-P O R L O G-

44 34 22
                                    

Malam yang sepi dan sunyi tersebut membuat suasana malam sangat terasa, sangat nyaman untuk berbaring di kasur yang empuk tetapi tidak untuk gadis yang tinggal di satu rumah kecil tersebut.

Gadis muda tersebut sedang berada di kasur yang sangat tipis. Kamarnya redup, karena lampu yang berada di kamarnya di bagi menjadi dua sudut rumah agar bagian luar juga terang.

Saat sedang berada di kasur hendak tidur, ketukan keras datang dari luar pintu. Terdengar sangat berutal dan kasar.

Tok tok tok!

"WOI BUKA ANJING!!" Maki suara berat dari luar pintu kamar.

Gadis tersebut kemudian turun dari kasur dengan perasaan yang campur aduk. dan membuka pintu tersebut. Dan terlihatlah sosok laki-laki muda.

"Mana duit" ujar sosok laki-laki tersebut.

Gadis itupun menggeleng. "Duitnya gak ada bang" ucapnya kecil.

"Gue bilang sini duit Lo anjing!" Teriak sosok laki-laki muda tersebut yang umurnya kisaran 23 tahunan. Ia menatap ke arah sosok gadis muda yang sedang berdiri di depan pintu, mimik wajah gadis tersebut teduh dan berurai air mata.

"E-enggak a-ada bang" jawab gadis itu lagi dengan gemeteran.

Laki-laki tadi berjalan mendekat ke arah Gadis muda itu, gadis itu terus mundur hingga menyentuh sudut dinding.

"Gue ga mau tau! Lo harus kerja!! Biar bisa kasih gue duit! Gue mau judi sama main sama cewe!!" Maki laki-laki dengan wajah memerah karena efek samping dari minuman keras yang di genggamnya.

"I-insyaallah b-bang" jawab gadis itu sembari menutup matanya, ia ketakutan.

Prang!!

Botol miras yang di genggam laki-laki tersebut melayang tepat di samping posisi gadis itu berdiri. Jantungnya berdetak kencang karena ketakutan.

"Kalo Lo ga kerja dan ga ada duit, Lo yang gue perkosa!" Teriak laki-laki itu sembari pergi meninggalkan gadis tersebut di kamar.

Setelah pergi gadis tersebut berjongkok, kakinya lemas tak berdaya. Ia memeluk kedua lututnya. Tubuhnya getar, isakannya terdengar parau.

Gadis tersebut melirik ke arah pecahan miras yang sudah hancur kecil-kecil.

"H-hiks.."

"T-tuhan, kenapa hidup aza semenyedihkan ini, aza pengen hidup bahagia juga.."

" I-ibu, Aza cape.. "

Rumah singgahTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang