bab 12

1.4K 190 45
                                    

Cerita by

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Cerita by
.
.
.
ArnanaSuppawut


Di setiap sudut rumah ini sudah mereka tandai dengan bercinta berbagai macam gaya. Kana sangat luar biasa, gejolak anak muda yang ia miliki begitu menggebu-gebu sehingga Johant sedikit kewalahan. Tapi Johant sangat senang, ia mampu memberikan kenikmatan pada Kana. Anak laki-laki yang masih berusia 18 tahun itu terus mengerang di bawanya.

Ia sedang duduk di depan TV. Mereka berdua seperti pengantin baru, Kana berkeliaran di rumah Johant tak memakai busana sedikit pun. Tubuhnya yang indah terhidang di depan Johant setiap saat.

Ia sedang duduk di atas pangkuan Johant, pantatnya yang lembut menyatu dengan paha Johant, tentu saja tongkat pipis sedang tertanam di anal Kana.

"Apa kau tidak lelah, sayang?" tanya Johant memaju mundurkan pinggang Kana yang fokus dengan layar televisi.

"Lelah, Dad. Tapi lihat, tongkat Pipis Daddy masih bangun, sempurna di lubang pantatku ..."

"Ahh..." Kana berdiri untuk mengeluarkannya, sperma yang memenuhi lubang Kana merembes di antara pahanya.

"Bagaimana ini, lihat sekarang lubangku sangat lebar, aku yakin nanti pada saat aku BAB mereka akan turun dengan mudah," ucap Kana memperlihatkannya pada Johant sehingga Johant tertawa atas kelakuan Kana.

"Maafkan aku ya, kau pasti kesulitan." Johant meraih pinggang Kana hingga dia kembali jatuh ke pangkuannya.

"Dad? Kenapa kita pasang baju?" tanya Kana, Johant memakaikan Kana pakaian miliknya. Jangan tanya seragam sekolah Kana sekarang, entah di mana mereka saling melempar.

"Kau cantik, sayang

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Kau cantik, sayang."

Cuph ...

Johant malah gemas, baju yang ia pakaikan pada Kana terlalu besar membuatnya tergoda, padahal tadi ia berniat untuk menghentikan percintaan ini. Johant yakin Kana pasti lelah di balik wajah binalnya itu.

"Kita udahan ya, kau lelah, kan?" tanya Johant setelah melumat rakus bibir Kana yang terus terbuka.

"Hmm aku masih pengen. Liat, tongkat Daddy dia juga sangat keras." Kana menunjuk dengan satu jarinya yang ia tekan di lubang kecil dengan percum yang sedikit keluar.

DADDYTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang