Judi Online

170 14 2
                                        

"Mama salah lihat kali" celetuk Ridho setelah sang ibu sadar dari pingsannya karena melihat pakaian bekas suaminya melayang-layang.

"Apa iya?" Tanya sang ibu dengan jantung masih berdebar shock.

"Minum dulu Mak" Ridho menyodorkan segelas air bening ke depan mulut ibunya, sang ibu menyambutnya dengan meneguk beberapa kali. Setelah selesai Ridho bantu memijat dahi sang ibu dengan balsem.

"Rumah ini sepertinya memang ada hantunya" sang ibu kembali membahas penampakan anehnya.

"Perasaan ibu saja itu" sahut Ridho cepat, ya iyalah, tak ada hantu di rumah itu, yang ada makhluk asing yang wujudnya sama seperti manusia.

"Tak mungkin, buktinya sebelum-sebelumnya kau juga diganggu hantu kan?" Cecar sang ibu.

"Iya, tapi sekarang enggak lagi. Mungkin hantunya udah pergi" ucap Ridho santai.

Sang ibu terdiam, matanya menerawang keluar melalui jendela. Pandangannya membentur satu pohon bunga tanjung.

"Mungkin hantu itu menghuni pohon bunga itu" celetuk sang ibu.

"Ah udah ah Bu, jangan bahas hantu lagi, pokoknya aku jamin rumah ini tidak ada hantunya, ya sudah kalau ibu sudah baikan biar Ridho tinggal dulu. Banyak PR di sekolah, sebentar lagi ayah juga pulang" Ridho segera bangkit meninggalkan ibunya.

"Hei mau kemana kamu? Jangan jauh-jauh!" Teriak ibunya tatkala melihat anaknya pergi dari rumah.
"Aneh sekali anak itu, kemarin katanya rumah ini berhantu, sekarang tidak! Pokoknya aku harus melakukan sesuatu" Bu Mira kembali merinding tatkala matanya lagi-lagi membentur pohon bunga tanjung di luar jendela.
***

Ridho sendiri karena kesal ditinggal begitu saja sama si peri usil itu memutuskan ke halaman samping rumah dimana ada pohon bunga tanjung yang tadi kata ibunya jadi sarang hantu. Ridho duduk menjelepok diatas rumput dibawah pohon itu, bau bunga tanjung membuatnya sedikit bergidik juga.

"Macam bau kuntilanak" celetuk Ridho, padahal ketemu kuntilanak aja dia gak pernah, sok sok an tau baunya segala. Ridho pandangi pohon bunga tanjung dimana dia berada, berdaun rimbun dengan kembangnya yang kecil-kecil namun cantik.
"Serem sih, pantes ibu curiga ini pohon sarang hantu" Ucapnya pelan. Untuk mengusir rasa jenuh dia pun memainkan ponselnya. Iseng-iseng dia bermain game slot, yang katanya menjurus pada perjudian online.

"Bodoh amat, kan aku main gratisan, gak pake duit, syukur-syukur kalau jackpot" ucap Ridho asik sendiri.

Saat itulah Pramudya sudah pulang, enak saja dia langsung duduk di sebelah Ridho. Ridho sendiri cuek, dia asik melakukan spin di game slot ponselnya, karena berharap mendapatkan super win.

"Benda apa itu?" Tanya Pramudya yang melihat pada alat komunikasi pintar berbentuk persegi panjang yang tengah digenggam oleh Ridho, seumur-umur jadi peri dia tak pernah melihat benda bercahaya dengan gambar menarik seperti itu.

"Ini namanya smartphone" sahut Ridho tanpa mengalihkan matanya dari ponselnya.

"Gunanya?" Tanya Pramudya lagi.

"Banyak, buat bicara dengan seseorang yang jauh jaraknya, buat belajar, buat hiburan, buat main game, buat internetan dan pastinya buat nonton.... Bokep" jawab Ridho sembari tersenyum jahil, matanya melirik pada Pramudya di sebelahnya yang masih melongo tak mengerti.

"Bokep? Apa pula itu?" Pramudya benar-benar belum mengerti istilah-istilah dalam bahasa Manusia.

Ridho tertawa ngakak. Sumpah melihat tampang peri ini begitu lugu dan bodoh sangat membuatnya gemas.

"Kau mau tau?" Selidik Ridho.

Pramudya mengangguk.

Senyum jahil semakin menyeruak di bibir Ridho, dengan cepat dia keluar dari game slot, dengan menggunakan sebuah aplikasi dia sukses mengakses website situs porno. Setelah dirasa menemukan bokep yang hot segera saja dia tunjukkan pada Pramudya.

