6. Malam yang panjang PT. 2

519 21 0
                                    


🔞🔞🔞🔞🔞🔞🔞🔞🔞🔞🔞🔞🔞🔞

DIMOHON BIJAK DALAM MEMILIH BACAAN!!

CHP INI MENGANDUNG BEBERAPA ADEGAN DEWASA YANG TIDAK COCOK DIBACA OLEH ANAK DIBAWAH UMUR!!

DIMOHON PENGERTIANNYA PARA READERS TERCINTA.

🔞🔞🔞🔞🔞🔞🔞🔞🔞🔞🔞🔞🔞🔞
.
.
.

.
.
.

.
.
.

Perona menggeliat tak nyaman saat jari tengah Mihawk menerobos masuk kedalam kewanitaannya.
Sementara jempolnya menggosok klitoris nya dengan tidak sabaran.
Tak cukup puas dengan satu jari saja, kini Mihawk menambah jari telunjuk dan jari manisnya.
Jadilah ketiga jari-jari itu bermain dengan liar didalam sana.

Sementara tangan kanannya bermain dibawah sana, tangan kirinya ia gunakan untuk melucuti semua pakaian Perona yang tersisa.
Ia melepaskan semuanya dan membiarkan Perona telanjang sempurna untuk mempermudah permainan nya.

/cupp../

"Euuhmm... Pa-pamanghh... "

Mihawk tersenyum puas saat Perona tidak lagi menutup mulutnya dan membiarkan desahan desahannya terdengar jelas.

Mihawk semakin mempercepat kocokan ketiga jarinya dibawah sana.
Perona sudah sangat basah sejak tadi dan siap untuk dimasuki kapan saja, tapi Mihawk tidak ingin memulainya tanpa pemanasan terlebih dahulu.
Dia takut jika Perona merasa kesakitan dan tidak menikmati sex mereka.

"Aaaakhhh pahngg- paman to-tolong... Heungghmm ahhhhhk" Mihawk mengeluarkan jarinya tepat sebelum Perona mencapai puncaknya.

Dia tahu Perona akan segera mencapai klimaksnya, maka dari itu ia langsung menghentikan gerakannya. Dia tahu cara bermain yang sangat menyenangkan.

Perona mendesah kecewa, dia menatap sendu pada Mihawk yang mengeluarkan jari-jarinya, tidak membiarkannya mendapatkan puncak kenikmatan.

"To-tolong..... Berhenti hiks.. Jari-jari mu terlalu panjang hiks... A-aku kesakitan... " Perona terisak dibawah kungkungan lengan kekar Mihawk.
Mengeluhkan apa yang membuatnya merasa tidak nyaman selama kegiatan percintaan tadi.

"Sayang... Itu hanya jari-jari ku saja, aku bahkan belum memasukkan pe*nis ku kedalam sana" ucap Mihawk sambil membelai rambut Perona yang basah karena keringat.

Perona menggeleng frustasi. jari-jarinya saja sudah membuatnya merasa kesakitan bagaimana jika pe*nis nya itu yang masuk kedalam miliknya? Bisa-bisa dia terbelah nanti!

"Ti-tidak mau... Tidak mau, paman tolong..-jangan paksa aku" Perona terus memohon pada Mihawk agar pria itu tidak menyentuhnya lagi.

"Itu tidak akan sakit, bukannya kita sudah melakukannya minggu lalu? Percayalah padaku" Mihawk menyatukan dahinya sambil terus mengucapkan kalimat kalimat penenang.

Sambil mencoba menenangkan Perona dengan kata-kata nya. Dibawah sana Mihawk sudah bersiap kembali dengan ketiga jarinya.
"Tenang... Aku akan melakukannya dengan perlahan" bisiknya entah untuk yang kesekian kalinya.

"AAKHHH!!!" Tubuh Perona tersentak kaget saat jari panjang itu kembali memasuki dirinya.
Perona merasa kacau, badannya terus menggeliat keenakan menerima sentuhan Mihawk. Bahkan tanpa diperintah tubuhnya seolah meminta hal yang lebih dari ini.

Dia sangat malu, padahal satu jam lalu dia sempat menangis dan memohon agar Mihawk berhenti menyetubuhi nya. Tapi sekarang apa yang sedang ia lakukan? Perona justru mendesah keenakan dibawah sana.

ONE NIGHT. Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang