Selamat membacaa❤️ bab ini kayaknya agak riskan dibaca pas puasa. Tapi semoga makin suka yaa🥰
Bab 24 : Cara Menutupi Luka
Mata cantiknya mengerjap. Ibu pernah bilang dulu sering memuji mata Nazira yang bulat seperti bola dari kecil. Ia sering melotot kemudian tiba-tiba menyipitkan mata, membuat orang lain gemas. Umur tiga tahun, Nazira punya kepandaian yaitu sering mengedipkan matanya pada semua orang yang bertemu dengannya. Saat itulah Ibu sadar, Nazira akan tumbuh jadi anak yang luar biasa percaya diri.
Mungkin itu alasan Ibu mau mendaftarkan Nazira pada sanggar tari saat TK, alih-alih Miwa yang selalu merasa terpaksa kalau udah jadi mayoret saat karnaval. Kakaknya dari kecil nggak suka keramaian dan aturan. Dia merasa disetir oleh Ibu dan Ayah kalau diminta macam-macam yang nggak sesuai keinginannya.
Ibu dan Ayah pernah bercerita, Nazira benar-benar centil di atas panggung hingga Miwa naik darah dan nggak mau mengakuinya sebagai adik. Sifat masa kecil mereka berbanding terbalik memang. Miwa mendapatkan masa sulit orang tua mereka sedangkan Nazira mulai mendapatkan masa kejayaan, meskipun beberapa kali mereka hanya bisa sekadar makan.
Ibu dan Ayah adalah orang tua yang luar biasa. Mereka selalu mengajarkan anak-anaknya adab termasuk bersikap kepada orang lain—yang pada saat dewasa dan tinggal di daerah yang lebih kapitalis mulai ditinggalkan Miwa dan Nazira. Namun, satu hal yang menjadi junjungan tinggi dari segala prinsipnya, yang selalu ditanamkan ibu padanya dan Miwa, jangan pernah membiarkan masalah berlarut-larut meskipun masalah kecil.
Walau ia jarang menerapkan prinsip itu dalam hidupnya karena Nazira nggak suka ada masalah, dia tentu mengerti benar bahwa apa yang terjadi di antara dirinya dan Rendi adalah masalah yang cukup ... besar. Nazira mungkin akan menyesal kalau terlalu lama membiarkan mereka dalam perang dingin begini. Bagaimanapun dia juga salah karena terlalu kekanak-kanakan.
Jadi, dia memilih menurunkan egonya. Kemarin Rendi mengantarnya ke Valeries dan menepati janjinya dengan nggak mengganggu Nazira lagi. Pemuda itu sempat mengatakan ia bisa dihubungi apabila Nazira ingin bertemu dan membicarakan semuanya karena dia free setelah dua minggu berturut-turut bekerja.
Kalau Rendi sudah berani mengatakan hal itu, berarti dia nggak sibuk seharian dan bisa bertemu Nazira. Tetapi karena masih ragu-ragu dengan langkah yang harus dia ambil, gadis itu nggak menghubungi Rendi terlebih dahulu dan langsung mengunjunginya ke apartemennya.
Segalanya harus tuntas hari ini. Nazira akan berbicara gamblang tentang perasaannya dan keinginanya serta batasan dalam hubungan mereka. Dia bukan terlahir sebagai pengecut serta menambah-nambah beban pikiran bukanlah kebiasaannya. Nggak banyak orang yang tau bahwa sebenarnya di balik sifat perfectionist-nya, Nazira selalu punya sisi ketidakpercayaan diri apabila dirinya merasa terancam.
Dan perasaannya kini membuat posisinya yang tadi kuat menjadi ... sedikit lemah.
Pantas saja kakaknya bisa menjadi robot pasca putus dengan kakak iparnya dulu. Kakaknya yang selalu bisa mengatasi situasi apapun berubah menjadi hening dan rapuh, matanya nggak lagi memancarkan emosi. Nazira bahkan sampai selalu memastikan tidur Miwa nyenyak setiap malam meskipun kakaknya nggak pernah tau. Saat itu dia berpikir jatuh cinta benar-benar mengerikan bagi sebagian orang. Nazira tentu pernah patah hati, tapi rasanya ... dia selalu gampang move on.
Dulu dia seperti itu. Sekarang mungkin dia sudah menjadi pribadi yang lain. Ambisinya akan keseriusan membuatnya mulai terbakar bara api yang siap menghanguskannya.
Dia nggak ingin dikuasai emosi terlalu lama. Itulah satu-satunya alasan dia menemui laki-laki itu sekarang.
Nazira sudah berada di lobi. Dia duduk di salah satu kursi. Dikeluarkan ponselnya untuk menelepon Rendi. Ada satu set lunch box bertingkat tiga yang berisikan makanan untuk mereka berdua. Tiba-tiba saja dia tadi pagi ingin memasak sop ayam jamur ala Ibu yang selalu bisa membuat orang lain tergiur dan menambah porsi makan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Crush | ✓
RomanceWhen you are getting married to your crush ... something is about to happen, a blessing or crash? Nazira memang menyukai Rendi. Tapi untuk menjadikannya suami, Nazira tentu harus berpikir ulang. Bagaimana mungkin dia bisa menikah dengan laki-laki ya...