Semuanya nampak berjalan normal seperti hari-hari biasa. Mihawk yang selalu bangun sebelum matahari menampakkan diri, kemudian lanjut bersiap-siap untuk rapat pagi.
Dan sebelum berangkat ke kantor, akhir-akhir ini dia mulai menyempatkan diri untuk sarapan bersama zoro.Tidak ada yang salah dengannya, dia hanya menjalani hari-harinya seperti biasa, layaknya seorang ayah yang selalu sibuk dengan urusan pekerjaannya.
Bagi orang lain, Mihawk berperilaku normal seperti biasa. Tidak ada yang terlihat aneh sedikitpun darinya.
Namun, berbeda dimatanya.
Zoro tahu akhir-akhir ini ayahnya sering melakukan sesuatu yang bukan kebiasaannya.Kerap kali Zoro melihat ayahnya duduk sambil membicarakan seseorang dengan para temannya.
Seorang gadis, dan ini pertama kalinya dia mendengar ayahnya bercerita tentang seorang gadis!Dia tidak tahu siapa nama gadis itu, dia tidak bisa mendengarkan pembicaraan mereka karena jarak mereka yang cukup jauh.
Tapi melihat gelagat ayahnya yang sedikit mencurigakan, dan cerita tentang malam saat dimana dirinya baru disahkan sebagai pewaris selanjutnya Kuraigana Company.
Barulah Zoro dapat memahaminya.Gadis yang sering disebut-sebut dalam cerita ayahnya, tak lain dan tak bukan adalah Perona.
Teman perempuan sekaligus orang yang ia sukai sampai saat ini.Tangan Zoro terkepal kuat, matanya menatap tajam dan mulutnya melontarkan kata-kata yang cukup kasar untuk didengar.
Hatinya terasa remuk begitu telinganya mendengar kata-kata yang tak seharusnya keluar dari mulut ayahnya.
Dia kecewa....
Zoro ingin marah, tapi dia tidak tahu ingin melampiaskan nya pada siapa.
Dia kecewa pada ayahnya! Dan disisi lain dia merasa sangat bersalah pada Perona.Saat nama Perona keluar berkali-kali dari mulut sang ayah, Zoro hanya bisa diam menahan emosinya.
Dia tidak bisa berbuat apa-apa.
.
.
.
.Zoro baru saja pulang dari rumah Luffy. Dia turun dari mobilnya dan berjalan dengan santai memasuki rumahnya.
"Zoro" belum sempat dia melewati pintu utama, suara ayahnya lebih dulu menginterupsi langkahnya.
Mihawk berdiri di taman depan, mata tajamnya menatap Zoro dan memberikan isyarat padanya untuk segera menghampiri sekarang juga.
Zoro dengan patuh datang menghampiri Mihawk. Disana dia dikagetkan dengan kedatangan seorang gadis yang begitu familiar.
Gadis itu tersenyum tipis kearahnya sambil melambaikan tangan kanannya."Hai, Zoro" sapa gadis itu.
Dia tersenyum sampai kedua matanya menyipit. Tangan kurusnya terulur untuk menepuk pelan pipi Zoro.
Dan untuk beberapa saat Zoro terdiam dengan wajah kaget.Zoro gemetaran, air matanya langsung menggenang di pelupuk matanya.
"Kuina" Zoro langsung menarik Kuina kedalam dekapan nya dengan cepat.
Tubuh kekarnya menenggelamkan tubuh kecil Kuina. Dia mengeratkan pelukannya seolah tidak ada hari esok baginya untuk bertemu gadis ini.
Dan untuk beberapa saat Zoro melupakan seluruh beban yang ada dalam kepalanya."Hei hei... Aku tidak bisa bernafas" Kuina meronta, menepuk punggung Zoro dengan tangan kurusnya.
Perempuan itu mendengus sebal karena perlakuan Zoro.
"Maafkan aku" Kata Zoro penuh penyesalan.Zoro langsung menangkup wajah Kuina menggunakan kedua telapak tangannya, dia masih tidak percaya dengan sosok yang ada didepan nya.
"Aku tidak percaya akan melihatmu dalam keadaan seperti ini, aku senang... Sangat senang sekali" kata Zoro.
KAMU SEDANG MEMBACA
ONE NIGHT.
Romance"Aku tau seharusnya aku tak boleh melakukan ini.... tapi dia begitu indah saat berbaring dibawah sana"-Mihawk. Dracule Mihawk tau apa yang telah ia perbuat, ia tak akan pernah menyesalinya. Bahkan jika nanti wanita itu datang untuk meminta pertanggu...