"Haaa" Pramudya berseru kaget dengan mata melongo dan mulut menganga. Matanya segera panas menyaksikan adegan laki-laki dan perempuan saling tindih-tindihan dalam keadaan telanjang bulat, bagian tengah tubuh mereka menyatu.

"Kepala jamur edan! Singkirkan itu, pantang tau!" Murka Pramudya sembari jauhkan ponsel itu dari hadapannya.

Karuan saja Ridho tertawa ngakak.
"Katanya mau tau bokep itu apa? Lagian kau sok suci, bukankah di dalam cermin kau juga pernah melihat adegan serupa"

"Itukan lain ceritanya" elak Pramudya.
"Bagaimana cara mereka masuk ke benda kecil itu?"

"Apanya?" Tanya Ridho pula.

"Itu orang kawin tadi bagaimana cara mereka masuk ke dalam benda kecil itu. Apa mereka dikutuk karena keseringan bersenggama?" Pramudya ajukan pertanyaan bodoh lagi

Karuan saja Ridho kembali tertawa.
"Ternyata dunia peri itu jauh tertinggal ya dari teknologi manusia"

"Teknologi? Apa lagi itu?" Kembali Pramudya ajukan pertanyaan, dia semakin penasaran.

"Sudah-sudah, kalau membahas itu bisa-bisa tak ada habisnya, aku mau main game lagi" Ridho kembali memainkan game Higg Domino nya.

Pramudya cuma memperhatikan aktifitas bocah itu. Namun sayang sudah hampir 200 kali spin Ridho tak kunjung mendapatkan kemenangan.

"Anjing, dasar game haram. Pelit! Leon laknat!" Maki Ridho saat menyadari kalau chip koinnya tinggal sedikit.

"Permainan apa itu?" Tanya Pramudya yang mulai tertarik akan game yang dimainkan oleh Ridho.

"Oh ini, game laknat penghancur dompet. Kalau kita pencet spin, maka gambar-gambar ini bergerak. Kalau muncul gambar yang sejajar tanpa putus maka kita akan dapat hadiah koin yang banyak, apalagi kalau dapat yang bacaannya Scatter, nah kalau koin kita banyak, maka bisa kita jual dan kita dapat uang" ucap Ridho sembari membayangkan dia mendapatkan jackpot.

"Itu judikan?" Tanya Pramudya setelah menangkap maksud permainan itu.

"Bisa dikatakan begitu sih" sahut Ridho lagi.

"Coba pinjam!" Bahkan tanpa tunggu persetujuan Pramudya sudah merenggut ponsel di tangan Ridho.

"Hei jangan keras-keras, nanti rusak!" Ridho ingin mengambil kembali ponselnya namun tak jadi, karena dilihatnya Pramudya begitu penasaran.

"Tekan ini kan?" Tanya Pramuday sembari menunjuk tombol spin.

Ridho mengangguk.

Pramudya terpejam sebentar, mulutnya tampak berkomat-kamit. Lalu dia pun menekan tombol spin.
"Tuuuuinng" gambar bergerak begitu cepat dan hasilnya....

"Supeeeerrr winnn"

Ridho terlonjak kaget, matanya melotot melihat apa yang terpampang di layar ponselnya. Pramudya berhasil dapat super win berhadiah 100juta koin emas.

"Anjir, hebat lu, ada bakat jadi bandar judi, ayo pencet lagi" pinta Ridho, tak lupa dia menaikkan bet taruhan ke angka max bet. Pramudya kembali menekan spin

"Superrr winnn" lagi-lagi menang.

"Anjay! Dapat 9B"  Girang Ridho.
"Ayo lagi!" Pintanya.

Pramudya kembali tekan menu spin. Dan keajaiban tercipta layar game penuh oleh gambar kakek merah semua. Jack Pot!

"Mampus, 45 B! Mak aku kaya" girang Ridho bahagia. Seumur-umur dia belum pernah menang sebesar ini. Karuan saja dia melompat senang dan enak saja berjoget-joget girang.

Pramudya tersenyum melihatnya namun hanya sebentar, karena tiba-tiba dia merasa ada yang panas di pusarnya, lalu Tess, ada yang menetes dari hidungnya. Pramudya menyekanya, merah, ternyata hidungnya telah berdarah. Mendadak kepalanya pusing sekali lalu brukkk dia pun ambruk.
***





FALLEN ANGEL Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang