It's not a baby, y'all.—
Jesse terburu buru berlari dari kamarnya menuju ke lantai satu. Hanya untuk menemukan ibunya menerima dua box pizza delivery yang ia pesan.
“thankyou, mami” ucapnya mengambil box pizza dari tangan sang ibu.
“wait, you eat two boxes?”
Jesse menganggukkan kepalanya tanpa ragu.
“mami mau?” tawarnya, yang langsung ditolak Jane.
Paruh baya itu hanya bisa menatap punggung putranya menjauh, membawa dua box pizza ditangannya.
“weird” monolog Jane, lantas memilih melanjutkan aktifitas membaca majalahnya.
—
Siang hari di hari kamis, selama jeda liburnya sebelum menunggu wisuda, Jesse menghabiskan hari harinya dengan bermalas malasan, melakukan hal hal yang sebelumnya jarang ia lakukan karena tidak punya waktu.
Jadi, ia melewati hari harinya dengan penuh kebahagiaan, tentu saja karena seluruh bebannya sudah sirna.
Setidaknya sebelum ia mulai berkelana mencari lowongan pekerjaan.
Ia bertemu Ical tadi pagi, dan lelaki itu berkata ia akan pulang pukul 5 sore.
Dan kini Jesse menghabiskan harinya bergelung di dalam selimut sembari menonton series netflix kesukaannya.
Tok tok
Sebuah ketukan di pintu mengalihkan perhatiannya, ia memilih untuk menjeda tontonannya dan membuka pintu.
Jane lagi, kali ini wanita itu berdiri dengan plastik putih ditangannya.
“oh, itu ketoprak. tadi aku minta di beliin mas Ical” ujar Jesse mencoba menjelaskan. Namun bukan itu pertanyaan yang ingin ditanyakan Jane.
“didn't you said you want to diet last month? kamu bilang takut gendut pas graduation?”
“terus?”
“tapi kamu tadi udah makan dua box pizza, dan sekarang ketoprak?”
Alih alih menjawab pemuda itu menghela nafasnya dan merampas plastik ditangan ibunya.
“never mind, mami. I'll do diet next month”
“no, but don't you feel weird lately? or like.. just–”
“kenapa sih?”
Well, apa yang sebenarnya wanita paruh baya itu ingin ungkapkan?
Dan terlihat penuh hati hati, dan atas banyak pertimbangan, Jane bertanya “kamu gak hamil kan?”
“HAH?”
—
Freaky
mas|
mami bilang aku hamil|