bab 4

1.6K 219 24
                                    

Selamat malam, uh, hallo pembaca baru. Terima kasih sudah mampir.

 Terima kasih sudah mampir

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


.
.
.
Cerita by
ArnanaSuppawut

Pov Johant

"Kenapa kau sangat menggemaskan, Kana?"

Degh...

Apa yang sedang aku pikirkan, dia hanya anak untukmu Johant? Aku berusaha menyadarkan diri, beberapa waktu ini aku sangat tertarik dengan anak laki-laki yang sedang terlelap di badang dadaku. Setiap hari dia selalu bersikap manja padaku, sangat sama seperti dia? Aku tiba-tiba merindukannya sekarang.

Pov off

***

"Kana apa kau marah dengan Daddy?" tanya Johant melihat Kana sejak ia ambil di sekolah siang ini, Kana hanya diam dan memalingkan wajahnya menatap jalanan, padahal dia begitu emosional ketika baru bertemu Johant setelah lebih dari satu bulan berpisah.

"Kana ...," panggil Johant lagi, namun Kana semakin memalingkan wajahnya.

"Jika kau tidak mau bicara, Daddy akan pergi lagi! Kali ini Daddy tidak akan kembali," ucap Johant membuat Kana langsung menoleh dengan sebak di kedua sudut matanya.

"Hey, aku hanya bercanda." Johant panik Kana menangis tersedu-sedu bukan seperti tadi saat di sekolah. Ia langsung menepikan mobilnya untuk bicara pada Kana. Ternyata memang benar, Sofia mengatakan kalau Kana terpukul kehilangan Daddy-nya.

"Daddy ternyata sama saja dengan dia, pergi meninggalkan aku, hiks ... hiks ...."

"Kana apa yang kau maksud, bukannya aku kembali untukmu?"

"Apa gunanya kau kembali jika berniat pergi lagi, hiks ... hiks ..."

"Daddy sudah bilang, Daddy cuma bercanda."

"Itu tidak lucu, hiks ... hiks ... Kau tau aku menunggumu setiap hari, Daddy. Aku membencimu saat kau tanpa pamit meninggalkanku kemarin, hiks ... hiks ... Aku takut, hiks ... hiks ... Kesenanganku hanya mimpi."

Johant sungguh merasa bersalah, karena masalahnya, ia melupakan tanggung jawabnya terhadap anak ini. Ia tak tahan untuk memeluk tubuh yang meraung hebat itu.

"Maafkan Daddy, Kana. Daddy tidak berniat meninggalkanmu, Daddy hanya pergi sebentar, tapi begitu melukaimu, Kana. Daddy minta maaf, Daddy tidak akan melakukan itu lagi," ucap Johant membuat Kana mengendurkan tangisnya. Johant masih memeluk Kana yang masih sesegukkan.

Tangan yang lembut yang Kana rindukan lebih dari sebulan ini mengusap punggungnya hangat.

"Benarkah? Daddy tidak meninggalkanku lagi?"

"Tidak akan pernah, sekarang tidak ada yang akan membuat Daddy pergi lagi, Daddy hanya untukmu, Kana. Kau jangan takut lagi, Daddy tidak akan pergi ke mana-mana."

DADDYTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang