Azela?

10 8 2
                                    

Ketukan pintu terdengar dari kamar yang di tempati oleh Aza semalam

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Ketukan pintu terdengar dari kamar yang di tempati oleh Aza semalam. Gadis itu membuka matanya perlahan dan beranjak dari kasur menuju pintu.

Saat pintu tersebut di buka, Aza di kejutkan dengan seorang wanita yang tampaknya masih muda tapi tak terlalu muda juga.

Aza tersenyum tipis, sungguh ia merasa malu sekarang, dengan kondisi acak-acakan ia keluar.

Wanita tersebut tersenyum manis ke arah Aza. "Hai sayang, makan dulu yuk di ruang makan. Dalion udah ada di sana" ujar wanita tersebut.

Aza menduga bahwa wanita ini pasti mama dari Dalion. Wanita itu tampak cantik dan modis jika di liat dari berbagai sisi. Aza takjub juga dengan wanita ini, karena masih tampak muda padahal sudah memiliki anak yang sudah dewasa.

"I-iya Tante" ujar Aza sembari tersenyum tipis ke arah wanita tersebut.

"Panggil mama aja sayang, mama Lola ya" ujar Wanita tersebut yang memperkenalkan dirinya sebagai Lola.

Aza mengangguk kaku. "i-iya mama Lola"ujar Aza sembari terbata-bata.

Mana Lola tersenyum lebar. Ia merangkul Aza dan membawanya ke bawah, ke arah dapur.

Saat tiba di dapur Dalion dan papa Damar sudah ada di sana, menyantap makanan yang ada di atas meja dengan lahab. Menyadari kehadiran Aza mereka semua tersenyum.

"Gimana nak, pules tidur kamu semalam? Dalion gak main ke kamar kamu kan pas papa udah gak ada?" ujar Papa Damar sembari menatap Dalion.

Dalion lagi-lagi merasa di pojokan oleh papanya ini.

"Salah terus aku di sini" ujar Dalion.

Papa Damar terkekeh melihat reaksi anaknya. Ia pun memukul Pundak Dalion pelan.

"Papa bercanda nak" ujar papa Damar.

Aza melihat itu merasa hangat. Ia merasa bahwa dirinyalah bagian dari keluarga kecil ini, tapi balik lagi pada kenyataan, bahwa Aza hanyalah tamu tak di undang di sini.

"Udah ah pa, suka ganggu anaknya" ujar mama Lola sembari menarik tangan Aza untuk duduk di samping Dalion.

Aza tersenyum. "Makasih tan-"

"Mama Lola sayang"

"I-iya, makasih mama Lola" ujar Aza sembari tersenyum canggung.

Mama Lola pun duduk di samping papa Damar yang masih menikmati makanan.

Setelah selesai makan, papa Damar pamit untuk pergi berkerja, sedangkan Dalion masih di rumah padahal dirinya sudah menggunakan seragam sekolah tapi tak kunjung turun.

"Ya Allah Yon, turun sana sekolah. Kamu ini kebiasaan banget sih, suka bikin mama pusing." Ujar mama Lola sembari memijit pelipisnya.

Dalion terkekeh kecil. "Aku lupa ma kalo hari ini libur, guru rapat di sekolah" ujar Dalion sembari tersenyum tengil.

Rumah singgahTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang