MPC17

468 49 1
                                    

Kuea keluar dari toilet dan setelah membasuh wajahnya.
Kuea berjalan kembali ke kamar restoran namun Kuea berpaspasan dengan Nachy.

"Phi Kuea, salam kenal semoga kita bisa berteman Phi." ujar Nachy.

Anak yang manis, Jika saja dia belum bertemu Lian mungkin saja dia akan mau bertunangan dengan dia, pikir Kuea.

Namun sekarang hatinya sudah dimiliki oleh Lian.
Tidak mungkin dia akan bisa menyukai orang lain.

"Nachy suka Phi. Nachy mau menikah dengan Phi." ujar Nachy tiba2.

"Kau baru saja mengenalku, bagaimana kau bisa bicara seperti itu?" ujar Kuea.

"Sebal.. Kita pernah bertemu di China. Phi adalah kakak kelasku." ujar Nachy.

"China?" ujar Kuea berusaha mengingat.

"Phi tidak kenal Nachy, tapi Phi dulu adalah pujaan satu sekolah, siapa yang tidak kenal dengan Phi. Phi juga cinta pertama Nachy." ujar Nachy yang membuat Kuea semakin heran.

"Phi selalu membela orang yang lemah disekolah, Phi juga jago beladiri, Phi juga selalu juara kelas. Nachy tahu segalanya tentang Phi Kuea. Namun semua murid merasa kecewa ketika Phi tiba2 pulang ke Thailand, termasuk Nachy." ujar Nachy tersenyum.

"Ahh kalian sudah saling kenal, baguslah." ujar Mae yang tiba2 keluar dari kamar restoran itu bersama Pho, Bright dan Win.

"Semuanya sudah disepakati 3 bulan lagi kita adakan pernikahan. Mulai besok kita persiapkan semuanya" ujar Mae.

Kuea membelalakkan matanya, 3 bulan?

"Baiklah Phi. Semua kami serahkan pada Phi sebagai pihak pria. Lagipula kami percaya Phi akan mempersiapkannya lebih baik daripada kami." ujar Win.

Mereka pun akhirnya berpisah.
Kuea sama sekali tidak berbicara di dalam mobil.

Sesampainya mereka dirumah Kuea segera berlari masuk.

"Kuea." teriak Mae.

Kuea menghentikan larinya.

"Kau bersiap2lah. Dalam 3 bulan kau harus menikah dengan Nachy." ujar Mae.

Kuea berbalik.

"Kuea tidak mau, Mae. Terserah Mae mau apakan Kuea, tapi Kuea tidak mau menikah dengan Nachy." teriak Kuea.

Mae menampar pipi Kuea dan membuat Kuea dan Pho kaget.

"Dengarkan anak bodoh. Jika kau mengacaukan ini bukan hanya kurungan yang kau terima tapi juga pria yang telah mengacaukan kau itu. Mae akan membuat dia dan keluarganya menderita. Kau mengerti?" teriak Mae.

Kuea menangis lalu berlari ke kamarnya.
Kuea membanting pintu kamarnya dan berhenti di depan tempat tidur.

"Ahhhhh." Kuea teriak sekeras dia bisa.
Kuea duduk di pinggir tempat tidur tertunduk dan memegang kepalanya.

Tak lama kemudian ponsel Kuea berbunyi, Kuea mengusap airmatanya dan melihat ponselnya.

Kuea menangis kembali melihat siapa yang menelepon.
Kuea menahan isaknya dan mengangkat telp.

"Khap Phi."

"Ahh syukurlah, kemana saja kau Kuea. Phi coba menghubungimu beberapa kali namun tidak juga kau angkat. Darimana saja kau?"

"Kuea ada pertemuan keluarga Phi, orangtua Kuea pulang jadi Kuea berbincang dengan mereka."

Lian terdiam sejenak.

"Kamu baik2 saja Kuea? Apa kau menangis?"

"Phi bisakah besok kita jangan pergi kuliah?"

"Umm. Apapun yang kau mau Kuea."

Mendengar itu Kuea kembali menangis tersedu2.

"Kuea, Kuea apa kau mau Phi kesana sekarang? Kuea, Kuea."

"Tidak usah Phi, kita ketemu saja besok."

"Kau yakin? Phi berangkat sekarang ya?"

"Tidak, Phi. Tidak usah. Kuea baik2 saja. Tunggu Kuea besok ya Phi."

"Baiklah. Jangan menangis lagi Kuea. Atau Phi akan menjemputmu sekarang."

Kuea tersenyum.

"Umm. Selamat malam Phi. Kuea cinta Phi."

"Phi juga cinta mati padamu Kuea."

Kuea menutup telp nya dan membaringkan tubuhnya.

Tak lama pintu kamar Kuea terbuka dan Mae masuk ke dalam.
Kuea segera bangun dan melihat pada Mae.

"Untuk apa kau menangis? Besok kau tidak usah lagi masuk kuliah. Pria itu ada disana bukan? Mae akan memindahkan kuliahmu."

"Mae." teriak Kuea.

"Beri Kuea waktu satu hari lagi menemui Phi Lian. Atau Kuea akan pergi dari sini dan tidak akan kembali lagi." ujar Kuea dengan wajah penuh kemarahan.

Mae melihat pada Kuea dengan sama marahnya.

"Kau pikir kau bisa mengancam Mae?"
Kuea tersenyum.

"Jika Mae tidak mau mengabulkan permintaan Kuea, maka Mae jangan harap melihat Kuea lagi." ujar Kuea.

"Kau... Baiklah. 1 hari dan tidak ada lagi pria itu dihidupmu. Mengerti?" ujar Mae dan keluar dari kamar dengan marah.

Kuea kembali membaringkan badannya.

Sepanjang malam Kuea tidak dapat tidur, pikirannya penuh dengan apa yang akan dia lakukan besok dengan Lian.

Itu akan menjadi hari terakhirnya dengan Lian.
Kuea tahu apa yang bisa Mae lakukan pada Lian dan keluarganya.

Kuea tidak mau karena dia keluarga Lian hancur seperti keluarganya.

Kuea akan menerima takdirnya sebagai keluarga Keerati, tapi Lian dia tidak, tidak boleh dia dan keluarganya hancur karena kutukan keluarga Keerati.

.
.
.
TBC
.
.
.
.
.

710

My Powerfull Cutie (ZeeNunew) 012Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang