Lanjutan dari side story 06 bromance : heejake
"Minimal anterin balik kek. Gila lo biarin dia pulang sendirian begitu."
Jay mendecak keras saat ucapan Jake menohoknya telak.
Jay menatap sahabat karibnya itu, "Ya mana bisa gue tahan dia buat nggak pulang. Dia sendiri yang pergi, dia yang ngejauh nggak jelas, nggak mau ngomong lagi sama gue."
"You're fucking stupid, motherfucker! Just say that you're sorry. Just tell him how you really felt all this time when you're with him, Jay. The fuck is wrong with you?"
"Why are you blaming me again?"
"BECAUSE HE NEEDS A VALIDATION, A SECURE PLACE, HE FUCKING NEED YOU TO CONVINCE HIM!"
Brak!
"HOW AM I SUPPOSED TO SHOWED MY LOVE ON HIM IF HE ALWAYS STEPPING BACK ON ME?!!"
Heeseung yang tadinya membiarkan Jay dan Jake mengobrol akhirnya bangkit dari kursinya setelah dirasa suasana tak membaik sama sekali. Ia menarik lengan Jake, memintanya menjauh dan menyudahi obrolan.
"Udah, jangan ngobrol kalau sama-sama panas. I don't want any blood dripping in my place." ucap Heeseung pelan.
"Kamu belain—"
"Babe.. Don't start." cegah Heeseung sebelum kekasihnya itu memulai drama di antara mereka.
Heeseung mendekati Jay, ia tepuk bahu pria Park, "Did you cheat on him?" tanyanya dengan tenang.
Jay menoleh dengan cepat, "I would never do that." balasnya tanpa ragu. Wajahnya kaku menahan frustasi.
Heeseung kembali menatap kekasihnya, "Udah? Jay udah bilang gitu. It's up to them mau gimanain hubungan mereka, Jake."
Jake mengerling kesal, ia berjalan menjauhi dua pria dominan itu. Sebelum benar-benar menghilang dalam bilik kamarnya, ia berbalik dengan wajah memerah menahan emosi pada Jay.
"Kalau nggak selingkuh terus ngapain keluar makan minum-minum sama cewek, Bangsat. Lo pikir Jungwon nggak punya hati? Lo pikir Jungwon mau sama lo dengan kelakuan lo yang bajingan begitu! Bagus deh putus aja! Jangan suka mainin anak orang!"
Jay yang mendengar olokan Jake kembali tak terima. Ia bangkit hendak menghantamkan tinjunya andai saja Heeseung tidak memblokade langkahnya.
"No! Please! Stay there, Park.." tahannya dengan raut dingin.
Jay kembali berbalik, menendang meja makan milik Jake dan Heeseung penuh frustasi. Kepalanya serasa pusing dengan banyaknya tekanan dalam hidupnya.
"I love him, but I can't... gue nggak bisa kasih jaminan masa depan gue sama dia baik-baik aja. I can't win over my Dad.." lirih Jay dalam sesalnya.
"Gue udah nyoba banyak cara buat Jungwon selalu bisa sama gue, Bang. My mom likes him. I don't want Jungwon to know that my Dad were like that. I tried my best to protect my relationship with him!" sambung Jay dengan suara bergetar.
Heeseung duduk kembali di dekat Jay. Memilih diam selagi Jay mencurahkan hatinya.
"I never touch them. I just go wherever my Dad wants me to. Have some dinner or a drink, and I always told them that I've got a partner."
"Okay, Jay.. Calm down.."
"I never fuck around anymore! I don't even fuck girls anymore! I don't miss that kind of feeling anymore! I was happy. I am happy with him! I really do. I like him, so much.."
KAMU SEDANG MEMBACA
short story : jaywon [✓]
Fiksi Penggemarkumpulan ide-ide kilat tentang jaywon. was 3rd in #jaywon