Ridho sampai ke rumah setelah menyelesaikan hari pertama di sekolah. Dia pulang sekolah berjalan kaki, jarak rumahnya dengan sekolah yang hanya sekilo membuatnya lebih suka berjalan saja, dengan berjalan dia bisa mengobrol banyak dengan teman-teman yang sama-sama pejalan kaki. Bahkan dia tadi sempat membuat janji akan bermain bola sore ini.
"Assalamualaikum" ucap Ridho bersamaan dengan keluarnya sang ibu dari rumah.
"Waalaikumsalam, baru pulang nak?" Tanya Bu Mira.
"Iya ma, lho mamak mau kemana?" Tanya Ridho.
"Oh ini, mau ke rumah Bu kades, soalnya dirumahnya ada acara ibu-ibu PKK, sekalian mau perkenalan juga. Kamu sendirian dulu ya di rumah. Makannya udah ibu sediakan, jangan lupa mandi sama sholat ya" ucap sang ibu. Tak lama kemudian ibunya pun pergi dengan mengendarai motor matik.
Ridho menyaksikan kepergian ibunya sembari membuka sepatu. Dia pun segera masuk ke rumah, baru saja empat langkah dia masuk ke rumah tiba-tiba
"Brak...brakk..braakk!" ada suara menggedor-gedor sesuatu dari arah kamarnya yang berhantu.
Kembali bulu kuduk Ridho berdiri.
"Pasti si Hantu Kepala Jamur itu lagi" dia segera tutup telinga pura-pura tak mendengar,"Hei Kepala Brokoli! Kalau kau tak masuk ke kamar ini juga, jangan salahkan kalau ku cabut putus kepala jamurmu!" tiba-tiba suara ancaman itu terdengar lagi. Suara si hantu.
Mendengar ancaman itu ciutlah nyali Ridho. Dengan gemetaran mau tak mau dia masuk ke dalam kamar itu lagi.
"Ampun Hantu Kepala Jamur! Jangan tarik putus burungku"
"Bagus! Siapa suruh kau tak ke kamar ini lagi!" Gertak si suara Hantu.
"Aku takut Hantu Kepala Jamur, aku takut kalau waktu aku tidur tiba-tiba kau keluar dan memakan kepala jamurku benaran, terus aku nanti kawin pakai apa?"
"Huekkk, najis, siapa sudi memakan kepala jamurmu. Udah hitam, kecil lagi" maki si Hantu Kepala Jamur.
Ridho cuma terdiam, sementara si Hantu Kepala Jamur yang tak lain adalah Pramudya dari balik cermin mulai lunakkan hati, dia tak ingin membuat anak ini ketakutan hingga sakit lagi.
"Aku minta maaf kalau perbuatanku kemarin membuatmu sampai sakit. Aku cuma iseng mengerjaimu. Cuma buat bercanda" sahut Si Hantu Kepala Jamur.
Mendengar suara itu Ridho segera angkat kepalanya, seumur-umur baru kali ini dia tahu ada hantu bisa menyesal dan minta maaf.
"Aku ingin berteman denganmu wahai anak manusia" kembali suara misterius itu berbunyi.
Serrr, darah Ridho seketika berdesir tatkala didengarnya bahwa hantu itu ingin menjadi temannya, sedangkan sama manusia saja Ridho pilih-pilih buat dijadikan teman, apalagi sama hantu.
"Aku tak mau punya teman hantu!" Seru Ridho gamang.
"Aku bukan hantu!" Sahut suara itu pula.
"Kalau bukan hantu kenapa cuma ada suara? Mana badanmu?" Tanya Ridho.
"Tunjukkan sosokmu!" Tambahnya pula."Itu tidak mungkin! Aku, aku makhluk yang dikutuk" jawab suara itu mulai memelas.
"Kau kira dongeng itu bisa menjadi nyata apa? Kutak kutuk kutak kutuk, itu cuma mitos" pusing juga lama-lama kalau menghadapi suara aneh ini. Ridho benar-benar makin tak mengerti siapa sebenarnya yang berbicara dengannya.
"Aku, aku ada di dalam cermin di meja hias kamarmu" Suara itu berucap memberitahukan keberadaannya.
"Hah?" Ridho terlonjak kaget.
KAMU SEDANG MEMBACA
FALLEN ANGEL
FantasiSeorang peri berjenis kelamin pria harus mendapatkan hukuman berat akibat kesalahan fatal. Dia disegel kedalam sebuah cermin dan di campakkan ke dunia manusia, setelah ratusan tahun tersegel di dalam cermin tiba-tiba saja tanpa sengaja Ridho Syuhada...