Sampai di sekolah, tentu saja penampilan Ridho yang lebam itu jadi perhatian orang-orang, sebagian yang sudah tahu cuma diam. Mereka tahu konsekuensi apa yang akan diberikan geng Sepakat jika mereka mengadukan hal itu ke guru. Ridho sendiri malah menjadi kesal, karena tadi di depan guru BK, Juna malah mengatakan kalau Ridho bonyok bukan akibat ulah Bayu dan kedua temannya, melainkan karena terjatuh karena terserempet motor.
Tapi Ridho masih maklum, mungkin Juna berbuat seperti itu karena ingin melindungi teman-teman nya.
"Huh kau tak layak menjadi teman mereka Juna, lebih baik jadi temanku saja, kalau kau mau lebih dari teman juga gak apa-apa" ucap Ridho dalam hati."Hai kau tak apa-apa?" Celetuk Puspa yang menyamperinnya karena di jam istirahat Ridho tak ke kantin. Sebagai teman yang baik Puspa membawakan Ridho sebungkus roti dan minuman.
"Seperti yang kau lihat" ucap Ridho pelan.
"Aku sudah dengar ceritanya dari bisikan teman. Bayu dan gengnya memang keterlaluan. Kalau saja aku jadi kepala sekolah sudah ku keluarkan mereka dari sekolah" geram Puspa sambil membuka bungkus roti yang dibawanya lalu setelah mengoyak sedikit roti itu, makanan itu di sodorkan ke mulut Ridho. Ridho sendiri terkesiap, seumur-umur baru kali ini ada cewek yang menyuapinya.
"Apa mereka memang suka menindas siswa lain?" Tanya Ridho sembari mengunyah.
Puspa mengangguk "He eh, apalagi kalau siswa itu menurut mereka culun dan rada tertutup, waduh makin timbul gairah mereka buat membully"
"Apa aku terlihat culun dan sejelek itu?" Tanya Ridho pelan.
Puspa tersenyum "Enggak sih, malah kamu itu imut sih. Beda, gak bosenin buat dipandang" jawab Puspa sembari mengedipkan mata buat menggoda Ridho. Yang digoda cuma tertawa kecil, saat itulah dia teringat sosok Juna.
"Tapi Juna beda, buktinya dia tadi yang menolongku" celetuk Ridho.
"Oh Juna, dia memang beda dari bergundal segeng nya, tapi tetap aja karena ikut geng itu imej nya jadi ikut tercoreng"
"Apa dia sudah punya pacar?" Pertanyaan Ridho itu membuat Puspa terdiam.
"Hmmm semua anggota geng itu pasti sudah punya pacar, tapi yang paling playboy memang Bayu" jawab Puspa, tak lama kemudian bel pun berdering, waktu istirahat selesai, dan sesaat kemudian pelajaran pun dilanjutkan.
Ditengah waktu belajar tiba-tiba masuklah guru BK buat memanggil Bayu, yang dipanggil terlihat santai seolah-olah menghadapi guru BK adalah hal biasa, beberapa siswa mulai berbisik-bisik sambil melihat pada Ridho. Dugaan mereka pasti Bayu dan gengnya akan dihukum karena peristiwa pengeroyokan mereka terhadap Ridho. Benar saja, tak berapa lama kemudian tampak Bayu, Rendi dan Nando membersihkan rumput-rumput yang mulai meninggi di lapangan sekolah.
***Dada Ridho berdegup kencang tatkala dalam perjalanan pulang, beberapa temannya sudah mengingatkannya untuk berhati-hati. Benar saja tatkala jalanan mulai sepi terdengarlah suara motor berknalpot oblong. Siapa lagi kalau bukan Bayu dan teman-temannya, hanya Juna yang tak ada, rumah Juna memang berlawanan arah. Motor itu dijalankan dengan pelan mengikuti langkah kaki Ridho, sengaja buat memprovokasi.
"Ssst cinn, sendirian aja?" Rendi mulai menggoda dengan menirukan suara banci.
"Mbak butuh tumpangan gak?" Kali ini giliran Nando pula.
"Sebenarnya mau kalian apa? Belum puas sudah menghajar ku tadi pagi?" Geram Ridho, matanya mulai mencari-cari kesempatan buat kabur.
"Belum, dasar kepala jembut! Aku mau lihat kau itu laki-laki atau banci?"
"Tentu saja laki-laki"
"Kalau laki kenapa baru digebuk sedikit sudah gecor mengadu ke seantero sekolah" gusar Bayu.
KAMU SEDANG MEMBACA
FALLEN ANGEL
FantastikSeorang peri berjenis kelamin pria harus mendapatkan hukuman berat akibat kesalahan fatal. Dia disegel kedalam sebuah cermin dan di campakkan ke dunia manusia, setelah ratusan tahun tersegel di dalam cermin tiba-tiba saja tanpa sengaja Ridho Syuhada...