19. ULANGAN🦋

237 7 0
                                    

Hallo!

••••

HAPPY READING🌷

••••

☔️☔️☔️

Mereka semua terutama Jean dan Desya langsung kembali duduk dengan anteng dan menampilkan senyuman canggung.

"Ada tamu ternyata," Sera. Wanita itu baru pulang dari rumah sakit, dan langsung berjalan menghampiri para remaja itu.

"Ada apa kok tumben sekali teman-teman Viza main kerumah?" Tanya nya, sambil melepas jas putih nya.

"Party tan--,"

"Emm, mau main sama ngerayain kemenangan Viza di olimpiade kemarin, tante!" Potong Desya, saat mendengar jawaban ngawur dari mulut Jean.

Sera tertawa kecil, lalu mengangguk.

"Ya sudah, lanjutkan saja ya party nya. Tante ke kamar, mau bersih-bersih." Ucap nya dengan sengaja menggunakan kata 'party'.

"Viza, bunda tinggal ke kamar dulu ya!" Pamit nya, yang langsung di angguki oleh Viza.

Plak!

"Mulut lo emang harus gue tambal pake semen deh! Ngawur banget kalau ngomong!" Desya menepuk bibir Jean dengan tidak santai.

"Aduhh, bibir sexy gue sakit, Sya!"
Keluh nya sambil mengelus bibir nya.
Desya memutar bola mata nya malas, lalu ia berpindah ke samping Viza dan Araina.

Mereka kembali menonton film bergenre romance itu. Oh, bukan mereka lebih tepatnya hanya ketiga gadis itu saja. Sedangkan para laki-laki hanya menatap film itu jengah. Sungguh mereka merasa mual melihat banyak nya adegan romantis di dalam film itu.

Hingga Sera kembali menghampiri mereka membawa beberapa cemilan,

"Aduh, tante malah jadi ngerepotin," ucap Araina sambil menggaruk tengkuk nya yang tak gatal.

"Iya, ini juga cemilannya masih banyak kok, tan!" Sambung Desya,

Sera tersenyum,
"Tidak apa-apa. Kalian habis kan semua nya, jarang-jarang ada teman Viza yang main,"

"Makasih, tante!" Sera mengangguk, lalu berpamitan untuk pergi ke dapur kembali.

☔️☔️☔️

Viza membersihkan seluruh ruang tv yang begitu berantakan ini. Dia juga membawa semua bekas-bekas gelas dan piring tempat cemilan itu ke dapur.

"Teman mu udah pulang, Za?" Tanya Sera, saat keluar dari dapur dan melihat ruang tv sudah kosong.

Viza mengangguk singkat. Lalu kembali melangkah ke dapur.

Sera yang melihat tingkah anak nya yang murung itu pun mengerutkan keningnya, heran.

"Kamu kenapa?" Tanya nya, kala Viza sudah keluar. Dan lagi-lagi Viza tak menjawab. Dia hanya memberikan sebuah gelengan, dan berlalu pergi dari sana.

Sera menghela napas pelan, lalu ikut pergi dari sana untuk istirahat.

Viza mendudukkan dirinya di kursi, lalu mengambil buku paket nya.

Dia melirik jam sekilas,

21.45 pm.

Viza kemudian membuka buku paket itu, dan mulai membaca nya. Ya walau jam sudah menunjukkan waktu yang cukup malam, dirinya harus tetap belajar.

VizATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang