The Masterpiece - 1

14.7K 407 6
                                    

Jay tersenyum ramah ke arah staf produksinya. Sang Manajer tak jauh darinya pun segera berlari dan memberi selamat atas kesuksesan Jay kali ini.

Jay, telah berkecimpung sebagai musisi setahun ini. Debut awalnya terhitung sukses dengan namanya yang mulai semakin dikenal. Lagu-lagu dengan melodi buatannya mampu membuat banyak penggemar tersipu hingga terharu. Dari genre romansa cerah hingga mencapai titik rendah dalam suatu rasa, Jay membentangkan karyanya hingga dapat dinikmati segala kalangan.

Kini, Jay baru saja merilis album pertamanya setelah album debut satu tahun lalu. Dan sesuai dugaan, Jay menduduki top #1 di negaranya. Albumnya kali ini bertema tentang kisah lama yang belum usai. Jay menggambarkan suasana sebuah hubungan yang telah lama ditinggalkan dengan perasaan yang ternyata belum sepenuhnya tersembuhkan.

"Jay-yaa! Kamu benar-benar melejit! Baru beberapa jam lalu kamu merilis albummu, tapi charting sudah setinggi ini! Aku bangga sekali!" ucap sang Manajer dengan mata berkaca-kaca.

Jay menggeleng lembut, "Ini juga berkat bantuan, Manajer-nim. Staf juga banyak membantuku. Aku yang harusnya berterimakasih pada kalian."

Staf produksi Jay merasa terharu mendengar ucapan Jay. Mereka bersorak ramai menyebutkan nama Jay berkali-kali hingga Jay sendiri merasa malu.

"Jay-ya, jadwal wawancaramu baru dimulai besok. Hari ini kamu bisa istirahat dulu. Besok, aku jemput pagi hari untuk persiapan."

Jay lagi-lagi tersenyum ramah, "Kalau begitu aku pulang terlebih dulu, Manajer-nim. Terimakasih.."


💥💥


Jay merebahkan tubuhnya sesampai di apartemen. Ia menerawang ke arah langit-langit kamarnya itu dengan jauh. Senyumannya memudar perlahan saat ia terbayang oleh sesuatu.

Atau lebih tepatnya, seseorang.

Jay menghembuskan napasnya dengan lesu. Ia membuka ponselnya, menuju ke aplikasi dimana video musiknya dirilis, lalu menyetel lagu yang ia tulis sendiri dan memproduksinya sendiri pula itu.

Lagu yang ia jadikan track utamanya di album kali ini. Lagu yang sebenarnya sudah Jay buat sejak lama. Lagu yang menceritakan tentang kisahnya sendiri.

Tidak melebih-lebihkan atau bahkan mengurangi. Lagu yang ia tulis ini benar-benar menunjukkan perasaan Jay yang tak usai dari terakhir kali ia bertemu oleh seseorang ini.

 Lagu yang ia tulis ini benar-benar menunjukkan perasaan Jay yang tak usai dari terakhir kali ia bertemu oleh seseorang ini

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Jay tersenyum sinis.

Apakah jika ia bertemu kembali dengan sosok itu, Jay dapat membicarakan kisah mereka dengan tawa lepasnya?

Apakah sosok itu juga dengan mudah menganggap kisah mereka telah usai dan dapat dengan santai membicarakannya?

Jika dipikir-pikir lagi. Hampir enam tahun lamanya Jay tidak berkirim pesan dengan sosok itu. Jay menghapus semua kontaknya karena merasa sakit hati, walau di sisi lain nomor telepon sosok itu masih ia ingat jelas di luar kepala.

short story : jaywon [✓]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang