MPC06

490 58 1
                                    

Hari ini Kuea kembali datang kekampus.
Kuea masuk kepekarangan kampus dan Kuea merasa aneh karena tidak ada yang mencegah atau yang membullinya.

Kuea berjalan sampai akhirnya tiba di kelas.
Kuea menghampiri kursinya dan duduk.

"Kirin." Ujar Nat yang baru saja tiba dan duduk disamping Kuea.

"Apa ada sesuatu hari ini? Sejak tadi masuk sampai sekarang tidak ada yang membulliku. Sepertinya ada yang aneh." ujar Kuea.

Tiba2 Nat tersenyum.

"Tentu saja. Siapa yang berani menyentuh orang yang ditandai oleh Lian?" ujar Nat yang membuat Kuea bingung.

"Ditandai? Aku?" tanya Kuea.

"Umm. Kau ditandai oleh Lian. Yang artinya dia menyukaimu dan mengincarmu." ujar Nat lagi.

"Apa? Apa dia sudah gila? Darimana kau tahu semua ini?" tanya Kuea.

"Di mading kampus tentu saja. Ini adalah berita besar untuk kampus kita karena belum pernah sekalipun Lian menandai seseorang. James, Max pernah melakukan ini dan hanya Lian yang belum pernah." ujar Nat.

Kuea membelalakkan matanya.

"Bukankah Pure pacarnya? Mengapa dia dengan seenaknya menandaiku? Pasti ini adalah salah satu taktiknya membuliku." ujar Kuea kesal.

"Pure mungkin bukan pacar Lian. Banyak wanita yang mau menjadi pacarnya namun belum pernah ada yang diklaim oleh Lian sebagai pacarnya." ujar Nat.

Kuea tidak sabar menunggu istirahat makan siang.
Begitu teng bel makan siang Kuea segera berlari meninggalkan Nat.

Kuea berlari menuju mading kampus dan benar saja sesampainya disana Kuea melihat sebuah kertas pengumuman yang menyatakan kalau dia sudah ditandai oleh Lian.

Kuea mengambil kertas itu dan kembali berjalan cepat ke kantin kampus.
Sesampainya disana Kuea melihat kesekitar mencari sosok Lian dan akhirnya matanya menemukan Lian.

Lian melihat Kuea dan tersenyum lalu berdiri menunggu Kuea menghampirinya.

Kuea berjalan cepat dengan kertas pengumuman ditangannya menuju Lian.
Setibanya Kuea didepan Lian, Kuea menampar Lian dan melemparkan kertas itu ke wajah Lian.

Lian membelalakkan matanya.

"Kau pikir apa yang kaulakukan? Kau pikir aku akan suka dengan ini? Dasar gila. Jangan harap kau bisa menandaiku. Kau adalah orang yang paling kubenci didunia ini. Bajingan." teriak Kuea.

Kuea menatap tajam mata Lian yang terlihat kecewa lalu berbalik dan pergi.

James memegang bahu Lian dan menepuk2 bahunya.
Lian melangkahkan kakinya dan berlari mengejar Kuea.
Semua melihat pada Lian dengan pandangan kasihan, namun ada satu pasang mata yang melihat Lian dengan pandangan marah.

Pure melihat Lian dengan penuh marah, dia yang selalu ada untuk Lian namun Lian malah menandai seorang pria yang baru ditemuinya.
.
Kuea berjalan cepat dengan wajah marahnya, namun tiba2 sebuah tangan menggenggam lengannya.

"Tunggu dulu, Kirin." ujar Lian.

Kuea berbalik dan menepiskan tangan Lian dari bahunya.

"Apa?" teriak Kuea.

"Hampir seluruh kampus ini berharap aku tandai... Dan kau yang mendapatkan kehormatan itu walaupun kau seorang pria. Mengapa kau seperti ini?" teriak Lian.

