Chaelisa 14

731 72 2
                                    

Chaeyoung







Pagi ini aku bangun dengan tidak mendapati Lisa di sampingku.

Setelah apa yang terjadi tadi malam, aku dan Lisa lebih memilih tidur. Ya tentu saja tetap berpelukan sepanjang malam.

Aneh,aku merasa ada yang kosong di hatiku saat tahu Lisa tidak disini.

Kemana Lisa pergi?

Lisa tidak mungkin pulang tanpa pamit.

Aku menyingkap selimut tebal yang berada di atas tubuhku dan mengikat asal rambut panjang ku dan keluar dari kamar.

"Iya babe,siang ini aku sudah pulang. Maaf ya,tidak mengabari mu"

"Aku? Tentu saja merindukanmu "

Aku mendengar suara Lisa sedang menelepon,pasti dengan Jisoo.

Dengar apa kalimat terakhir Lisa barusan?

Dasar Manoban!

Bisa bisanya Lisa mengatakan mencintaiku.
Untung saja aku langsung berpikiran waras kalau apa yang di katakan Lisa tadi malam tidak berarti apa-apa.

Aku berpura-pura batuk. Dan Lisa menoleh ke belakang.

"Pagi ,Chaeyoung,kau sudah bangun?"

"Telepon dari Jisoo?"

Aku bertanya memastikan

"Ah iya,aku sengaja keluar dari kamar takut kau bangun"

Seperti biasa Lisa tersenyum dan langsung memeluk ku.

Walaupun hanya memakai setelan piyama biasa,tapi Lisa terlihat sangat cantik dan tampan secara bersamaan dengan wajah baru bangun seperti ini.

" Jadi apa alasan mu datang dadakan kesini tanpa memberi tahu?"

Aku langsung melangkah kan kaki ke dapur yang berada di sudut ruangan untuk menyiapkan sarapan.

"Aku rindu padamu"

Lisa mengekor di belakang ku.

"Sama seperti yang kau katakan pada Jisoo barusan" Aku mencibir di dalam hati.

"Aku hanya punya susu coklat di sini. Apa tidak masalah?"

Aku berbalik dan menatap Lisa yang sedang berdiri di belakang ku.

"Aku sangat menyukai susu coklat. Dan kau tau itu Chaeyoung"

Lisa mengambil kedua tanganku kemudian mengecup pergelangan tangan ku dengan lembut.

Aku harus menahan diri dengan berpura-pura sibuk menyiapkan makanan.

"Umm,aku juga bisa membuatkan sepotong sandwich untuk mengganjal perut di pagi ini. Aku harap kau tidak keberatan"

Aku meninggalkan Lisa dan menuju lemari es untuk menyiapkan bahan.

"Apapun yang kau masak,aku akan memakannya tanpa sisa"

Lisa memeluk dari belakang dan mengeratkan tangannya di pinggangku.

"Kau tetap wangi walaupun belum mandi"

Lisa berbisik di belakang telinga sambil mencium tengkuk ku yang polos tanpa helaian rambut.

Jujur aku bergetar. Dan harus tetap menahan diri supaya tidak menjambak rambut Lisa dan menciumnya dengan sangat keras pagi ini.

"Aku tidak akan bisa menyiapkan sarapan jika kau terus seperti ini"

Aku mendorong Lisa dengan sangat pelan.

"Baiklah ,aku akan membiarkan mu memasak dengan tenang"

Lisa menyeringai berusaha menggodaku dan sebelum beranjak pergi Lisa mencium bahu ku.

Sialan Lalisa!
















Lisa sedikit lebih diam menikmati sarapannya pagi ini.

Biasanya dia akan tetap bercerita, atau paling tidak akan melakukan sentuhan fisik denganku. Seperti memegang tanganku, merapikan anak rambut ku atau mencolek hidungku.

Aku tidak terbiasa dengan sikap Lisa yang seperti ini.

"Apa ada yang mengganggu pikiranmu?"

Aku bertanya ketika Lisa sudah selesai meminum habis susu coklatnya beberapa menit yang lalu.

" Umm, sebenarnya aku penasaran. Aku harap kau tidak marah. Tapi bagaimana hubungan kencan mu dengan Hyeri Hyeri itu?"

Lisa menatapku dengan intens.

"Sudah berakhir"

Aku memakan potongan sandwich terakhir ku.

"Maksud mu berakhir dengan kalian sudah resmi jadi pasangan?"

Mata Lisa terlihat sedih dan juga terluka?.

"Oh tidak. Aku di campakkan"

Aku berusaha mengusir pikiran buruk Lisa.

"Hyeri mengakhirinya masa kencan kami,tanpa menyebutkan alasannya"

Aku berbohong.

Demi menjaga perasaan Lisa.

"Dia keterlaluan!"

Lisa mengepal tangannya di atas meja. Terlihat marah,tapi sangat lucu di mataku.

"Tidak perlu kesal seperti itu. Kita tidak bisa memaksa perasaan seseorang"

Aku mengaitkan jariku di tangannya.

Dan Lisa tersenyum.

Aku menyukai senyuman Lisa.

"Dan sebenarnya alasan mu datang kemari adalah karena kau berpikiran buruk tentang ku dan Hyeri bukan?"

Aku menebak sempurna. Lisa tertawa.

"Itu karena kau menyebalkan dan pura pura sibuk tidak bisa dihubungi"

Lisa memberikan alasan. Dan aku tersenyum padanya dengan mencubit pelan lengannya.

"Kau akan pulang siang ini?"

Lisa mengernyitkan alisnya.

"Aku mendengar obrolan mu dengan Jisoo tadi"

Membalas ekspresi tak terima Lisa.

"Baiklah sekarang kau mandi dan aku akan membereskan sisa makanan karena setelah mengantar mu ke bandara,aku juga harus ke butik"

Aku menjelaskan sambil beranjak dari duduk tapi Lisa menahan tanganku.

"Chaeyoung ah,apa kau benar-benar tidak memiliki perasaan untuk ku?"

"Jika kau bertanya seperti ini karena ciuman yang kita lakukan ,aku tidak memiliki perasaan untukmu selain teman"

Seorang teman juga bisa melakukan kesalahan. Dan ciuman itu salah"

"Baiklah,aku akan mandi dan segera bersiap-siap"

Lisa meninggalkan ku dan segera berlalu ke kamar ku.

Aku hanya bisa menatap punggungnya dengan helaan nafas kecil.

"Maafkan aku,Lisa"
















_______________
_______________






Author ingin segera menyelesaikan drama Chae dan Lisa.

Kepala author pusing melihatnya 🙃

SOULMATE [CHAELISA] ☑️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang