"Bro, lo nggak mau ketemu Rosaline dulu sebelum tour?" Edgar bertanya sembari merapikan peralatan musik yang ada di studio, yang ditanya hanya menggeleng sambil meregangkan otot-otot yang kaku, buat Edgar mengernyit, "Kenapa?"
Mason mencebik, "Ya kalo Saki sampe temu kangen sama Rosaline, nggak bakal balik itu anak nyampe seminggu juga. Kangen-kangenan mulu mungkin."
Saki kesal dengar ucapan yang dilontarkan oleh Mason namun tidak mau mengakui kalau hal tersebut benar adanya. Agaknya gosip benar-benar sudah mereda dengan sempurna, namun Saki masih pilih untuk memberikan Rosaline tiket fisik secara tidak langsung.
Selain karena sibuk mengurus a-b-c keperluan konser, Saki yakin dirinya tak akan sanggup menahan diri memeluk gadis itu sampai kehabisan napas saat bertemu nantinya. Malah mungkin Saki akan lupakan jadwal konser miliknya.
Selama nyaris tiga minggu tidak saling bertemu, Saki hanya saling berkomunikasi melalui pesan dengan Rosaline. Dari sana ia sadar kalau jadwal mereka sangat bertentangan. Rosaline sibuk nyaris seharian mengurus dua restoran dan mengajar kursus seni, sementara Saki lebih sibuk lagi saat malam tiba di studio musik bersama anggota Hymn for The Lonely Soul yang lain.
Tertanda besok adalah hari pertama tour concert Hymn for The Lonely Soul dilaksanakan, dan kota pembuka konser mereka tentu saja langsung di kota kelahiran masing-masing anggota band.
Jean sedikit mendengus di samping Saki, "Mandi, Bos. Besok kan mau ketemu Rosaline."
Pria itu sindir Saki yang bahkan tidak ingat untuk mandi saat sedang kisruh-kisruhnya mengurus perilisan album kemarin-kemarin. Saki buat gestur ingin meninju Jean, sebelum akhirnya dilerai oleh Mason.
"Lo berdua! Besok konser, nggak lucu kalo dua vokalis bonyok semua!"
***
Rosaline kenakan baju lengan pendek dan jaket untuk menutupi tubuhnya agar tak terkena angin malam, atasan itu ia padukan dengan celana highwaist jeans berwarna biru muda.
Dirinya dan Luca sudah sampai di lokasi konser. Riuh ricuh para penggemar bahkan sudah dimulai sejak konser masih belum dimulai, sejak panggung bahkan masih kosong.
Luca yang memimpin keduanya berjalan menuju barisan penonton VIP. Tidak seperti konser yang dulu keduanya datangi, konser hari ini outdoor dan para penggemar sudah bersiap-siap membawa jas hujan, jaga-jaga jika tiba-tiba hujan mengguyur dengan kerasnya di tengah-tengah konser berlangsung.
"Rosaline! Gue antusias banget mau dengerin Ghost of You Live version!"
Rosaline mengangguk-angguk, rasakan antusiasme yang sama dengan Luca. Atensi gadis itu kembali ke hadapan panggung, tinggi panggung ke penonton hanya sekitar 1 meter saja, dan Rosaline berada di barisan VVIP. Ia bisa lihat dengan sangat jelas apapun pertunjukan yang ada di atas panggung nantinya.
Setelah menunggu bermenit-menit setelahnya, lampu panggung mulai meredup dengan sendirinya. Tak lama kemudian, lampu sorot mulai memutar, menandakan konser akan dimulai sebentar lagi.
Teriakan antusiasme penonton mengudara dengan kerasnya saat lihat J menginjakan kaki masuk ke area panggung, M.A. dan Edric menyusul di belakangnya, terakhir Jeff dengan bass hitam yang ia sampirkan di belakang punggung.
J tersenyum lebar-lebar sebelum acungkan kepalan tangan di udara, "Nouls make some noises!"
Jeritan penuh semangat memenuhi area konser, J mengangguk puas dan tertawa kecil sambil melihat ke arah anggotanya yang lain.
KAMU SEDANG MEMBACA
13 Problems That Rosaline Did
Teen FictionSemenjak Rosaline mengangkat telpon dari nomor tak dikenal yang mengaku sebagai Jeff, bassist dari sebuah band terkenal yang tak sengaja mampir di restorannya untuk menghadiri sebuah acara perjodohan, Rosaline terus-terusan membuat masalah sampai 13...