Hai! Prolog diubah semuanya ya, karena setelah aku baca ulang kok rada aneh ya. Gini.. Menurutku prolog itu penting, pembaca pasti membaca prolog terlebih dahulu.Kalau dari prolognya menarik, pasti banyak yang baca kedepannya juga.
Kemarin rada kurang cocok aja gitu
Sama akunya.Dulu yang ada aku pikirin cuma 'yang penting nulis' bukan 'nulis yang penting'. Why? Karena dulu tuh aku cuma pengen menuangkan imajinasi aku dalam tulisan aja tanpa peduli yang baca. Punten we ini mah😫😫😫
Setelah aku baca lagi, kok aneh banget yaaa😭😭😭
Jadi ya gitu deh, aku lebih milih buat ubah prolog aja, malah tadinya mau aku unpublish ceritanya 😋😋
So, tanpa berlama-lama lagi!
Enjoy saat membaca ya!
-Happy Reading--
-
-
-----Seorang gadis cantik yang mengenakan dress selutut berwarna putih itu sedang dilanda rasa canggung. Suasana taman yang memang selalu sepi menjadi lebih sepi lagi dan sangat hening di pendengarannya.
Ia keringat dingin ketika seorang lelaki-namanya Aksa, datang menghampiri dengan sebuah bucket bunga yang ia genggam di tangannya.
Aksa mengatur nafasnya yang memburu, sepertinya lelaki itu habis berlari. Dia menyeka dahinya yang berkeringat dengan punggung tangannya. Mungkin orang-orang menganggapnya jorok, tapi beda orang beda pendapat. Asya malah kagum, bahkan ia merasakan bahwa pipinya mulai memanas.
Ah ini ya yang namanya efek jatuh cinta.
"Asya, sudah cukup saya menyimpan perasaan ini. Hari ini juga saya akan memberitahu kamu sesuatu," kata Aksa yang masih berusaha mengatur nafas. Telinganya memerah, setelah sekian lama, sekarang adalah waktu yang pas untuk confess.
Kening Asya mengerut, ia ingin menebak tapi takut dibilang kepedean. Kalau bisa meminta dirinya ingin sesuatu yang ia pikirkan jadi kenyataan. Siapa coba yang nggak mau ditembak sama crush?
"Memberitahu apa kak?"
Lelaki berhoodie hitam itu tampak menghela nafas sebelum akhirnya menatap Asya dengan teduh. "Asya s-saya suka sama kamu-ah nggak, lebih tepatnya saya cinta sama kamu. Saya tahu ini terlalu tiba-tiba dan mendadak buat kamu, tapi itu benar. Saya udah suka lama sama kamu!" Aksa memang serius. Ia berbicara dengan tenang dan tatapan dalam, tapi bisa Asya lihat seluruh wajah lelaki itu memerah menandakan kalau dia tengah malu.
Hah? Apa katanya! Dia suka Asya, sudah lama? Apakah ini jawaban dari doa-doanya?
"So ... will you be my girlfriend?"
Siapapun tolong bawa Asya menghilang dari sini sedetik saja! Ia ingin pingsan!
--
Hai 👋
Kalau ada typo tandain!
makasih🙏🏻
KAMU SEDANG MEMBACA
Just A Secret Admirer
Teen FictionDiam-diam Asya mengagumi Aksa- pemuda yang menjadi tetangganya. Pemuda dengan senyum manis yang selalu menyapanya di pagi hari. Asya pikir, dirinya hanya pantas untuk menjadi pengagum rahasia saja. Menurutnya Aksa yang memiliki seribu pesona itu tid...