Saki tak henti-hentinya tertawa kecil saat latihan berlangsung, buat Edgar yang sedang menulis lirik ikut-ikutan terganggu. Pria itu tatap sang bassist dengan pandangan keheranan, "Salah minum obat ini anak."
Sementara Jean sudah tepar di sofa studio karena semalaman terjaga sebab bermain game Valorant bersama teman-teman onlinenya yang lain.
Mason mendesah lelah, "Vokalis pada stress semua, heran gue," dirinya senggol lengan Saki menggunakan siku, "You okay, Bro?"
"Yeah, totally fine."
"Terus kenape lu ketawa-ketawa kayak orang stres?" Mason bertanya kesal, sudah bukan penasaran lagi. Siklus vokalis di band ini memang tidak pernah normal, kelakuan keduanya selalu memancing perkara.
"Lo inget kan owner La Roses?" mendengar restoran tersebut disebut buat Edgar sedikit mendekat, jadi ikut penasaran akan kelanjutan gosip yang akan keluar, "Gue kemarin negosiasi sama dia."
Edgar menatap Saki keheranan, "Negosiasi apaan dah? Terkait band?"
Saki menggeleng, "Acara perjodohan gue."
Mason mengangguk kecil sebelum akhirnya seperti dihantam batu bata tepat di wajah, dirinya menoleh cepat, melihat wajah Saki yang nampak biasa-biasa saja, "Lo ... apa?!"
"Jadi, gue nawarin nih. Bakalan ngasih dia chef yang punya segudang resep baru buat La Roses dan tiket nonton Hymn for The Lonely Soul gratis asal dia mau pura-pura jadi pacar gue di depan Nyokap Bokap," Saki menjelaskan dengan tenang, tak sadar wajah Edgar dan Mason sudah pias bukan main. Saki berdecak, "Cuma buat sebulan astaga."
Mengedip, Mason sedikit menghela napas lega. Setidaknya hanya dalam waktu yang singkat, "Terus gimana? Dia oke enggak?"
Edgar menggeleng, "Gue yakin enggak. Gak waras lo! Kalo dia udah punya pacar gimana?"
"Mason sendiri yang bilang kalo dia abis putus," jelas Saki, di telpon-grup kemarin Mason memang sempat membeberkan kalau Rosaline sudah putus dengan kekasihnya.
Mason mengangguk, "Mantannya si Sebastian, bassist Apollogity."
"Kok gue enggak tau?!" Edgar menjerit tertahan. Apollogity sudah seperti senior mereka dalam dunia band ini, Apollogity bahkan sudah mengadakan tour concert ke negara tetangga, "Mereka backstreet atau gimana?"
"Enggak kok," Mason menggumam sejenak, seperti sedang menyusun kalimat yang akan dikeluarkan, "Mereka jadian udah lama, dari Rosaline baru buka Rosa's Patisserie dan Apollogity baru terbentuk. Hubungannya emang gak yang di-publish banget. Mereka tipikal yang keep it lowkey gitu, terus putus waktu karir Apollogity lagi di atas banget."
"Baru-baru aja dong berarti," Eunwoo menggumam.
Saki mengangguk puas, seakan-akan rencananya itu adalah ide brilian yang luar biasa. Mason tatap sahabatnya itu dengan aneh. Fans Jeff masih suka gak ya kalau udah lihat kelakuan asli si Saki ini.
"Pukulan telaknya di sana, Rosaline gak akan nolak kata gue."
"Sok tau," Edgar mencemooh, "Gue jadi Rosaline mah milih Sebastian dari pada lo!"
Saki berdecak, "Lo tau gak Apollogity bakalan ngadain konser di kota kita?"
Mason mengangguk lalu tersadar tak lama kemudian, dirinya menatap Saki telak, "Lo tau gak kapan konsernya?" tanya Saki lagi.
"2 April, sekitar seminggu dari sekarang," Mason menggeleng-geleng, "Gila. Lo udah rencanain semua ini ya?"
Saki tertawa, "Kalo denger dari akun gosip sih ya, Sebastian lagi deket sama asisten produser mereka. Apa enggak panas Rosaline kalo sampe Sebastian balik ke sini udah bawa gandengan baru?"
"Oh!" Edgar terbelalak, "Lo mau manfaatin momen ini? Selain ngasih dia resep baru. Lo mau jadi gandengan dia juga gitu pas konser Apollogity?"
"Exactly."
"Berapa pertemuan?" Mason bertanya, "Berapa pertemuan sampe sekiranya orang tua lo gak bakal ngadain perjodohan lagi?"
Saki memicingkan matanya, "It's kinda easy to facing My Mom, but My Dad, nah. Mungkin Nyokap gue bakalan say yes di pertemuan pertama. Tapi Bokap mungkin agak sulit," Saki menimang-nimang kembali, "Mungkin tiga pertemuan cukup."
Edgar tertawa tak percaya, lalu menepuk pundak Saki agak keras, "Just, don't fall in love for real, Bro."
***
Di lain sisi, Rosaline sedang duduk di pinggir kasurnya sambil menggigit kuku. Sejak pagi, ia sudah berusaha mengalihkan segala fokus yang ia miliki, mulai dari membaca buku, menonton serial, bermain dengan anjing peliharaannya, sampai membantu asisten rumah tangganya memanggang brownies sudah ia lakukan.
Tawaran dari Jeff –Saki– kemarin sesungguhnya tidak seburuk kedengarannya. Pria itu akan berikan chef dengan resep baru yang bisa membantu bisnis restorannya pun dengan tiket gratis dari band kesayangan sahabatnya.
Sebagai timbal balik, Rosaline harus mau ikut di tiga kali perjamuan milik keluarga Dmitri sebagai kekasih dari Saki. Hanya tiga kali pertemuan, harusnya tak masalah.
Saki sendiri yang berkata kalau nantinya ia akan berkata kepada kedua orang tuanya kalau keduanya tidak begitu cocok sehingga harus berpisah setelah perjamuan ketiga.
That's all good. Simbiosis mutualisme, Rosaline tidak dirugikan di sini. Namun mengapa perasaannya terus menerus memburuk sejak pagi?
Rosaline rebahkan tubuhnya di atas kasur, tatap langit-langit kamar selama hampir satu menit sebelum ponselnya berdering. Nama Luca tertulis jelas di atas layar benda persegi panjang tersebut.
Agak malas, Rosaline angkat telponnya dan mulai mengarahkan ponsel ke dekat telinga, "Gimana, Luca –"
"Fuck! Lo udah lihat akun @yourbandinfos belom?!"
"Hah?" Rosaline terduduk, akun tersebut adalah sebuah akun sosial media yang gemar mempublikasikan hal-hal terkait band yang baru-baru saja viral. Biasanya sih kalau tidak tentang kisah asmara anggota band tersebut, skandal, ya spoiler konser.
"Jangan bilang..."
"Sebastian dikabarin deket sama asisten produser mereka, Rosé! Gila ya itu laki!"
Rosaline memang terasa seperti disambar petir di siang bolong, namun kekhawatiran utamanya adalah Saki. Jujur saja dirinya takut sampai ada skandal tidak benar tentang Saki yang masuk ke dalam restorannya, atau dalam kasus ini bisa kita sebut Jeff.
Rosaline menghela napas, "Ya udah sih–"
"Bukan itu doang!" Luca seperti sedang menghirup napas dalam-dalam di seberang sana, "Apollogity mau konser di kota kita tanggal 2 April besok. Minggu depan!"
Sekarang Rosaline tau kenapa perasaannya gundah gulana sejak pagi.
KAMU SEDANG MEMBACA
13 Problems That Rosaline Did
Teen FictionSemenjak Rosaline mengangkat telpon dari nomor tak dikenal yang mengaku sebagai Jeff, bassist dari sebuah band terkenal yang tak sengaja mampir di restorannya untuk menghadiri sebuah acara perjodohan, Rosaline terus-terusan membuat masalah sampai 13...