15

35.5K 2.8K 19
                                    


"Ikutilah kata hatimu, jangan ikuti kata orang lain.
Karena yang membuatmu bahagia adalah dirimu sendiri, bukan orang lain."


Tandai typo✔️
Happy reading~
___________________________

Alin dan keluarga anderson sekarang masih berada di apartemen alin. Sedangkan liam telah disuruh pulang oleh steven.

Alin hanya diam tidak tau ingin memulai dari mana karna jujur saja dia masih sedikit canggung dengan mereka kecuali dengan aris, mungkin karna wajahnya sama dengan papa nya dulu.

Sedangkan mereka juga terdiam sama seperti alin tapi bukan karna canggung melainkan sedang memikirkan suatu hal.

"Ekhem"alin berdehem guna mengambil perhatian mereka semua sekaligus menghilangkan rasa gugupnya.

"Kenapa kalian buang alin?"

Deg

Mereka semua menegang bersamaan namun hanya sebentar.

"Kami tidak membuang mu cya"ujar adam menatap lembut cucunya.

"Bisa panggil alin aja jangan cya"pinta alin dan langsung disetujui oleh mereka.

"Jadi kenapa kita bisa berpisah?"tanya alin kembali pada topik.

Mereka terdiam karna bingung ingin menjelaskan bagaimana pada alin.

"Karna waktu alin umur 5 tahun, alin diculik sama musuh keluarga kita sayang"jawab rindi lembut.

"Iya, dulu kamu diculik sayang. Karna itu kami kehilangan kamu"timpal tanti menatap sendu alin.

Alin hanya menganggukkan kepalanya sebagai tanda paham.

"Alin pulang ya sayang"ujar adam lembut.

Alin menatap bingung adam yang malah membuat pria paruh baya itu tersenyum gemas karna melihat wajah menggemaskan alin.

"Dia opa kamu"ujar aril seolah mengetahui apa yang dipikirkan alin.

Alin melototkan matanya lucu.

"Opa"beo nya kaget.

Gimana gak kaget, adam tidak terlihat sebagai kakek² tapi pria itu malah terkesan seperti sugar daddy.

"Kenapa?"tanya aril heran saat melihat reaksi dari putrinya itu.

"Opa nya ganteng banget"ucap alin tanpa sadar yang membuat adam mengembangkan senyumannya dan menatap remeh pada putra serta cucunya yang hanya bisa mendengus kesal.

"Wahhh senyumnya" batin alin terpukau.

"Ck"aril berdecak sinis

"Papa lebih ganteng dari pada kakek tua itu"lanjutnya menatap alin.

"Heh! Aku ini ayahmu! Dasar anak kurang ajar"ujar adam tidak terima.

Sedangkan alin hanya tersenyum tipis saat melihat perdebatan antara ayah dan anak itu.

"Semoga kamu selalu bersama kami sayang" batin rindi menatap alin yang sedang tersenyum.

"Jangan kembalikan ingatan alin tuhan, aku mohon" batin aril tersenyum simpul saat dia melihat senyuman alin.

"Semoga kejadian itu tidak terulang lagi" batin steven menatap sendu alin.

"Izinkan aku membahagiakan putriku tuhan hanya kali ini saja" batin aris

***

Kini mereka semua baru saja sampai di kediaman anderson dengan alin yang tertidur dalam gendongan adam.

ALIN TRANSMIGRATION {End}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang