"Apa kau sering keluar sampai larut malam di saat hujan deras?" Lisa memandangi Chaeyoung dari ujung kaki sampai kepala.
"Lisa? Kenapa kau bisa di sini? Apa ini beneran kau?
Chaeyoung tidak percaya dengan apa yang dilihatnya sekarang Lisa sedang berdiri di depan apartemen nya sambil melipat keduanya tangan di depan dadanya.
Tanpa menjawab,Lisa langsung memeluk Chaeyoung dengan sangat erat.
Lisa memang sangat merindukan Chaeyoung. Sangat.
Setelah dua minggu tidak saling menyapa di telepon,tidak mendengar suara Chaeyoung dan bahkan sekedar say hi di dalam pesan singkat pun tidak.
Lisa tidak mau menghabiskan waktunya untuk marahan berlama-lama dengan Chaeyoung dan akhirnya memutuskan datang kesini tanpa kabar.
"Umm Lisa,aku tidak bisa nafas. Kau memelukku sangat kuat"
Chaeyoung berusaha melepaskan diri.
"Tetap seperti ini Chaeyoung. Aku mohon"
Suara Lisa serak. Hey,apa Lisa menangis?
" Lisa,are you okay?" Tanya Chaeyoung dengan lembut sambil mengusap punggung Lisa.
"Aku sangat rindu sama kau Chaeyoung ah. Bahkan aku sendiri tidak tahu bagaimana menjelaskan nya padamu"
Lisa mengusap sudut matanya yang sedikit berair dan tersenyum bodoh setelah melepaskan pelukannya.
Jangan bilang Lisa alay dan kekanakan di usianya yang sudah beranjak 26 tahun.
Jika merindukan seseorang dengan begitu hebatnya maka air mata yang akan menjelaskan seberapa dalam kerinduan yang dipendam.
Chaeyoung menangkup kedua pipi Lisa dan mengusap air matanya yang masih tersisa.
"Aku minta maaf soal kalimatku terakhir kali, dan"...
Lisa menutup bibir Chaeyoung dengan satu jarinya.
"Aku kesini bukan untuk denger permintaan maaf,hanya peluk saja aku"
Lisa memajukan bibirnya hingga terlihat seperti bayi besar dan membuat Chaeyoung tertawa dengan keras hingga pipinya memerah.
Dan Lisa menyukai Chaeyoung yang seperti ini.
Kecantikan Chaeyoung bertambah jika sedang tertawa sambil memamerkan gigi putihnya yang berderet rapi.
"Mari masuk bayi besar,apa aku perlu menggendong mu?" Goda Chaeyoung sambil tersenyum miring.
Chaeyoung pamit sebentar untuk membersihkannya badannya akibat kena hujan tadi.
Sedangkan Lisa lebih memilih menunggu Chaeyoung di ruang tengah. Sambil mengelilingi sekitarnya,mata Lisa terpaku dengan satu foto dirinya dengan Chaeyoung.
Chaeyoung terlihat kesal karena Lisa memaksa nya untuk berfoto berdua padahal mereka baru kenal dulu.
Lisa tersenyum mengingat kejadian tersebut.
Awalnya Lisa hanya ingin membenarkan letak posisi bingkai foto,tapi tangan Lisa merasa ada yang janggal. Seperti ada kertas di baliknya dan Lisa mengeluarkan benda apa yang terselip di sana.
Lisa melihat foto Chaeyoung lagi tapi bukan bersamanya melainkan dengan wanita lain yang memiliki mata kucing yang indah.
Apa wanita ini yang bernama Jennie?.
Tidak mengejutkan kenapa Lisa tidak mengetahui wajah yang bernama Jennie karena Chaeyoung sangat tertutup.
Mengapa Lisa sangat yakin wanita di foto itu adalah Jennie? Karena Chaeyoung tidak punya teman selain dirinya dan yang paling penting Chaeyoung tidak suka berfoto dengan orang asing.
"Lisa ,apa yang kau.."
Suara Chaeyoung terputus melihat apa yang ada di tangan Lisa. Ya, foto Chaeyoung bersama Jennie dulu.
"Apa dia yang bernama Jennie?" Tanya Lisa dengan ekspresi datarnya.
"Ya" Chaeyoung menjawab sambil mengusap tengkuknya yang tidak gatal.
"Dia cantik. Pantas saja kau tidak bisa melupakannya"
Lisa menghembuskan nafasnya dengan sedikit kasar. Tapi tidak. Dia tidak mau terbakar emosi yang menyebabkan akan berdebat lagi dengan Chaeyoung.
Lisa harus menekan rasa sakit hatinya sekarang. Dan Lisa juga harus sadar diri.
Lisa dan Chaeyoung hanya berteman.
Apa wajar jika terlihat cemburu tidak jelas seperti ini?.
Lisa akan terlihat bodoh di mata Chaeyoung.
"Aku lapar. Tidakkah kau dengar perutku bunyi dari tadi?"
Lisa berusaha mencairkan suasana. Lisa dapat melihat, Chaeyoung kurang nyaman dengan arah pertanyaannya tadi.
" Aku hanya bisa memasak nasi goreng kimchi. Apa itu baik' saja?"
Wajah Chaeyoung berusaha tersenyum, walaupun dia tahu pasti apa penyebab Lisa mengalihkan pembicaraan.
"Aku akan memakan dengan lahap apapun yang kau masak Chaeyoung"
Lisa meletakkan foto yang berada di tangannya sejak dari tadi,sambil tersenyum dan langsung memeluk Chaeyoung lagi.
Lisa dapat mencium wangi Chaeyoung yang baru selesai mandi.
" Apa kita akan berpelukan sampai pagi Lisa?apa kau akan kenyang ?"
Chaeyoung terkekeh melihat sikap Lisa yang sangat manja dan menempel.
"Maaf. Tapi aku hanya terlalu merindukanmu"
Lisa bohong.
Lisa memeluk Chaeyoung sekarang agar sakit di hatinya segera hilang.
Chaeyoung sedang sibuk menyiapkan makanan di meja. Sedangkan Lisa menopang keduanya tangannya dengan sikut yang bertumpu di atas meja.
Lisa sedang memperhatikan Chaeyoung dari tadi.
Mata Lisa enggan untuk melihat ke arah lain. Lisa sibuk dengan pemikirannya lagi.
Bagaimana bisa wanita seperti Chaeyoung di tinggalkan begitu saja?.
Wanita seperti Chaeyoung harusnya di sayangi dan di cintai dengan sepenuh hati bukan malah memperlakukannya seperti tidak berharga.
Kau melakukan kesalahan besar Jennie.
"Kecantikan ku tidak akan bertambah dengan tatapan mu Manoban" sarkas Chaeyoung.
"Aku mencintaimu, Chaeyoung ah"
_______________
_______________
KAMU SEDANG MEMBACA
SOULMATE [CHAELISA] ☑️
RomanceAku adalah rumah tempatmu untuk pulang ~Lisa Kita berdua rumit dan aku tidak tau rumah seperti apa yang kau maksud~Park chaeyoung