"Apa pi? Naren mau dijodohin?" Ucap Naren yang terkejut mendengar sang papi yang akan menjodohkannya.
"Iya, papi akan menjodohkan kamu dengan anak temen masa kecil papi. Beliau yang sudah membantu papi dulu dalam mengurus perusahaan sampai perusahaan Wijaya bisa berkembang pesat dan kehidupan kita layak sampai sekarang." Jelas Sigit, papi Naren.
"Tapi pi! Papi kan tau sendiri Naren udah punya pacar pi. Gimana sama Misel kalau Naren bakalan dijodohin!" Ucap Naren lagi.
"Papi gamau tau, yang pasti papi bakal tetep ngejodohin kamu. Lagian perempuan yang bakal dijodohin sama kamu itu cantik. Jadi kamu gausah khawatir." Ucap Sigit.
"Mi, tolongin Naren." Pinta Naren pada maminya.
"Mami dukung papi kamu sayang, lagian Windy itu anaknya baik, cantik dan sopan sama orang tua. Nggak kayak Misel." Jelas Yura.
Yura memang tidak suka dengan hubungan Naren dan Misel. Menurut Yura Misel adalah cewek yang manja, centil dan hanya memanfaatkan harta Naren saja.
"Windy?" Tanya Naren.
"Iya nama perempuan itu Windy Aurora." Jawab Sigit.
"Kayak pernah denger" Batin Naren.
"Sudah kamu gausah banyak omong. Besok kita ketemu sama keluarga Windy. Awas aja kalau sampai besok kamu kabur. Papi bakalan ambil semua aset yang sudah papi berikan pada kamu!" Ucap Sigit.
"Terserah!" Ucap Naren dan langsung keluar dari rumahnya.
__________
Sekarang Narendra sedang berada di club.
Setelah tadi mendengar perkataan sang ayah yang berniat menjodohkannya, Naren frustasi dan berakhir sekarang.
"Woi bro, tumben banget ngajakin ke club." Ucap Harda yang datang bersama Jeffy dan Rendy.
Harda, Jeffy dan Rendy merupakan teman dekat Naren, bahkan mereka berempat kerap dijuluki sebagai 4 sekawan.
"Pusing gue." Ucap Naren.
"Pusing kenapa? Kayak punya kepala aja lo sok-sokan pusing." Ucap Harda.
Dari mereka 4 ini, Harda lah yang lebih sering bercanda. Jadi jangan heran.
Naren hanya melototi Harda, ia tak berniat untuk membalas ucapan temannya itu.
"Ehehehe sorry deh sorry." Ucap Harda yang merasa takut dipelototi Naren.
"Pusing kenapa Ren? Ada masalah?" Tanya Jeffy.
"Gue mau dijodohin." Ucap Naren.
Hening beberapa saat, hingga....
"APA?!" Teriak mereka ber3 kompak.
"Gak usah teriak kan bisa anjing." Ucap Naren. Dia sudah pusing dengan masalahnya dan sekarang malah ditambah teman-temannya. Double Kill gak tuh.
"Lo gausah bercanda anjer, ahaha ga lucu. Ya kalik lo mau dijodohin. Kayak yang gak laku aja lo." Ucap Harda tertawa sambil menepuk punggung Naren.
"Gue serius." Ucap Naren.
Mendengar perkataan Naren, tawa Harda pun berhenti.
Harda menatap Naren, dan ya memang Harda tak menemukan kebohongan pada Naren.
"Lah terus kalau lo dijodohin, si Misel gimana?" Tanya Rendy yang sedari tadi memilih diampun nampaknya sudah mulai kepo.
"Yah gatau, makanya gue pusing." Ucap Naren.
"Lah lo gimana sih anjir." Ucap Harda.
"Gue gatau Har." Ucap Naren.
"Terus lo ngajak kita kesini tuh cuma buat ngomong ginian doang? Ucap Jeffy dan Narenpun mengangguk.
KAMU SEDANG MEMBACA
Forced Love
FanfictionWhitory Vers. {Publish : 24-03-2023 {End : ? Update setiap hari, kalau nggak males+masih ada stok cerita di draft:v