The Masterpiece - 4 [end]

5.1K 409 65
                                    

Jungwon menunduk malu ke arah Manajer-nim. Ia menutupi wajahnya yang masih memerah malu.

"Ah, jadi ini Jungwon-ssi.. Wah, kamu memang cantik sekali.. Jay sering menceritakanmu.." puji Manajer-nim dengan kekehan.

Baru saat ia melihat wajah bengkak Jay akibat menangis, ia langsung berteriak terkejut.

"Hyaa! Ada apa denganmu?? Kenapa wajahmu, Ya Tuhan, Jay-yaa.. Kalian bertengkar?" panik pria itu.

Jungwon segera menggeleng. Ia ikut mendongak dan Manajernim pun akhirnya dapat melihat wajah Jungwon dengan jelas dimana tak kalah kacaunya dengan Jay. Mata bengkak, pipi merah, dan hidung yang tersumbat.

"Kalian yakin kalian baik-baik saja?" tanya Manajernim seraya mengernyit. Jay dan Jungwon menganggukkan kepala bersamaan.

"Manajer-nim, aku akan pulang bersama Jungwon saja. Apa boleh?" tanya Jay dengan suara mendengung.

Manajer-nim menghela napasnya, "Aku akan antar kalian berdua. Kalau hanya berduaan, bisa tidak sengaja terlihat reporter. Aku antar Jungwon pulang dulu, Jay-ya."

"Tidak begitu! Jungwon akan pulang ke apartemenku, Manajer-nim.." cegah Jay dengan cepat.

"Eh? Kalian....?"

Jungwon membungkukkan tubuhnya, "Maafkan aku sudah membuat Jay Hyung seperti ini. Maaf kami merepotkanmu, Manajer-nim.." ucapnya dengan cepat.

Ah, jadi mereka berbaikan? Kenapa lucu sekali harus sampai menangis berdua?

"Baiklah, baiklah. Aku akan tetap antar kalian. Jungwon-ssi, apa kamu membawa kendaraan?" tanya Manajer-nim.

"Tidak, aku datang ke sini dengan kendaraan umum." jawab Jungwon lembut.

"Ya sudah, pakai makser kalian berdua dan tutupi wajah kalian. Biar aku antar saja. Lihatlah wajah kalian, lucu sekali~"

💥💥



"Hyuuung~ Apa tidak apa-apa aku tidur di sini? Jadwalmu besok bagaimana?" tanya Jungwon seraya menatap Jay di balik selimutnya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Hyuuung~ Apa tidak apa-apa aku tidur di sini? Jadwalmu besok bagaimana?" tanya Jungwon seraya menatap Jay di balik selimutnya.

Jay tersenyum manis, "Aku bisa lebih nyenyak tidur karena ada kamu sekarang, Jungwon-ah. Jangan khawatirkan hari esok. Fokus saja pada detik ini."

Jungwon mendekatkan dirinya dan Jay otomatis meraih tubuh itu hingga melekat padanya. Keduanya tersenyum manis. Tak menyangka akan kembali seperti hari dulu dengan perasaan membuncah satu sama lain.

Jay mengangumi Jungwon dengan segala aspeknya dan Jungwon pun memuja Jay dengan begitu hebatnya.

Mereka saling membatin dan berdoa pada Tuhan untuk menjaga satu sama lain ke depannya.

"Tidurlah, jangan menatapku terus, aku bisa salah tingkah~" rengek Jay seraya mengecup puncak hidung Jungwon.

Jungwon terkekeh, "Aku masih ragu kalau ini bukan mimpi, Hyung.. Aku kira kita tidak akan pernah dekat semenjak hari itu.."

short story : jaywon [✓]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang