Chika menampakkan raut kesalnya ketika mendapati kamar Christy yang terlihat begitu berantakan; kaos dan jaket terserak di lantai, gitar tergeletak sembarangan di tempat tidur dan beberapa barang lain yang berletak tidak pada tempat semestinya. Perasaan, kemarin masih rapi-rapi saja, tapi sekarang mendadak seperti kapal pecah.
"Kamu bisa gak sih rapi dikit aja?! Aku gak suka orang yang kamarnya berantakan."
"Kak Chika harus nerima aku apa adanya," sahut Christy.
Sementara Chika mendengus. "Ya gak bisa! Aku gak mau---"
"Harus mau-lah," sela Christy.
"Bener-bener---"
"Sayang aku 'kan?" Dengan perangai tengil Christy menaik turunkan alisnya.
"Gak. Aku benci sama kamu!" ujar Chika memalingkan wajahnya.
Christy menggemakan tawanya, lantas mendekati gadis cantik itu. "Bener-bener cinta? Aku juga," selorohnya.
Chika menatap bengong tingkah ajaib dari orang di depannya tersebut. "Udah gila---"
Sontak Christy menyimpan telunjuknya tepat di mulut Chika. "Eh, pacar aku gak boleh ngomong kasar."
"Abisnya kamu ngeselin!" gerutu Chika seraya mendorong tubuh Christy.
"Iya maaf." Christy menangkup pipi Chika menggunakan kedua tangannya. Lalu ia sedikit menundukkan kepalanya agar bisa mencium singkat bibir Chika tersebut.
"Beresin dulu kamarnya," kata Chika lagi.
"Gak usah---" Christy menjeda sebentar, bersamaan dengan menelan ludahnya kasar saat Chika langsung melayangkan tatapan elang ke arahnya. "Iya-iya, aku beresin sekarang," ujarnya kemudian tergerak untuk membenahi kamarnya itu. Begitu pula dengan Chika yang turut membantunya.
Selesai dengan urusan beres membereskan kamar Christy, saat ini Chika tengah berada di ruang masak rumah pacarnya tersebut, karena tadi Christy menyebutkan bahwa dirinya lapar. Chika pun berniat menyiapkan makan untuk mereka berdua. Sejujurnya, Christy sudah melarangnya, tetapi Chika memaksa untuk masak sendiri.
Sementara Chika sibuk di dapur, Christy yang baru selesai mandi lantas turun ke bawah untuk menyusul pacarnya itu. Ia tersenyum lebar saat sudah melihat Chika dari belakang. Tanpa membuang waktu lagi, Christy lekas melangkah dan semakin mendekati Chika.
"Lagi masak apa, Kak?" tanya Christy tepat di samping Chika.
"Sosis sama nugget," jawab Chika melirik sekilas.
Christy tampak mencium harum masakan tersebut seraya memejamkan matanya. "Enak banget pasti, pake nasi anget, terus disuapin Kak Chika."
Chika sontak mendelik. "Anak SD aja makan sendiri."
"Berarti terlalu dewasa itu anak SD nya," celetuk Christy yang tidak urung membuat Chika tertawa mendengar penuturan aneh tersebut.
Lalu tiba-tiba Christy memeluk tubuh Chika dari belakang, menghirup dalam-dalam parfum yang dikenakan gadis cantik itu. Sedangkan Chika tampak sedikit terperanjat, kemudian berusaha melepaskan tubuhnya. "Christy, ih! Nanti ada yang liat."
Sebaliknya, Christy justru terkekeh. "Biarin aja. Lagian, gak ada siapa-siapa, Kak."
"Gak ada siapa-siapa apanya? Nanti Bi Asih tiba-tiba dateng---"
"Gak bakal," sela Christy masih tetap dengan posisinya. Akhirnya Chika pun pasrah dan membiarkan saja anak itu memeluknya dari belakang.
"Tau gak sih, Kak, aku sayang banget sama Kak Chika. Kak Chika sayang gak sama aku?" ujar Christy kemudian.
KAMU SEDANG MEMBACA
CHRISTY : 1472
Fanfiction"Pantesan matahari udah gak keliatan, orang dia minder kalah cantik sama Kak Chika." 2023 ; fanfic shoujo-ai