MPC01

1.2K 61 5
                                    

Kuea Keerati akhirnya menapakkan kakinya di Universitas itu.
Dengan seragam barunya dan tas ranselnya yang menggantung disebelah bahunya.

Universitas itu diisi oleh mahasiswa2 dari keluarga orang2 yang berada.

Dia mahasiswa baru di Universitas itu dan juga baru kembali ke Thailand setelah bertahun2 tinggal di China.

Tak banyak yang mengenal dia namun jika ada yang menyebutkan nama keluarganya semua orang pun akan segera mengenali keluarganya.

Karenanya orangtua Kuea kerjasama dengan pihak sekolah agar mengganti namanya dengan Kirin Chawarin dengan alasan keselamatan nyawa Kuea.
Dan semua orang dikampus tidak ada yang tahu identitas asli Kuea.

Kuea berjalan dipekarangan Universitas itu dan hampir semua mata memandangnya karena perawakkannya.

Kuea mempunyai kulit yang putih pucat dan bulu matanya yang lentik, hidungnya yang mancung, bibirnya yang merah dan yang menarik perhatian adalah parasnya yang sangat cantik untuk seorang pria bahkan wanita akan merasa kalah oleh parasnya itu.
Dan satu lagi tubuhnya yang termasuk mungil.

Kuea akhirnya sampai dikelasnya diantar oleh salah satu guru yang ada disana.

"Sawadikhap, nama saya Kirin, Kirin Chawarin." ujar Kuea.

Kuea bukan orang yang dingin namun dia seseorang yang sangat pemalu dan introvert karena sejak dulu banyak teman2nya yang menemaninya, hanya karena nama keluarganya.

"Kamu duduk disana saja." ujar dosen.

Kuea melihat kearah yang ditunjuk oleh dosen dan melihat sebuah bangku kosong, disebelah seorang pria mungil berkulit putih.

Kuea menghampiri bangku itu dan duduk dibangku yang kosong tadi.

"Halo salam kenal, namaku Nat Nattasit." ujar pria mungil itu.

"Halo. Kirin." jawab Kuea dan menjabat tangan Nat.

Dan mereka pun mengikuti pelajaran dari dosen.

Pada siang harinya dan waktunya makan siang, Nat mengajak Kuea untuk pergi kekantin bersama dan Kuea menyetujuinya.

Mereka pun berjalan ke kantin kampus itu.
Sesampainya disana mereka mengambil makanan yang mereka mau dan mencari tempat duduk.

Nat dan Kuea mendapatkan tempat diujung dekat jendela yang menghadap pada halaman kampus.

Ketika mereka sedang makan tiba2 Kuea melihat ada 4 orang berjalan di halaman kampus itu.
Kuea melihat pada orang2 itu, namun ada yang aneh, satu diantara mereka menunduk mengikuti langkah ketiga orang didepannya.

Tiba2 ketiga orang yang berada didepannya berhenti dan orang yang tadi berjalan menunduk, tiba2 ditendang hingga dia bersujud didepan ketiga orang itu.

Tiba2 Nat memegang tangan Kuea.

"Jangan dilihat. Atau kau akan kena masalah." ujar Nat.

Kuea heran dengan perkataan Nat.

"Siapa mereka?" tanya Kuea.

"Mereka adalah anak2 terkaya disini. Mereka semua pembulli." ujar Nat sambil menunduk dan memakan makanan yang ada didepannya.

"Sudahlah, selama kau tidak berurusan dengan mereka, maka hidupmu disini akan baik2 saja." ujar Nat.

Kuea pun kembali pada hidangan didepannya.
Namun rasa penasaran Kuea begitu besar hingga sesekali dia melihat kearah keempat orang itu.

Kuea melihat dua orang dari mereka menengadahkan kepala orang yang bersujud menghadap ke arah satu orang yang berdiri sambil tersenyum.

Tak lama orang yang hanya berdiri menghampiri pria itu dan menampar pipinya hingga pria yang bersujud itu terpental kebelakang.

Kuea meremas sendok yang ada ditangannya.
Nat yang melihat itu kembali memegang tangan Kuea dan menggelengkan kepalanya.

"Siapa sebenarnya mereka Nat?" tanya Kuea.

"Yang berdiri itu adalah ketua dari geng itu Lian Kilen Wang. Dia anak petinggi dan salah satu orang terkaya di Thailand. Yang tinggi itu namanya Max, dia anak seorang pejabat dan yang satu lagi namanya James, dia anak seorang pengusaha."

Wajah Kuea memerah karena marah, Kuea paling tidak suka dengan orang yang sok berkuasa karena orangtua mereka atau karena harta yang mereka punya.

"Sudahlah ayo kita kembali ke kelas." ujar Nat dan menarik tangan Kuea.

Kuea masih melihat orang itu disiram oleh air yang ada disana.
Dan meninggalkan dia disana sendiri.
Tak ada satu orangpun yang mau membantu pria yang dibulli itu sedangkan Kuea tahu kalau orang2 dikantin melihat jelas kejadian itu.

Kuea kembali ke kelas dengan Nat dan mereka pun belajar hingga waktunya untuk pulang.

Kuea berjalan dipekarangan kampus bersama dengan mahasiswa2 yang lainnya.

Lian melihat kearah Kuea dan menatapnya lama.
Lian lalu menyikut lengan Max.

"Siapa pria itu? Sepertinya aku baru melihatnya." ujar Lian.

"Oh aku tidak tahu tapi sepertinya dia mahasiswa baru." ujar Max.

"Namanya Kirin, dia mahasiswa baru dari China." ujar seorang wanita yang tiba2 datang dan mencium pipi Lian.

"Darimana kau tahu itu, Pure?" tanya Lian.

"Dia sekelas dengan adikku." ujar Pure.

Ternyata bukan cuma Lian yang memperhatikan Kuea tapi James juga.

"Dia sangat imut dan cantik." ujar James yang membuat Lian, Max dan Pure melihat padanya.

"Kau suka padanya?" tanya Max sambil tersenyum.
Dan James membalasnya dengan menaik turunkan bahunya.
Mereka semua tertawa.

"Kau menyukai seorang pria James? Ku kira kau hanya cantik saja tapi kau ternyata juga pencinta sesama." ujar Max.

"Memangnya kenapa?" ujar James dan melihat pada teman2nya.

"Tidak apa2, hanya saja kita tidak menyangka. Tidak masalah kau suka siapa, karena cinta masalah hati bukan gender." ujar Lian.

"Dia mungil dan cantik. Aku suka." ujar James lagi sambil tersenyum.

"Kejar dan dapatkan dia. Tapi kukira itu takkan mudah karena belum tentu dia penyuka sesama juga." ujar Max.

"Pasti akan kudapatkan dia. Kalian lihat saja nanti." ujar James lagi.

Lian, Max dan Pure pun tersenyum dan menganggukkan kepala mereka.

.
.
.
TBC
.
.
.
.
.

832

My Powerfull Cutie (ZeeNunew) 012Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang