In The Name of Love [3]

2.2K 162 13
                                    

🔞
 

"Jay— Jangan! Tunggu— ahh.."

Jungwon dengan sekuat tenaga mendorong tubuh Jay yang bersuhu panas itu. Ia meraih kedua sisi wajah Jay guna menyadarkannya dari nafsu.

"Jay, bagaimana jika Sunoo dengar? Tolong, tahan sebentar." ucap Jungwon dengan panik.

Jay menatap mata cantik pria Yang dengan syarat nafsu, "Ini sudah hampir tiga bulan. Kita belum pernah berhubungan intim semenjak hari kematian Ayah dan Ibu."

"Jay, kita tidak tinggal berdua saja. Kamu tahu itu. Kita bahkan belum mengungkapkan hubungan kita. Aku dan kamu secara sah di mata hukum sebagai kakak beradik."

Jungwon memeluk Jay dengan erat, "Aku akan berikan tubuhku padamu lagi. Kamu hanya perlu bersabar sampai kita mengurus dan memulihkan kondisi keluarga kita."

Jay menghela napasnya. Ia meraih tubuh Jungwon lalu didekapnya erat. Jay menghirup dalam-dalam aroma pria yang ia cintai itu.

"Menikahlah denganku." bisik Jay dengan suara rendah.

Jungwon mengeratkan pelukannya pada Jay. Ia kecup lembut pipi tirus pria itu penuh kasih.

"Bukan kamu yang harus mengatakannya, tapi aku. Nikahi aku, Jay. Saat waktunya tepat, datang padaku dan lamar aku sebagai seorang pria sungguhan."

++++

Jay menatap Jungwon dan Sunoo yang sedang sarapan. Pagi ini, ia sedikit terlambat dari kedua adik tirinya akibat tak dapat terlelap karena terlalu banyak pikiran.

"Jay, hari ini Niki yang menjemputku, dia juga mau mengantarku pulang. Kami ada tugas kelompok bersama."

Jay melirik ke arah Sunoo selagi duduk bersiap sarapan. Baru ia akan menyahut adiknya itu, bibirnya mendadak kelu saat tangan Jungwon meraih dasinya. Siaga membenarkan letak dasi serampangannya.

Seusai dengan urusan dasi, Jay menatap Jungwon dengan senyuman tipis, lalu kembali memperhatikan Sunoo.

"Niki.. adik tingkatmu yang wajahnya seperti berandalan itu?" tanya Jay dengan sensitivitas tinggi.

Sunoo langsung mendecak, "Niki itu keren, tahu! Semua suka padanya!"

"Semua itu termasuk kamu juga?"

"Iy— EH??? Tidak! Kami hanya teman!"

Jay langsung memicing ke arah Sunoo. Ia beralih pada Jungwon mencari aliansi, "Aku tidak salah dengar kan, Jungwon? Sunoo bilang dia suka Niki kan?" godanya membuat sisi kekanakan Sunoo semakin menjadi.

Jay terkekeh singkat mendengar rengekan adiknya itu. Ia dengan gemas mengacak rambut Sunoo.

"Asalkan kamu bisa lulus cepat, aku bolehkan kamu dan berandalan itu berkencan."

"AKU BILANG KAMI HANYA TEMAAAN!!!!"

++++

Jay meraih wajah Jungwon guna mendapatkan ciuman paginya.

"Ini di depan kampusku, Jay. Jangan membuatku jadi bahan gosip!" hardik Jungwon dengan panik.

Jay tersenyum manis, "Hari ini Sunoo pulang larut, apa kita bisa sedikit memanfaatkan waktu untuk...bersama?"

Jay dapat dengan jelas melihat semburat kemerahan pada pipi pria Yang, menjalar hingga ke area telinganya.

Jay mengusap pipi Jungwon dengan lembut, "Aku tidak memaksa, Jungwon. Kalau kamu tidak mau, aku bisa menahan diri."

"Aku rasa...tidak apa-apa. Tapi...tolong pastikan dulu Sunoo benar pulang larut."

"Jangan khawatir, Sayang. Kamu tahu tabiat Sunoo kalau sudah dengan para prianya."

short story : jaywon [✓]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang