SOULMATE [CHAELISA] ☑️

Chaelisa 22

Chaeyoung

Selama di perjalanan aku hanya diam. Jennie sempat memuji dengan penampilan ku yang berbeda malam ini tapi aku tidak terlalu mendengarkan dan hanya tersenyum seadanya.

Pikiranku masih terbayang tentang perdebatan ku dengan Lisa.

Bagaimana bisa setelah aku dengan berani membuka diri dan bercerita masa lalu pahit yang ku alami kemudian berpelukan manis dan akhirnya adalah pertengkaran?.

Mengapa Lisa tidak begitu peka dengan kalimat ku yang mengatakan jatuh cinta pada orang lain?.

Orang lain. Dan itu artinya bukan Jennie lagi yang ku cintai.

Apa seperti ini cara Lisa menolak semua wanita yang jatuh cinta padanya?. Berpura-pura tidak tahu?

Aku yang terlalu bodoh. Harusnya aku lebih sadar diri dan hati-hati untuk tidak jatuh cinta pada seorang pemain seperti Lisa.

Kau sungguh bodoh Park Chaeyoung!

20 menit kemudian,aku dan Jennie sampai ke tempat tujuan.

Seperti biasa,selera Jennie selalu membuatku terkesan. Jennie  memilih restoran yang tidak terlalu mencolok dan pastinya suasananya romantis dengan pemandangan kota yang gemerlap dengan ribuan sorotan lampu.

Tapi kali ini sedikit berbeda, biarpun aku menyukai tempat sepi tapi ini terlalu hening.

Setelah aku menarik kursi untuk Jennie dan kemudian duduk di depannya,aku memulai percakapan.

"Tempat ini sepi. Apa memang ciri khas nya?"

Jennie mengusap punggung tanganku sambil tersenyum dengan manis.

"Tentu saja tidak. Aku menyewa tempatnya selama kita disini malam ini. Kau tidak menyukai keramaian"

Kalimat Jennie membuatku senang, ternyata selama bertahun-tahun tidak bertemu ia masih ingat tentang apa yang tidak ku sukai.

"Lagian aku juga tidak menyukai kalo hubby ku di tatap penuh ingin oleh orang-orang"

Posesif Jennie. Yang aku sukai,tapi dulu.

Aku dan Jennie menghabiskan waktu makan malam dengan hening. Sesekali Jennie menatapku dengan mata kucingnya yang indah.

"Rosie,kau baik' saja?"

Jennie bertanya dengan lembut.

"Ya ,aku baik' saja. Umm, bagaimana kau tau tempat seperti ini honey?"

Aku mengusap bibirnya. Ada sedikit sisa makanan di sana. Bukan tanpa alasan bertanya, seperti yang di ketahui aku dan Jennie hanya berlibur di kota kelahiran Lisa.

"Klienku yang merekomendasikan tempat ini. Aku bercerita padanya bahwa aku memiliki calon pacar yang introvert,dan umm apa tempat ini sesuai dengan mu?"

Jennie salah tingkah dengan tindakan ku yang mengusap sudut bibirnya, pipinya merona!

"Aku menyukainya"

Aku tersenyum dan berpikir sepertinya usaha Jennie untuk kembali bersamaku memang terlihat serius.

"Hubby, sebenarnya keluarga ku punya cabang perusahaan disini. Dan setelah makan malam kita,aku harus ke kantor untuk mengurus beberapa kertas penting"

Oh. Mengejutkan,aku bahkan tidak tahu berapa banyak perusahaan yang di miliki keluarga Jennie.

"Dan mungkin aku akan menginap di sana. Ini tidak seperti aku tidak menyukai berada di rumah Lisa. Aku harap kau mengerti"