21. SATU HARI DENGAN AYAH🦋

255 8 0
                                    

Hallo!

••••

HAPPY READING🌷

••••

☔️☔️☔️

Viza menatap seseorang di depan sana dengan tatapan sendu.

Lagi dan lagi hati nya tersakiti. Lagi dan lagi, dia harus merasakan rasa sesak yang menjalar di hati nya ini.

Seseorang yang pasti kalian sudah mengetahui nya. Ya, Algaf.

Laki-laki itu kini tengah duduk berdua dengan Kirana. Kedua nya tampak berbicara sangat serius. Kenapa bisa Viza bilang serius? Karena di sana Algaf tampak seperti sedang berusaha menenangkan Kirana dengan memberinya usapan-usapan lembut pada punggung tangan gadis itu.

Viza terus mengamati mereka. Entahlah, padahal disini banyak sekali objek lain yang bisa ia amati, namun mengapa hati nya tetap tertuju kepada laki-laki yang sudah membuat luka di hati nya itu?

Mengapa sulit sekali bagi Viza untuk melupakan Algaf,

Mata yang sudah memerah itu, kini berganti menjadi berkaca-kaca. Viza sakit kembali saat melihat Algaf menarik Kirana yang tampak sedang uring-uringan itu ke dalam pelukan hangat nya.

Viza memejamkan mata nya, padahal pemandangan ini adalah pemandangan yang setiap hari ia lihat, tapi mengapa rasa sakit itu masih ada?

Viza ingin marah, tapi ia sadar akan posisi nya disini.

Viza membuka kembali mata nya. Tapi, ia langsung membuang pandangan kembali saat melihat Algaf mencium kening Kirana, terlihat sangat manis.

Viza meremas tangannya sendiri. Berharap ayah nya segera kembali kesini, dan setelah itu ia akan mengajaknya pulang.

Dia sudah tidak kuat. Hari ini, hati nya sudah hancur berkeping-keping.

Dan, tak lama setelah itu datanglah Ghani dengan dua buah es krim di tangannya.

Pria itu tampak senang sekali karena berhasil mendapatkan es krim untuk putri nya setelah mengantri cukup panjang.

Ghani duduk, lalu menatap Viza.
"Sayang, ini es krim nya!" Ghani menyerahkan es krim milik Viza,

Pria itu semakin tersenyum lebar saat Viza menerima es krim nya.
"Terimakasih, ayah."

"Sama-sama,"

Viza mulai memakan es krim nya itu dengan perasaan yang campur aduk. Jujur, dia senang bisa merasakan kebersamaan ini lagi, tapi dia juga resah, melihat pemandangan di depan sana.

Hati nya menginginkan segera pergi dari tempat ini, tapi tak bisa. Viza tak tega dengan ayah nya yang sudah tampak bahagia sekali bisa bersamanya seperti ini.

Viza termenung lama, sampai tak sadar jika kini es krim yang berada di tangannya sudah meleleh, meleber sampai mana-mana.

Ghani yang melihat itu pun, langsung menyadarkan Viza dari lamunannya.

"Viza?"

"Ha, iya ayah?" Respon Viza, menatap Ghani penuh tanya.

"Es krim nya leleh tuh," Viza mengalihkan tatapannya ke es krim yang ada di tangannya.

"Astaga!" Gadis itu langsung mengambil sapu tangan yang selalu dia simpan di saku.

Dengan cepat Viza membersihkan es krim yang meleber di tangannya itu. Setelah bersih, Viza langsung memakan es krim nya sampai tandas.

VizATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang