23

32.2K 2.5K 64
                                    

Tandai typo✔️
Happy reading~

__________________________

Di suatu ruangan terdapat beberapa orang yang sedang membicarakan sesuatu.

"Kapan kita akan membalasnya?"tanya seorang wanita

"Benar! Sudah lama sekali aku ingin menampar wajahnya itu!"sungut wanita lainnya.

"Tidak sekarang, karna keluarga gadis itu masih belum bisa diruntuhkan"ujar pria yang lebih tua dari mereka semua.

"Lalu kapan?! Aku tidak ingin berpura pura terlalu lama!"ujar pria setengah baya dengan amarahnya yang jelas terpancar dalam mata pria itu.

"Sabar lah! Kau kira kami semua orang baik yang dengan baiknya menyayangi musuh?!"ujar pria lainnya yang ikut emosi.

Pria itu terdiam dengan tangan terkepal.

"Kami semua disini sudah sangat ingin membunuh gadis itu! Tapi yang diucapkan oleh pria tua itu ada benarnya, kita tidak bisa seenaknya mengambil tindakan. Jika kita terlalu buru buru untuk membunuhnya maka keluarganya tidak akan tinggal diam"ujar panjang pria tadi pada pria yang terdiam.

"Pria tua yang kau maksud itu aku?"tanya pria paruh baya menatap tajam pria tadi.

"Apakah ada yang lebih tua dari mu?"tanya balik pria itu.

"Ck"decak kesal pria paruh baya tersebut.

"Lebih baik kita perankan saja dulu sebagai keluarga baik untuknya, dan jika urusan keluarga kandung gadis itu telah selesai. Baru akan kita habisi dia"ujar pria paruh baya dengan tegas.

"Apakah benar dia pelakunya?"tanya seorang pemuda.

"Bukan. Lebih tepatnya, dia adalah pion dari ayahnya sendiri dengan tujuan menghancurkan keluarga kita"jawab pria paruh baya tadi.

"Kenapa ayahnya ingin menghancurkan kita?"tanya pemuda yang lainnya bingung.

"Karna aku lah yang telah menghancurkan perusahaan cabangnya"jawab pria paruh baya tersebut.

"Jadi akar permasalahannya ini datang dari mu"ujar pria pertama menatap tajam pria paruh baya itu.

"Aku juga tidak tau jika akan menjadi seperti ini"balasnya

"Tapi tenang saja, selagi gadis itu masih bersama dengan kita. Kita lah yang memegang kendali"ujarnya seraya menyeringai.  

"Untuk kalian semua. Bersikaplah seperti biasanya"lanjutnya menatap dingin semua orang yang ada disana.

"Aku sudah tidak sabar untuk membuat gadis itu menderita"ujar pria yang sedari tadi menyimak.

***

"Sistem"panggil alin sedang selonjoran dikasur nya.

"Haii tuan"

"Hm"

"Gue mau tanya sesuatu"

"Anda ingin menanyakan apa tuan"

"Ada yang lo sembunyiin dari gue?"sistem terdiam kaku saat mendengar pertanyaan alin.

"Fix! Lo sembunyiin apa?"tanya alin dengan yakin saat melihat keterdiaman sistem.

"Tidak ada tuan" jawab sistem sedikit gugup.

"Gak usah bohong lo sistem jelek" alin menatap tajam hollogram didepannya.

ALIN TRANSMIGRATION {End}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang