mau gak, Kak?"

Sontak Chika menoleh ke arah Jesslyn yang tampak mengernyitkan dahinya. "Lain kali aja, ya," kata Chika.

"Yah.. ya udah deh, gak papa. Nanti langsung kasih tahu kalau udah mau jalan sama aku ya, Kak. Bye-bye, Kak Chika."

Setelah mengatakan itu, Raisha tadi berlalu dari pandangan mereka berdua. Lalu Chika menggeleng samar seraya menghela napasnya.

"Buset, dia langsung ngajak jalan gitu, Chik?" ujar Jesslyn terheran-heran. "Lo mau sama berondong lagi?"

Chika mengerucutkan bibirnya. "Siapa juga yang mau sama berondong?" gerutunya.

"Lah, Christy emangnya bukan berondong?"

Perkataan Jesslyn tersebut berhasil membuat Chika menghentikan langkahnya. Ekspresi wajahnya tiba-tiba berubah sendu.

"Gue kangen dia," lirih Chika. "Dia udah lupa sama gue, ya?"

CHRISTY : 1472Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang