41

18.8K 1.4K 47
                                    

Tandai typo✓
Happy reading~
____________________________

"Kamu adalah alasanku tersenyum. Kamu adalah semangatku mencapai kesuksesan. Segala yang kulakukan adalah tentang kamu. Jangan buat aku hancur dengan menolakku hari ini. Jadilah istriku. Jadilah matahari di dalam rumahku selamanya."ujar gevan seraya tersenyum manis pada alin.

Alin terdiam, dia tidak bisa berkata kata saat mendengar ucapan gevan.

"Banyak orang bilang kalo obat jatuh cinta itu adalah menikah. Dan sekarang aku lagi jatuh cinta. Maukah kamu menjadi obat jatuh cinta ku ini alin?"ujar aldi

Alin beralih menatap aldi yang kini menatapnya dengan senyuman lembut.

"Kamu akan selalu memberiku kekuatan, sebelum atau setelah menikah. Karena itulah aku memilihmu untuk hidup hingga tua bersama. Alin, bersediakah kamu  untuk menjadi teman hidupku? Bersediakah kamu untuk menjadi pendamping hidupku sampai usai waktu?"ujar adnan menatap alin dengan tatapan memuja.

"Alin, kamu tau? Satu-satunya orang yang memenuhi syarat untuk jadi istriku adalah kamu. karena, syarat pernikahan yang langgeng adalah jatuh cinta berkali-kali pada orang yang sama. Will you marry me nona caitlin?"ujar kevin seraya mencium punggung tangan alin dengan lembut.

Tanpa sadar, mata alin mulai berkaca kaca. Mungkin semua perkataan mereka ini terkesan lebay tapi entah kenapa, hati alin langsung tersentuh dan ingin menangis terharu karna mendengar ucapan mereka.

"Ada nama yang selalu tertulis di dalam hati. tapi, belum tentu juga tertulis di atas buku nikah. Dan aku ingin, nama Alincya Evalina Caitlin, tertulis di keduanya."ujar andra, tersenyum lembut dengan mata yang mulai berembun.

"Satu-satunya hal yang bisa ku janjikan padamu saat ini adalah hatiku yang tulus. Akan kulakukan yang terbaik untuk mencintaimu dengan cara yang sama seperti hari ini, seumur hidupku."ujar axel seraya mengecup kening alin dengan lembut.

Alin memejamkan matanya saat merasakan ciuman lembut itu. Axel seakan memberitahu rasa cintanya lewat ciuman tersebut.

Lalu tatapan alin beralih pada andre yang kini mengelus pipinya.

"Berjuta rasa yang tidak mampu diungkapkan dengan kata-kata. Beribu cara kamu selalu membuat ku bahagia. Kamu adalah alasan dan jawaban atas semua pertanyaan. Yang benar-benar kuinginkan hanyalah kamu untuk selalu di sini, ada untukku. Alin, maukah kamu menjadi pilihanku? menjadi yang terakhir dalam hidupku. Maukah kamu untuk menjadi yang pertama? Yang selalu ada di saat pagi ku membuka mata?"ujar andre dengan mata yang mulai berkaca kaca.

Oke. Alin tidak bisa menahan air matanya sekarang. Dia membiarkan air matanya yang turun dengan bebas.

"Aku bersyukur pada Tuhan karena sudah diberikan satu hati untuk mencintaimu, satu otak untuk selalu memikirkanmu dan satu mulut yang tidak pernah berhenti untuk selalu mendoakanmu agar jadi istriku. Sekarang, semoga doa ku terkabul"ujar rendi seraya menghapus air mata alin dengan senyuman lembut yang tercetak di wajah tampannya.

"Alincya Evalina Caitlin, Will You Marry Us"ujar mereka serentak dengan gevan yang mengeluarkan sekotak cincin cantik.

Seketika semua orang yang menyaksikan itu bertepuk tangan dengan heboh. Bahkan para dosen juga ikut antusias melihat mereka.

Sedangkan alin, gadis itu menutup mulutnya dengan tangannya. Dia benar benar tidak menyangka, di kehidupan keduanya, dia dilamar di depan semua orang.

Alin tidak pernah berpikiran seperti ini sebelumnya. Bahkan di kehidupan pertamanya saja dia hanya berpacaran secara online.

"TERIMA LIN!"teriak dita mewakili mereka semua seraya menghapus air matanya yang juga ikut turun.

Semua orang langsung bersorak seperti dita. Dan itu sukses membuat satu orang panas disana dan menatap alin dengan tatapan yang sulit diartikan.

ALIN TRANSMIGRATION {End}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang