—Ketika Jesse bangun dipagi hari dengan damai. Ia tersenyum saat tersadar bahwa semenjak dimana mereka memutuskan untuk berteman tetangganya itu benar benar menepati janjinya untuk tidak mendengarkan musik dengan speakernya di pagi hari.
Memang Ical masih melakukannya, tapi tidak di jam yang membuat Jesse merenggut kesal. Setidaknya, Jesse hanya akan mendengus saat mendengar suara dari kamar diseberang.
Hari ini Jesse bernafas lega karena sudah memasuki weekend yang berarti ia sudah berhasil melewati week day yang menguras kepalanya.
Saat ia turun untuk mencari sarapannya, ia mendapati sang ibu yang sedang bergulat didapur.
Jesse sudah lama rasanya tidak bermanja ria, jadi ia memutuskan untuk memeluk ibunya, bahkan mengusak kepalanya di leher sang ibu.
“kenapa kamu masih pagi peluk peluk mami?”
Jesse menggeleng, “gak kenapa napa tuh” balasnya.
Jane mendengus lalu mengusak rambut sang anak.
“tumben gak sarapan sama mas nya?”
Lagi lagi, godaan dari ibunya itu membuat Jesse menarik diri dari pelukannya.
“mami tuh kayaknya gak godain anaknya sehari aja pantatnya bisul bisul ya?”
Dasar anak durhaka.
Jane terkekeh geli, tidak ada yang bisa menyangkal bahwa memang raut wajah Jesse yang kesal itu menyenangkan untuk dilihat.
“ok ok, sorry son. jadi mau mami buatin sarapan apa?”
Jesse berfikir sejenak, “mmm, can I get a simple sandwich? aku kayaknya harus diet deh? mami lihat pipi aku kayak pou”
Sang ibu sontak menatap anaknya itu, “what pou?! kamu tuh sengaja dikasih pipi mbem kayak mami gini biar sama lucunya tau!”
“aku seriusaaaan”
Jane menatap malas, “no diet, bunny. mami cuma masak buat orang yang mau makan, bukan diet.”
Well, kalau sudah begitu Jesse mana bisa melawan. Ia mungkin hanya harus membatasi mengkonsumsi gula terlalu banyak.
Tidak lama Jane menyediakan segelas susu dan sandwich pesanannya, juga semangkuk oat dengan banana dan madu.
“oh ya, kamu free besok malam?”
Jesse meneguk susunya sambil menganggukan kepalanya, “kenapa?”
“ayah ajak pergi, nanti sore fitting baju sama mami ya?”
Dahi Jesse sontak mengkerut, fitting?
“a formal event?”
Jane menggeleng, “cuma ketemu teman lamanya ayah”
Pemuda itu masih bingung, menatap sang ibu bertanya tanya. Namun ia malas untuk bertanya lagi, dan membiarkan ibunya berlalu dari dapur dengan bersenandung ria.