Apa yang harus aku lakukan jika jatuh cinta pada seseorang yang harus aku sebut DADDY
Namun semakin aku menyadarkan diri, rasa cinta ini lebih berkembang dari kenyataan untuk sekedar saling menghormati
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Pov Johant
Apa ini? Kenapa anak laki-laki ini meminta hal aneh padaku, dia terus meminta pembuktian, benar aku menyayanginya, tapi sebagai anak saja, tidak! Aku tidak menyayanginya sebagai anak, ayah macam mana yang melecehkan anaknya sendiri saat tidur?
Sial, aku selalu tak bisa menahan diri, aku bukan sekali ber-onanimemikirkannya.
Aku menyukainya, sejak awal aku sudah menyukainya, dia sangat manis, polos dan menggemaskan. Tunggu? Dia tidak polos, sejak dia pulang, dia selalu menggesekkan bokong sintalnya di kemaluanku. Aku laki-laki, mana bisa aku menahannya.
"Daddy gay, kan?" tanyanya padaku setelah kami melakukan ciuman. Hey, aku malu sekarang, bagaimana bisa aku menikmati ciuman bersama seseorang yang seharusnya anakku.
"Hmm, aku memiliki pacar laki-laki sebelumnya, namanya Gul-"
"Jangan katakan! Aku sudah bilang, aku tidak menyukai nama itu, meski dia sudah meninggal, aku tetap cemburu padanya, hmm ...!" Kana menundukkan wajahnya, dapat aku lihat wajahnya sedikit sedih.
"Dad, apa tongkat pipis Daddy sering keluar masuk di dalam dirinya?" tanya Kana membuatku bingung.
"T-tongkat pipis?" ucapku dengan pilihan kata dari Kana.
Kana memutar bola matanya malas. "Ini, Daddy! Apa ini Daddy sering masuk ke lubang pantat Gulf itu!" ucap Kana sambil meremas milikku tanpa permisi, sehingga aku terkejut olehnya, sungguh tidak ada harga diri tongkat pipis yang Kana maksud.
"Kenapa kau menanyakan itu?"
"Aku tau, seseorang yang memiliki kekasih melakukan itu, kan? Tapi itu masa lalu, Daddy! Aku tidak boleh bersedih, kan?" ucap Kana berbanding terbalik, ia menangis sekarang, air matanya jatuh begitu saja.
"Kana, kenapa kau menangis lagi?"
"Kau hanya menciumku, Daddy. Tidak menaruh tongkat pipismu di dalam pantatku," ucap Kana sangat vulgar sehingga membuat kepalaku semakin berkedut. Aku tidak tahan, aku memanjat Kana lagi sehingga posisiku di atas.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.