10. Mimpi.

204 14 0
                                    

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


.
.
.
.
.
.

.
.
.
.
.
.

.
.
.
.
.
.

"Huh... Huh... Huhh.. Mmhhn"

"Tidakkk!! Tolong jangan lakukan itu hiks.. Berhenti!! Paman!!"

"Aahhhn!!... Eunghh-"

Samar-samar Perona bisa merasakan sebuah tangan kekar meraba tubuhnya, dari leher kemudian turun melewati buah dada dan berhenti di perutnya yang tak tertutup kain.

Tangan kekar dengan permukaan kulitnya yang sedikit kasar membuat Perona bergidik ngeri.

"Ughhh.... " Perona memejamkan kedua matanya dengan erat, tak mau bertatapan dengan mata tajam pria itu.

Kecupan kecil di bibirnya kini berubah menjadi lumatan penuh gairah, kedua insan tanpa sehelai benang itu saling berpelukan dengan erat dibawah satu selimut.
Tentunya dengan pria itu yang mendominasi disetiap permainan panas mereka.

Kedua tangan Perona terangkat keatas dan mengalung indah di leher kokoh pria itu. Pria itu tersenyum tipis dan semakin bersemangat untuk melanjutkan permainan penuh gairahnya.

Ditariknya tubuh Perona agar semakin dekat tanpa melepas ciuman mereka.

"Euhhm....!!"

Perona mulai menggeliat tak nyaman saat bibir pria itu turun untuk meraup dada kanannya dengan rakus, sementara dada kirinya berhasil dikuasai oleh tangan kirinya.

Rasa geli dan juga basah dapat ia rasakan pada dada kanannya.
Dari mengecup, menjilat dan menggigitnya.
Dia berhasil membuat Perona mendesah dan mencapai puncak kenikmatannya.

Pria itu tau Perona tengah terbuai dengan permainan kecilnya.
Baginya ini saja masih belum cukup, dia ingin melakukan sesuatu yang lebih menggairahkan.
Dia ingin menunjukan satu hal lagi pada wanita ini.

Sesuatu yang dapat membuatnya berteriak setiap malam sambil menyebutkan namanya.
Dan memohon untuk memberikan nya lebih dan lebih banyak lagi!!

Dilihatnya Perona telah terkulai lemas sambil terengah-engah.
Peluh membasahi hampir diseluruh tubuhnya, dia terlihat sangat lelah.
Tapi ini masih belum berakhir.....

Mihawk sedikit menundukkan badannya, bersiap untuk menempatkan kejantanannya didepan vaginanya yang sudah basah sejak tadi.

Dia sudah melakukan pemanasan kecil dari beberapa menit lalu.
Perona juga sudah dua kali mendapatkan klimaksnya, dan dengan kondisinya yang sekarang pasti akan sangat mudah untuk masuk kedalam sana.

Mihawk berhasil memasukkan kepala penisnya dan mendorongnya dengan perlahan. Wajahnya mengerut kesal.
Ini sudah kesekian kalinya dia menyetubuhi Perona, tapi kenapa lubangnya masih sangat sempit?

ONE NIGHT. Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang