jalan cerita hidupku terkesan membosankan
bahkan terlalu banyak kejutan yang hingga kini ku sadari menjadi suatu hal yang biasa saja bagiku.aku tidak pernah berfikir untuk hidup menjadi sosok yang banyak di kenal oleh banyak orang terlebih di kenal...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
___
•
•
•
___
15 : 40 kst - Apartement -
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
.
.
Mataku secara cepat menatap kearah telapak tangan yang menggenggam erat telapak tangan mungilku lalu beralih pada wajah sang penarik.mataku bahkan seketika membelalak kala sosok itu semakin menariku cepat untuk memasuki lift yang sudah hampir tertutup
Dodaeche mwoya?!(apa-apaan ini?!)
Ada apa dengan namja ini.dengan langkah tertatih aku diseret masuk kedalam lift dengan cukup kasar.dan namja itu masih bungkam seribu bahasa disaat aku telah siap mengutarakan umpatan saat ini juga
"No mwohaneun geoya!?(apa yang sedang kau lakukan!?,no michyeosseo!"ketusku serta menepis kasar telapak tangan yang masih menggenggam telapak tanganku.wah pria ini benar-benar membuatku ketakutan?!.sejak kapan ia mengikuti hingga di depan pintu unit apartmentku?dan sebenarnya ada apa denganya?!
Pintu lift bergerak turun kala namja itu dengan seenaknya telah menekan tombol pada lift menuju lobi apartment.membuatku menahan geraman kekesalanku dengan meremat helain rambut menggunakan jari-jari lentik tanganku secara kasar.
Naega jinjja michin geot gatta.aku segera menatap namja di sebelahku dengan tatapan tajam.menghujami wajah tak berdosa namja itu dengan lava api melalui kedua bola mataku yang sepertinya telah siap keluar dari tempatnya.
Aku benar-benar ingin mengistirahatkan tubuhku saat ini.dan apa yang kini pria ini sedang lakukan?!.menarikku sesukanya dan entah mau membawaku kemana,memang dia fikir dia siapa!?
"Yaaa no!!__"sial seluruh kata-kata umpatanku tertahan di tenggorokanku seakan menolak untuk dikeluarkan.membuat tanganku yang tergerak berani menunjuk namja itu menggunakan jari telunjuku tepat di depan wajah datarnya itu menggantung kaku dengan segenap kekesalan yang tertahan.