"Aku bukan salah satu dari orang itu. Aku tidak akan pernah sudi kau tandai. Aku bukan barang yang bisa kau tandai. Jadi jangan ganggu aku... Ahh. Bahkan jangan kau perdulikan aku." ujar Kuea dan kembali berbalik, namun kembali di cegah Lian.

"Tapi aku menyukaimu." teriak Lian.

"Itu urusanmu bukan urusanku. Urusanku adalah AKU TIDAK MENYUKAIMU." ujar Kuea dan kembali berbalik dan berjalan menjauh dari Lian.
'Dasar bajingan.' pikir Kuea.

Lian melihat pada Kuea yang berjalan menjauh, entah mengapa tapi hatinya terasa sakit menerima penolakkan dari Kuea.

James dan Max mendekati Lian dan Max memegang bahunya, namun Lian menepiskan tangan Max dan berjalan pergi.

Kuea kembali ke kelas dan Nat berlari menghampiri Kuea dan duduk di bangkunya.

"Kau sudah gila? Sekarang seluruh kampus membicarakan soal kau yang menolak Lian. Mereka akan kembali membulimu karena kau mempermalukan ketua mereka." ujar Nat.

"Itu lebih baik dari pada aku harus menjadi budak pria sialan itu." ujar Kuea.

"Kirin, sekarang mereka akan membulimu lebih parah lagi, percayalah padaku." ujar Nat.

Kuea tidak memperdulikannya, lebih baik dia mati daripada harus terus berhubungan dengan Lian.

Sepulang kuliah Kuea bersiap menghadapi bulian lagi.
Dan benar saja selepas pekarangan kampus segerombol wanita mendatangi Kuea dan mencegatnya.

Kuea bingung harus berbuat apa. Lebih baik yang melawannya adalah pria maka akan lebih mudah dia bertindak.

Kuea hanya pasrah menerima apapun yang akan dilakukan wanita2 itu.
Dia tidak akan pernah menyakiti seorang wanita.

"Kau pikir kau istimewa, beraninya kau mepermalukan dan menolak Lian."

Kuea menatap wanita itu.

"Aku bukan pria murahan seperti kalian." ujar Kuea yang membuat wanita itu mengeraskan rahangnya.

Tiba2 dia menghampiri Kuea dan menamparnya.
Kepala Kuea sedikit terhempas namun Kuea kembali menatap mata wanita itu.

Wanita itu lalu kembali menampar Kuea dan tiba2 yang lainnya ikut memukuli Kuea.
Ada yang memukulnya dengan tas yang mereka bawa dan ada juga yang memukul Kuea dengan ranting yang mereka temukan disana.

Kuea menunduk dan berjongkok hingga akhirnya Kuea terduduk dan memeluk lututnya.
Tidak sekalipun Kuea membalas atau menyentuh wanita2 itu.

Namun tiba2 ada seseorang yang memeluk tubuh Kuea dan melindunginya dari pukulan wanita2 itu.

Para wanita itu segera berhenti dan melihat siapa yang memeluk dan melindingi Kuea.

"Lian." ujar wanita2 itu.

"Pergi kalian semua." teriak Lian.

Dengan ketakutan para wanita itu berhamburan melarikan diri.
Lian segera melihat Kuea dan menarik dagunya agar melihat padanya.

Lian melihat airmata dipipi Kuea.
Lian membelalakkan matanya, belum pernah dia melihat Kuea menangis walaupun saat dia dipukuli oleh para pria dikampus itu.

"Kirin." ujar Lian.

Kuea melihat pada Lian dan tak lama Kuea pun tak sadarkan diri.

"Kirin... Kirin.." teriak Lian.

Lian segera mengangkat Kuea kedalam gendongannya dan membawanya ke uks kampus itu.
Namun uks itu terlihat gelap dan dengan segera Lian membawa Kuea kedalam mobilnya dan membawanya pergi.

.
.
.
TBC
.
.
.
.
.

890

My Powerfull Cutie (ZeeNunew) 012Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang