Rosaline mendesis kesal kala baca pesan teks yang dikirim Saki, padahal hanya satu bubble chat saja tapi mampu menyulut emosi gadis itu.
Saki : Oh kata Mama, Zion gak usah les ke tempat lo lagi aja. Lo aja yang ke rumah gituu.
Rosaline : Gak mau!
Saki : ???
Saki : Tenang aja, Rosaline. Nanti abis sebulan, gue suruh Zion les balik aja ke tempat lo. Gak usah ke rumah gue lagi.
Rosaline : Gak ada ya di perjanjian gue jadi akrab banget sama orang tua lo. 😡
Saki : Wkwk, kayak gue bakal takut aja.
Rosaline : Takut apa?
Saki : Tuh emot "😡"
Saki : Gemes kali kalo lo yang pake, bukan serem. :p
Rosaline membanting ponselnya (dengan hati-hati karena harganya mahal) di atas kasur, dirinya memejamkan mata perlahan. "Cowok gila beneran!"
***
Saki sedang latihan bersama teman-teman bandnya yang lain di studio yang terletak di lantai dua rumah pria itu. Letak studio musik tepat berseberangan dengan kamar Zion. Meski dinding studio memang dilapisi tembok kedap suara, Zion masih suka kesal jika para member Hymn for The Lonely Soul berlatih di sana.
Bagaimana tidak kesal jika baik Mason dan Edgar suka bolak-balik kamarnya untuk numpang toilet? Kamar Saki terletak di dekat tangga, tidak terlalu dekat dari studio memang. Tapi apakah normal jika kedua pria itu terus bolak-balik toilet setiap 10 menit sekali?
Zion berdecak saat Mason keluar dari toilet, "Bang, lo beser atau gimana?"
Mason terkekeh, "Ketahuan," pria itu benarkan posisi jeans yang ia kenakan, "Gue lagi kabur nih, di studio lagi sibuk nulis lirik buat lagu baru. Jadi rata-rata mood member pada jelek semua, apalagi Abang lo sama Jean."
Oh, fakta baru. Zion bahkan tidak tau jika kakak laki-lakinya miliki kebiasaan aneh macam itu.
"Mood jelek gimana maksudnya, Bang?"
"Ya gitu," Mason meregangkan tubuhnya yang pegal lalu menyandarkan tubuhnya pada dinding kamar Zion, "Pasti stres lah kalo enggak dapet ide buat nulis lirik, Zi. Belom lagi harus aransemen lagu juga."
Baru saja Mason mengatupkan mulutnya terdengar bunyi pintu dibuka yang asalnya dari studio, tak lama kemudian teriakan Jean mendominasi udara, "Mason! Sini lo kita lanjutin aransemen!"
Saat ini memang hanya ada anggota Hymn for The Lonely Soul, Zion, dan para asisten rumah tangga di sini. Yves ada keperluan di butiknya dan Deandra harus membuat janji temu dengan beberapa arsitek yang mengurus projeknya. Tak heran jika pintu studio sering dibuka-tutup asal, jadi terkadang ada suara instrumen keras yang terdengar sampai luar.
Coba kalo ada Yves (wanita itu sangat sensitif terhadap bising) pasti para anggota Hymn for The Lonely Soul tidak akan berani membuka pintu satu mili-pun.
Mason tersenyum miring ke arah Zion, "Kan," pria itu lalu berdiri tegak dan berjalan gontai menuju pintu kamar Zion, "Ya udah, see you 10 menit lagi."
Zion hanya mengedip terdiam sambil menatap Mason keluar dari ruangannya, pria itu memutar otak, ternyata menjadi pemain band tidak semenyenangkan kelihatannya.
Pria itu kembali pada fokusnya bermain Nintendo Switch saat ia tak sengaja tangkap kanvas A2 miliknya yang tergantung di dekat televisi kamar. Zion menggumam, kayaknya bisa.
KAMU SEDANG MEMBACA
13 Problems That Rosaline Did
Roman pour AdolescentsSemenjak Rosaline mengangkat telpon dari nomor tak dikenal yang mengaku sebagai Jeff, bassist dari sebuah band terkenal yang tak sengaja mampir di restorannya untuk menghadiri sebuah acara perjodohan, Rosaline terus-terusan membuat masalah sampai 13...