43

19.7K 1.4K 30
                                    

Tandai typo✓
Happy reading~
___________________________

Sudah 3 bulan setelah kematian alex. Kini alin, dengan perlahan menerima takdirnya walaupun dia masih merasa ada kejanggalan dalam kematian sang papa.

Benar, alin mencurigai kematian papanya bukanlah karna kecelakaan tapi karna di bunuh. Polisi dan dokter sempat memberitahu pada alin jika ditubuh alex terdapat racun mematikan. Tapi racun tersebut membutuhkan waktu untuk menyerap ke semua organ tubuh korban.

Jadi, alin simpulkan. Papa nya meninggal karna meminum racun itu dan mengendarai mobil. Disaat racunnya bereaksi baru lah papanya dinyatakan kecelakaan.

Saat ini alin sedang menyelidik kasus kematian sang papa dengan agas dkk.

"Gimana?"tanya alin pada mereka.

Sekarang mereka sedang berada di markas agas dkk.

"Gue baru sadar ternyata ada yang sabotase mobil papa lo lin"mereka semua langsung menatap saga.

"Rem nya blong"lanjutnya yang membuat alin mengepalkan kedua tangannya.

"Sialan!"umpat gadis itu dengan mata yang mulai berkaca kaca.

Rasa bersalah kini mulai menghampirinya. Karna dia lah papa nya pergi, jika saja dia lebih memperhatikan sekitar mungkin ini tidak akan terjadi.

"Lo tenang dulu"ujar erga seraya merangkul alin dan mengelus bahunya guna menguatkan gadis itu.

"Siapa yang udah berani celakain papa"gumam nya.

"Gue udah berusaha sadap cctv kantor papa lo, tapi gak bisa lin. Kayaknya ada yang jaga deh"ujar agas yang masih sibuk dengan komputernya.

Kenapa alin tidak mengeceknya sendiri saja di kantor papa nya? Alin tidak ingin ada yang tau selain mereka. Saat ini alin tidak bisa mempercayai siapa pun kecuali ketiga temannya ini.

Bisa saja orang terdekatnya lah yang akan mengkhianatinya.

"Sini biar gue"ujar alin lalu mengambil alih komputer agas.

Sebelum alin melalukan tugasnya. Gadis itu menatap dingin ketiga temannya yang kini tertegun karna melihat tatapan dingin alin untuk pertama kalinya.

"Gue harap, kalian gak ngehancurin kepercayaan gue"ujarnya dingin yang langsung di angguki oleh mereka.

"Lo bisa percaya sama kami"ujar agas dengan yakin.

Alin menormalkan tatapannya dan melanjutkan kegiatannya yang sempat tertunda tadi.

Diam diam mereka menghela nafas lega.

"Gila serem banget alin kalo lagi dingin gitu"bisik saga yang di setujui oleh mereka.

"Bener, kalo gini mah gue gak akan berani ngehianati dia"timpal agas.

"Alahh. Baru aja lo berniat mungkin pala lo udah ditebas sama bos duluan"ujar erga sinis yang langsung mendapatkan tepukan maut di kepalanya dan itu dari saga.

"Jangan bawa bawa bos kalo lagi sama alin! Lo mau dia denger terus nanya yang aneh aneh?!"bisik saga menatap tajam erga yang kini terdiam.

"Hehe ya maap"

"Kalian ngapain?"tanya alin mengagetkan mereka.

"Ah? Ini nih si agas mau nyewa jalang"ceplos saga tanpa pikir panjang.

Sedangkan mereka yang mendengar itupun sontak melototkan matanya.

Alin menatap tidak percaya pada agas dan agas yang menatap saga dengan tatapan kematian yang sukses membuat saga merinding.

ALIN TRANSMIGRATION {End}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang