Tandai typo✓
Happy reading~___________________________
Setelah alin mengambil seragamnya, dia langsung pulang dan kini gadis itu masih berjalan di koridor sekolah dengan santai, sembari sibuk memainkan ponselnya.
Bruk
Karna terlalu fokus pada ponsel, alin tidak sengaja menabrak seseorang hingga gadis itu terjatuh.
"Aw"ringisnya saat merasakan bokongnya nyut nyutan.
Alin langsung mendongak dan berniat untuk memaki manusia yang tidak punya otak menabraknya.
Makian yang seharusnya ia lontarkan, harus ia telan setengah matang karna melihat seorang pria setengah paruh baya yang menggunakan jas formal menatapnya datar. Namun dari matanya, dia menatap alin syok. Syok?
Alin berdiri dan membersihkan celananya, setelah itu dia mengambil paper bag nya yang ikut terjatuh.
Kemudian gadis itu berjalan mendekati pria tadi yang masih terdiam seraya menatapnya dengan rindu? Apa ini? Alin tidak menghiraukan itu semua.
Dia hanya ingin meminta maaf dan pulang. Makian yang tadi, ia cancel karna tidak baik memaki yang lebih tua nanti bokongnya kurapan canda kurap.
"Maaf ya om saya gak sengaja"tidak ada respon dari ucapan alin. Pria itu hanya diam hingga membuat alin kesal.
Merasa tidak ada urusan lagi, alin pergi meninggalkan pria tersebut.
"Alinsya Caitlin"
Deg
Seketika langkah alin terhenti dengan tubuh yang menegang kaku.
Nama itu.
Kenapa ada yang menyebut nama aslinya di dunia ini?
Dengan jantung yang hampir terlepas dari tempatnya, alin berbalik dan menatap pria itu.
"Siapa"tanya alin menatap tajam lawan bicaranya.
Semua siswa telah memulai pelajaran karna jam istrirahat mereka telah selesai.
Jadi yang ada di koridor hanya mereka berdua dan semilir angin topan.
"Kau alinsya caitlin?"pria itu menatap alin dengan tatapan berharap.
"Saya tidak kenal dengan nama itu"jawab alin.
Mungkin pria ini adalah musuhnya didunia nyata. Secara kan dulunya dia cantik, jadi mungkin saja ada om om yang kepincut dengan kecantikannya lalu terobsesi padanya dan teleportasi kesini demi dirinya.
Ck memikirkan itu saja membuat alin bergidik ngeri.
"Tidak waras" batin sistem menatap miris alin.
"Tidak mungkin"sanggah pria itu
"Kau pasti adalah dia"lanjutnya dengan yakin
"Om ngigo?"alin menatap malas.
Lalu gadis itu beranjak pergi meninggalkan pria itu namun dengan cepat tangannya ditahan oleh pria tersebut.
Tanpa berkata apa apa, pria itu menarik alin entah kemana.
Sedangkan alin hanya diam. Sejujurnya dia juga penasaran, siapa pria ini? Kenapa bisa mengenalnya?
***
Di AHS.
Kini inti the blue sedang berkumpul di rooftop karna membolos.
"Alin mana? Udah 4 hari dia gak sekolah"tanya kenan pada steven yang sedang menghisap rokoknya.
KAMU SEDANG MEMBACA
ALIN TRANSMIGRATION {End}
Teen Fiction~Just Fiksi~ **** Buruan baca sebelum author unpublish ceritanya! Soalnya author suka rada rada orangnya🤧 jadi cepetan baca ntar nyesel huhu GAK USAH HATE KOMEN!! YG GK SUKA GAK USAH BACA! GW GK MAKSA!! PLAGIAT JAUH JAUH!! ANDA TIDAK DITERIMA DISIN...