Bab 18 : Berikan Kesempatan

19.4K 2.6K 166
                                    

Ini udah Bab 18 aja ceritanya baru dimulai🥲

Bab 18 : Berikan Kesempatan

Nazira termangu ketika matanya menangkap sosok Rendi berlalu di depannya. Laki-laki itu tampak buru-buru masuk ke dalam lift. Seperti biasa, kalau Rendi udah seperti itu ... dia nggak akan memperhatikan sekitar termasuk menyadari Nazira duduk di salah satu kursi lobi. Lima menit setelah Rendi masuk lift, ojek online yang mengantar minuman pesanan dia dan teman-temannya yang masuk pada shift malam datang. Nazira memutuskan kembali ke kantornya. Sesaat dia terdiam, baru mengingat bahwa Rendi kembali dari Jogja, menemani Pak Tanto entah acara apa.

Dia hanya mengabari Nazira bahwa beberapa hari akan di Jogja. Gadis itu juga nggak mau mengorek lebih dalam, membiarkan Rendi menjalani hidup sesukanya.

Kalau masuk shift malam, biasanya Nazira memang banyak gabutnya. Dia bertugas di acara Bincang Malam, membuat laporan liputan serta menyiapkan bahan untuk rapat redaksi besok pagi. Setelahnya, Nazira sendiri nggak banyak aktivitas dan menunggu calling-an—kalau ada situasi mendadak. Kadang jam tiga pagi dia harus ke jalanan untuk liputan lokasi kecelakaan, kebakaran atau bahkan sesuatu nggak diduga terjadi.

Malam ini pun nggak jauh berbeda, dia sudah mengerjakan tugas-tugasnya dan merasa sudah mulai nggak ada kerjaan yang bisa ia selesaikan. Beberapa rekannya menghilang entah kemana. Mungkin lagi di ruang editor atau lagi di ruang studio. Mereka berpencar untuk mencari kesibukan biar nggak ngantuk. Nazira meletakkan banyak minuman di salah satu kubikel seniornya. Ia mengambil bagiannya dan duduk di sofa dekat dispenser.

Jenuh juga sendirian. Ia jadi tergelitik mengganggu Rendi, kan.

Sejujurnya, pacaran-atau entah apapun-nya kali ini nggak bisa dikatakan membosankan. Rendi membuktikan kata-katanya. Ketika hubungan ini dimulai, nyaris segalanya berubah. Meski Nazira nggak pernah berpikir atau bermimpi laki-laki itu akan bersikap romantis atau ... hanya flirting padanya seperti yang dilakukan laki-laki yang pernah dekat dengannya selama ini, ia menemukan sensasi lain. Dan itu mulai ia nikmati. Rendi selalu menganggapnya ada contohnya dengan memberi kabar untuk situasi-situasi penting. Yah ... walaupun nggak setiap waktu.

Nazira Valerie
Kak Rendi masih di kantor?

Ia memang niat menanyakan keberadaan pemuda itu sembari mencari kesibukan. Jujur aja Nazira udah mulai mengantuk tapi pagi masih lama. Meski dia masih harus menyelesaikan beberapa laporan liputan untuk dikirim kepada Sam atau meminta acc laki-laki itu agar bisa liputan, semua itu nggak harus buru-buru dikerjakan kecuali laporan liputan live.

Rafan Rendi Aditama
Masih ada beberapa kerjaan.

Nazira menarik napas saat membaca chat itu. Rendi ternyata beneran supersibuk mengurus Pak Tanto karena laki-laki tua itu banyak maunya. Beberapa kali Rendi mengabari bahwa dia lembur atau harus ke luar kota untuk mendampingi Pak Tanto. Belum lagi, ia harus mengurus keluarnya Pak Irsya dari panti rehabilitasi.

Rafan Rendi Aditama
Nggak di studio?

Nazira Valerie
Lagi mager.

Rafan Rendi Aditama
Ke sini mau?
Lagi sendirian juga.

Mata Nazira mencelang. Dia menimbang untuk menerima tawaran menggiurkan itu. Lantai tempat Rendi bekerja berada di lantai teratas. Kalau dia nggak ada kerjaan urgent, dia bisa menghabiskan waktu bermenung memandang pemandangan malam kota. Selain itu, mereka juga sudah satu minggu nggak ketemu. Nazira juga ingin melihat wajah Rendi yang suka mesem-mesem saat ia menggodanya dengan tingkah yang genit Nazira yang kalau diingat-ingat bikin geli sendiri.

Crush | ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang