12. SEDIKIT KOMUNIKASI🦋

269 10 0
                                    

Hallo!

••••

HAPPY READING🌷

••••

☔️☔️☔️

Semua peserta kini sudah menempatkan diri mereka di bangku yang sudah di siapkan panitia dengan nama asal sekolah mereka.

Kini semua peserta sedang berkomunikasi atau berdiskusi dengan rekan mereka masing-masing, namun berbeda dengan Viza dan Algaf.

Mereka berdua hanya diam sambil membaca materi di lembar kertas tadi.

Viza sesekali melirik kanan kiri nya. Ia menghela napas kala melihat semua nya berbincang-bincang dengan rekan mereka.

Viza melirik Algaf,
"Gak enak banget canggung kaya gini," batin Viza. Ia kembali membaca materi nya.

"Cek, cek,"

"Oke,"

"Selamat datang semua nya di babak pertama dalam ajang olimpiade matematika tingkat nasional ini, bagaimana kalian semua siap?!"

"Siap!" Jawab satu ruangan kompak.

"Wah, semangat nya sangat membara ya! Baiklah, saya langsung saja buka babak pertama nya ini dengan di awali berdoa menurut kepercayaan masing-masing," semua nya langsung membaca doa.

"Sebelum soal nya di bagikan, saya akan membacakan terlebih dahulu peraturan-peraturan dalam babak pertama ini,"

"Peraturan pertama, semua peserta wajib bisa menyelesaikan 20 soal dalam waktu yang sudah di tentukan yaitu 15 menit,"

"Peraturan kedua, semua peserta dilarang keras memakai alat bantu seperti kalkulator dan ponsel. Maka dari itu, saya minta untuk semua peserta mematikan ponsel nya terlebih dahulu. Dan peraturan terakhir, di mohon semua guru pendamping untuk menunggu di luar, supaya tidak mengganggu konsentrasi para peserta." Mereka semua langsung mematikan ponsel mereka.

"Dan apabila ada kecurangan atau ketahuan masih memakai alat bantu, kalian akan langsung di diskualifikasi!"

"Mengerti?!"

"Siap, mengerti!"

"Oke. Kalau begitu, silahkan di bagikan soal nya!"

Setelah soal di bagi kan, mereka langsung segera mengerjakan.

Pak Reno menghampiri Viza dan Algaf. Beliau mengambil kertas yang berisi materi tadi.

"Semangat!" Lalu beliau berjalan keluar dari ruangan itu.

Semua nya tampak fokus mengerjakan soal, begitu juga Algaf dan Viza. Tangan mereka dengan lihai menghitung angka-angka yang ada di lembar soal itu.

Viza meneliti jawabannya, lalu ia sodor kan jawabannya itu ke Algaf,
"Koreksi," Algaf mengambil jawaban gadis itu lalu mengoreksi,

"Hm." Algaf mengembalikan kembali lembar jawaban Viza, lalu ia kembali menghitung.

Viza yang merasa jika jawabannya sudah di benarkan oleh Algaf langsung menyilang jawaban pada soal.

"Lo udah ngerjain nomor berapa aja?" Tanya Viza dengan menahan rasa gugup.

Algaf menatap nya sekilas, lalu ia mengambil lembar soal itu lalu menyilang jawaban pada nomor 2, 3, 6, dan 10.

Viza yang melihat itu, langsung segera mengerjakan kembali soal yang belum di kerjakan oleh Algaf.

Tak lama Viza juga menyilang jawaban pada nomor 4 dan 5.

VizATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang