"Mumud, kau kenapa? Ayo bangun!" Ridho menepuk-nepuk pipi Pramudya, setelah tadi panik dia berhasil juga memapah tubuh Pramudya ke dalam kamar, tentu saja harus berhati-hati agar tak ketahuan oleh ibunya. Tubuh Pramudya kini terbaring diatas ranjang.
"Ayo bangun Mumud! Jangan mati! Aku tak tau kalau peri mati ngurus mayatnya gimana?" Celetuk Ridho. Namun tubuh Pramudya tak kunjung bergerak.
Ridho putus asa, "oke kalau kau tak bangun juga, jangan salahkan kalau aku akan dekatkan sempakku di depan hidungmu"
Lalu enak saja anak ini copot celananya dan benar-benar melepaskan sempaknya. Lalu enak sja benda segitiga yang sudah bercampur aroma pesing dan beberapa helai bulu jembut yang rontok itu di tempelkan menyelimuti wajah Pramudya. Ridho tertawa geli menyaksikannya. Kapan lagi coba bisa mengerjai orang ganteng.
Eh tunggu dulu, si ganteng ini pingsan, itu artinya? Tiba-tiba saja darah Ridho menggelegak, naluri gay nya muncul. Dia masih penasaran, memang tadi dia sudah melihat tapi cuma sebentar, dia ingin menyaksikan milik Pramudya sekali lagi. Dengan berdebar Ridho ulurkan kedua tangannya ke pinggang celana Pramudya, membuka kaitannya berikat dnegan resleting nya. Ridho melorotkan celana itu, matanya pun silau menyaksikan dua buah paha bersih dan gagah dengan celana dalam coklat di pangkalnya.
"Glekk" Ridho menelan ludahnya yang mendadak berat.
"Masih diluar saja tonjolannya sudah sebesar itu" Ridho dengan semakin panas terbawa nafsu, kedua tangannya pun melorotkan segitiga pengaman yang dikenakan oleh Pramudya."Astaga, pisang Ambon!" Celetuknya spontan. Ya memang milik Pramudya besar dan panjang belum lagi bulunya yang rada kecoklatan, mirip dengan bulu jagung.
Dengan gemetar Ridho menggenggam benda perkasa itu, hangat dan berdenyut halus. Inilah pertama kali dia memegang kelamin pria lain, yang ternyata bukan bangsa manusia.
"Perempuan yang mendapatkanmu pasti puas kegirangan" celetuk Ridho sembari membayangkan Pramudya melakukan adegan bokep dengan perempuan. Memang Ridho ini aneh, meski dia gay tapi dia tak suka melihat bokep gay, dia lebih suka melihat adegan sex straight."Hmmm aku foto ah buat bahan coli" enak saja Ridho benar-benar mengambil beberapa gambar seronok.
Tiba-tiba dia melihat jari tangan Pramudya bergerak, dia kelabakan, secepat kilat dia merapikan celana Pramudya dan tak lupa menyambar celana dalamnya yang masih menempel di wajah Pramudya. Benar saja, lima menit kemudian makhluk itu sadar.
"Ampuh juga ya nyadarkan orang pingsan pakai sempak" celetuk Ridho pelan nyaris tak terdengar sambil mengekeh geli.
"Hausss" seru Pramudya.
Ridho cepat mengambil air minum, lalu diberikan kepada Pramudya, sekejap saja isi gelas ukuran besar itu sudah ludes.
Sepasang mata Pramudya terbuka. Kuyu dan sendu.
"Kepala brokoli, aku lemas sekali""Apa yang terjadi?" Tanya Ridho.
"Entahlah, aku tadi menggunakan sihir untuk mengendalikan permainan judimu itu, tapi ternyata aliran tenaga dalamku masih lemah dan kacau, akhirnya tubuhku tak kuat menahannya" celetuk Pramudya.
Ridho segera paham,sebagai bangsa peri tentu saja Pramudya memiliki kemampuan supranatural, Ridho kesenangan dalam hati, beruntung mendapatkan teman seperti Pramudya, tak ada salahnya kan buat dimanfaatkan. Kalau setiap hari bisa jackpot main judi online, behh bisa kaya raya dia.
"Maaf ya Mud, tapi kau tak usah khawatir, aku janji, jika koin judi tadi berhasil aku jual maka kau akan aku belikan baju baru dan aku ajak makan yang enak-enak" ucap Ridho menghibur.
Pramudya cuma mengangguk lemas. Sumpah dia mengantuk sekali, dan sesaat kemudian tanpa dapat dilawannya matanya pun terpejam diikuti suara dengkur yang halus.
![](https://img.wattpad.com/cover/333491592-288-k303351.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
FALLEN ANGEL
FantasiSeorang peri berjenis kelamin pria harus mendapatkan hukuman berat akibat kesalahan fatal. Dia disegel kedalam sebuah cermin dan di campakkan ke dunia manusia, setelah ratusan tahun tersegel di dalam cermin tiba-tiba saja tanpa sengaja Ridho Syuhada...