39

19.9K 1.5K 83
                                    

Holaaa ada yang kangen sama akuu? Oke. Kyknya gak ada bye.

Tandai typo✓
Happy reading~
__________________________

Sebelumnya...

"ALINN!!!"

"Hey kakak kenapa?"tanya alin panik saat andra tiba tiba teriak dan terbangun dari tidurnya.

Andra beralih menatap alin dan seketika matanya memanas. Andra terduduk dan langsung memeluk alin erat dengan tubuh yang bergetar ketakutan.

Sedangkan alin hanya terdiam. Dia bingung, kenapa andra menjadi ketakutan seperti ini? Apalagi sekarang alin merasakan bahunya basah dan alin yakin jika andra sedang menangis terbukti dengan suara sesegukan yang terdengar di pendengaran gadis itu.

"Kak-

"Hiks jangan tinggalin aku hiks"racau pria itu. Andra kini benar benar menangis sesegukan didepan alin yang terdiam bingung.

"Maaf hiks"hanya itu yang bisa alin dengar saat ini.

Tangan gadis itu beralih mengelus punggung andra yang bergetar.

"Alin jangan pergi hiks maafin aku sayang hiks maaf"

"Aku janji hiks gak akan ngelakuin hal bodoh itu hiks"

Alin hanya diam dan mendengarkan semua racauan andra dengan tangan yang masih setia mengelus punggung pria itu.

Tadi, setelah alin makan bersama adnan, eca menelponnya dan mengabarkan jika andra sedang demam dan terus saja bergumam namanya. Karna itulah, alin meminta adnan mengantarkannya ke apartemen pria itu.

Baru saja alin ingin mengompres adnan, tiba tiba saja pria itu terbangun dan berteriak memanggil namanya. Alin menjadi keheranan sendiri karna melihat wajah andra yang bertambah pucat setelah bangun tidur, keringat dingin dan air mata yang mulai mengalir saat pria itu menatapnya.

Apa andra bermimpi buruk? Sebenarnya pria itu bermimpi apa, kenapa dia berteriak memanggil namanya dan terlihat sangat ketakutan.

"Kakak mimpi buruk ya?"tanya alin dengan lembut.

Andra tidak menjawab pertanyaan alin, pria itu mengeratkan pelukannya dan menyembunyikan wajahnya di leher alin.

Andra benar benar lega setelah menyadari kejadian tadi hanya mimpinya saja. Dia tidak bisa membayangkan jika itu bukanlah mimpi. Melihat alin terjatuh dengan darah yang telah menggenang dileher gadis itu sukses membuatnya ketakutan.

Andra akui dia memang bodoh karna telah berani memikirkan rencana gila itu. Sekarang dia telah sadar, rencana yang ia pikirkan itu sepenuhnya salah dan akan berakibat fatal jika dia jalankan.

Andra bersumpah, dia tidak akan pernah menjalankan rencana bodoh itu! Lebih baik dia menunggu alin sampai gadis itu menerimanya tanpa adanya paksaan dari pada dia harus melihat alin yang menatapnya benci dan berakhir pergi meninggalkannya.

Andra tidak akan membiarkan itu terjadi! Dan untuk teman temannya, dia akan berbicara dengan mereka agar membatalkan rencana gila itu. Dia tidak akan membiarkan alin merasakan sakit fisik maupun mentalnya.

"Alin jangan tinggalin kakak ya"gumam andra yang masih terdengar oleh alin.

"Emang alin mau kemana? Alin gak kemana mana kok kak, sekarang kakak tiduran dulu. Alin mau kompres biar panasnya turun"sahut alin seraya melepaskan pelukannya dan memegang dahi andra yang memang panas karna suhu tubuhnya menaik.

"Janji duluu"rengek andra yang membuat alin menghela nafasnya.

"Iya, alin janji. Sekarang tiduran"titah alin dan langsung dituruti oleh pria itu setelah mencuri kecupan di pipi alin.

ALIN TRANSMIGRATION {End}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang